HIDUP SEHAT TANPA NARKOBA
M.Ridwan
Narkoba yang ditelan akan masuk ke lambung, terus menjalar ke pembuluh darah. Jika dihisap atau dihirup, zat yang diserap akan masuk ke pembuluh darah melalui saluran pernafasan dan paru-paru. Jika disuntikkan, zat langsung masuk ke aliran darah. Darah membawa zat tersebut ke otak.
Umumnya, narkoba mudah larut dalam lemak. Karena otak mengandung banyak lemak, ketika masuk ke tubuh, narkoba mencapai konsentrasi yang tinggi di otak. Sementara otak adalah pusat pengendali tubuh dan bekerja seperti prossesor pada komputer.
Otak menerima informasi yang diterima oleh panca indera dan pesan-pesan yang berasal dari dalam tubuh seperti rasa nyeri. Bagaimana jika ternyata otak mengalami gangguan??
Otak sudah barang tentu tidak dapat menerima dan mengirimkan pesan kepada seluruh anggota tubuh. Muncullah kelainan seperti berkurangnya pendengaran dan penglihatan. Lebih menakutkan dapat mengakibatkan menurunnya fungsi daya ingat.
Jenis narkoba itu banyak macamnya, sebut saja Psikotropika yaitu zat atau obat baik alami maupun sintetis namun bukan Narkotika yang berkhasiat aktif terhadap kejiwaan (psikoaktif) melalui pengaruhnya pada susunan syaraf pusat sehingga menimbulkan perubahaan tertentu pada aktivitas mental dan perilaku.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang akan menyebabkan perubahan kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa sakit dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Jenis Narkotika yang sering disalahgunakan adalah morfin, heroin (putauw), petidin, termasuk ganja atau kanabis, mariyuana, hashis dan kokain. Sedangkan jenis Psikotropika yang sering disalahgunakan adalah amfetamin, ekstasi, shabu, obat penenang seperti mogadon, rohypnol, dumolid, lexotan, pil koplo, BK, termasuk LSD, Mushroom.Zat adiktif lainnya disini adalah bahan/zat bukan Narkotika & Psikotropika seperti alkohol/etanol atau metanol, tembakau, gas yang dihirup maupun zat pelarut.
Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa di daerah sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk baik di kota maupun di desa. Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua, elemen masyarakat, dan pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu merajalela.
Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan namun masih sedikit kemungkinan untuk dapat menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun sudah banyak yang terjerumus narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba.
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi. Gejala fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll. Demikianlah beberapa hal yang dapat kita ketahui bagaimana dampak penyalahgunaan narkoba terhadap diri kita, maka jauhilah narkoba !!!