URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 6 users
Total Hari Ini: 197 users
Total Pengunjung: 6224309 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
MURID PANDAI DAN MURID BODOH 
Penulis: Pejuang Islam [ 15/6/2012 ]
 
MURID PANDAI DAN MURID BODOH

Luthfi  Bashori
 

Konon ada seorang guru yang mengajar di sebuah kelas agama. Suatu saat sang guru ingin menguji murid-muridnya. Maka dipanggillah seorang murid yang kebetulan usianya paling tua hingga penampilannya pun tampak paling dewasa, sebut saja namanya Arman. Namun sayangnya ia termasuk murid yang IQ-nya rendah alias bodoh.

Kebodohannya itu juga didukung oleh kemalasan pribadi si Arman serta tidak ada usaha dari dirinya untuk maju dalam  dunia keilmuan.

GURU     : Wahai Arman, siapakah yang menciptakan dirimu ?

Mendapat pertanyaan itu, si Arman bingung dan menoleh ke kanan - ke kiri menunggu lemparan jawaban dari teman-temannya, namun karena tidak ada teman yang membantu, maka ia menjawab sekenanya:

ARMAN : Yang menciptakan diriku adalah ayah dan ibuku.

Tentu saja sang guru sangat heran, demikian juga dengan teman-temannya, hingga mereka menjadi ramai berguman antara yang satu dengan yang lainnya.

Lantas sang guru memanggil murid lain yang usianya lebih muda dan penampilannya juga lebih kecil, sebut saja namanya Musa, namun tampak semangat belajar tergambar dalam raut wajahnya.

GURU  :  Wahai Musa, siapakah yang menciptakan dirimu ?

MUSA : Allah adalah Dzat yang menciptakan diriku, dan menyempurnakan penciptaanku, dengan dalil firman Allah yang artinya :

(Sungguh Kami telah menciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk).

GURU : Alangkah baiknya jawabanmu itu wahai murid yang rajin dan cerdas.

Lantas sang guru itu berkata kepada Arman sebagai murid yang lebih tua usianya.

GURU  : Wahai Arman, lihatlah Musa ini, dia lebih kecil dari pada engkau, tapi pandai menjawab, dan mengapa engkau tidak menjawab seperti jawaban Musa ini ?

ARMAN : Karena aku dilahirkan di masa yang lebih lama, sehingga aku sudah lupa siapa yang menciptakan diriku, sedangkan Musa termasuk baru dilahirkan, jadi dia masih ingat siapa yang menciptakan dirinya.

Tentu saja baik sang guru maupun para murid lainnya menjadi tertawa dan terheran-heran mendengar jawabannya Arman yang benar-benar bodoh dan rendah IQ-nya.

Seorang sastarwan menggubah syair yang ringkas artinya : Pemilik ilmu itu ibarat orang yang hidup selamanya sekalipun dirinya sudah wafat, sedangkan orang bodoh itu ibarat sudah mati walaupun dirinya masih hidup.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam