URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 5 users
Total Hari Ini: 209 users
Total Pengunjung: 6224321 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - MEDIA GLOBAL
 
 
Palermo, Saksi Kejayaan Islam di Italia 
Penulis: Agung Sasongko [14/1/2013]
 
Palermo, Saksi Kejayaan Islam di Italia

Agung Sasongko

Di masa lalu, Palermo, sebuah kota di pulau Sisilia, Italia, merupakan bagian dari imperium Islam. Sebelum masa penaklukan, Kota Palermo kental dengan kebudayaan Yunani dan Romawi. Sejarah masuknya Islam di Palermo, berawal dari pengkhianatan yang dilakukan laksamana Euphemius ke Tunisia pada 827 M.

Ia meminta pertolongan kepada penguasa Aglabid, yang waktu itu merupakan bagian dari kekalifahan Abbasiyah,  Ziyadat Allah I ibn Ibrahim (817 M - 838 M) untuk menaklukan Sisilia.

Tak butuh lama bagi pasukan Islam menaklukan Sisilia. Sejak itulah, Sisilia berada dalam pemerintahan Islam.

Di bawah penguasa Aglabid, Sisilia menjadi wilayah yang kaya dan subur. Semasa pemerintahan Islam, penduduk asli diberikan kebebasan memeluk agama, dengan syarat mereka membayar pajak.

Memang, pemerintahan Islam tidak menjadikan Palermo sebagai kota utama, melainkan Syracuse. Namun, oleh penguasa Aglabid, Palermo dipercantik sehingga kala itu mampu menandingi keindahan tata kota Cordoba dan Kairo.

Uskup Agung Sophronius, dalam catatannya yang dibuat pada 883 M, menggambarkan Palermo sebagai kota yang penuh warga negara asing. Disana sini terlihat masyarakat Timur Tengah yang berbaur dengan penduduk asli Sisilia, Yunani, Lombardia dan Yahudi.

Cara berpakaian masyarakatnya pun cukup beragam. Mulai dari ada yang berpakaian jubah dan turban, beberapa berpakaian setengah telanjang.

Seabad kemudian, tepatnya pada rentang tahun 972-973, seorang pedagang dari Baghdad, Ibnu Hauqal menggambarkan dari perempatan kota terlihat jelas istana dan ratusan masjid.

Hauqal mengaku belum pernah melihat dalam satu kota terhadap jumlah masjid yang banyak. Di setiap masjid terdapat imam.

"Ketika mendengarkan mereka, saya yakin mereka orang yang saleh. Tidak ada yang meragukan kapasitas mereka," tulis Hauqal.

Tak jauh dari situ, terdapat Universitas Balerm, salah satu universitas tertua di dunia. Pada masanya, kampus ini boleh dikatakan pesaing berat Universitas Cordoba. Di kampus ini lahir sejumlah penyair berbakat seperti Ibnu Hamdis.

Universitas Balerm juga melahirkan para pemikir yang mampu menandingi para lulusan Cordoba. Selama lebih dari dua abad Palermo menjadi pusat peradaban Islam di Sisilia.

Kota dengan populasi 350 ribu jiwa itu sempat menjadi salah satu kota terbesar di Eropa, tepatnya di bawah Cordoba. Tak heran, jejak peradaban Islam masih terlihat hingga saat ini seperti misal Istana lama Emir (Palazzo dei Normann), Gereja San Giovanni degli Eremiti (dahulu merupakan masjid), Katederal Lucera (juga dahulunya masjid) dan lainnya.

republikaonline.com
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
Kembali Ke Index Berita
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam