PERJALANAN MUDIK HARI - 8

Luthfi Bashori

Pukul 06.00 di hari Ahad yang cerah, tepatnya tanggal 1 Juli 2012, anak kami yang kelas 5 SD, minta dibelikan seragam mengaji yang berwarna biru. Adapun untuk model dan bahannya terserah.

Kebetulan hari Ahad adalah hari pasaran pakaian untuk wilayah Jatibarang Indramayu.

Dari rumah sekitar 8 kilo meter untuk mencapai pasar Jatibarang. Sesampai di tempat, Alhamdulillah, karena kami mengajak anak kami tersebut, maka kami berhasil membelikan dua pasang baju muslimah terusan berwarna biru, yang ukurannya cocok.

Sepulang dari pasar Jatibarang, kami mengantarkan anak kami pulang, sedangkan kami pribadi bersama santri yang membantu menyupiri mobil, langsung menuju tempat pencucian mobil. Kijang Inova hitam, kami masukkan ke tempat cucian, dan kami berdua mencari sarapan. Sangat kebetulan ada pedagang nasi kuning khas Indramayu di dekat pencucian mobil dan kami membeli dua porsi.

Proses pencucian mobil agak lama karena harus menunggu antrian. Maka kami putuskan dalam mengisi kekosongan waktu, kami naik becak jalan-jalan keliling kota Indramayu.

Tawar menawar ongkos dengan tukang becak, berakhir dengan kesepakatan Rp 10.000,- keliling dengan tujuan akhir Masjid Agung alun-alun kota Indramayu.

Kami pribadi teringat, konon di awwal kematen baru tahun 2000, kami pernah shalat Jumat di Masjid Agung ini, dan hari Ahad di tahun 2012 ini, kami melaksanakan shalat sunnah di masjid yang sama, karena mengisi kekosongan waktu saat menunggu proses pencucian mobil.

Usai shalat sunnah, tukang becak mengantarkan kami kembali ke tukang cuci mobil. Ternyata proses pencucian tinggal finishing akhir. Jadi kami tidak lama menunggu pengambilan mobilnya. Lantas kami pulang ke rumah mertua.

Bakdal Ashar, kami sekeluarga bersilataurrahim ke rumah saudara sepupu yang kemarin belum sempat kami kunjungi.

Di rumah sepupu sudah banyak saudara-saudara yang lain sedang berkumpul. Jadilah ajang reuni dadakan untuk yang kedua kali dalam perjalanana mudik ini, dan ramainya pembicaraan antar saudara yang satu dengan yang lain, terasa sangat hangat dan mengesankan.

Menjelang adzan Maghrib, kami pulang ke rumah mertua, untuk persiapan esok harinya, kami sekeluarga berencana akan berziarah ke makam Sunan Gunung Jati, sekaigus bersilaturrahim ke rumah Habib Migdad Baharun Cirebon, dengan harapan mudah-mudahan beliau sudah pulang dari Kalimantan.