MURID PANDAI DAN MURID BODOH
Luthfi Bashori
Konon ada seorang guru yang mengajar di sebuah kelas agama. Suatu saat sang guru ingin menguji murid-muridnya. Maka dipanggillah seorang murid yang kebetulan usianya paling tua hingga penampilannya pun tampak paling dewasa, sebut saja namanya Arman. Namun sayangnya ia termasuk murid yang IQ-nya rendah alias bodoh.
Kebodohannya itu juga didukung oleh kemalasan pribadi si Arman serta tidak ada usaha dari dirinya untuk maju dalam dunia keilmuan.
GURU : Wahai Arman, siapakah yang menciptakan dirimu ?
Mendapat pertanyaan itu, si Arman bingung dan menoleh ke kanan - ke kiri menunggu lemparan jawaban dari teman-temannya, namun karena tidak ada teman yang membantu, maka ia menjawab sekenanya:
ARMAN : Yang menciptakan diriku adalah ayah dan ibuku.
Tentu saja sang guru sangat heran, demikian juga dengan teman-temannya, hingga mereka menjadi ramai berguman antara yang satu dengan yang lainnya.
Lantas sang guru memanggil murid lain yang usianya lebih muda dan penampilannya juga lebih kecil, sebut saja namanya Musa, namun tampak semangat belajar tergambar dalam raut wajahnya.
GURU : Wahai Musa, siapakah yang menciptakan dirimu ?
MUSA : Allah adalah Dzat yang menciptakan diriku, dan menyempurnakan penciptaanku, dengan dalil firman Allah yang artinya :
(Sungguh Kami telah menciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk).
GURU : Alangkah baiknya jawabanmu itu wahai murid yang rajin dan cerdas.
Lantas sang guru itu berkata kepada Arman sebagai murid yang lebih tua usianya.
GURU : Wahai Arman, lihatlah Musa ini, dia lebih kecil dari pada engkau, tapi pandai menjawab, dan mengapa engkau tidak menjawab seperti jawaban Musa ini ?
ARMAN : Karena aku dilahirkan di masa yang lebih lama, sehingga aku sudah lupa siapa yang menciptakan diriku, sedangkan Musa termasuk baru dilahirkan, jadi dia masih ingat siapa yang menciptakan dirinya.
Tentu saja baik sang guru maupun para murid lainnya menjadi tertawa dan terheran-heran mendengar jawabannya Arman yang benar-benar bodoh dan rendah IQ-nya.
Seorang sastarwan menggubah syair yang ringkas artinya : Pemilik ilmu itu ibarat orang yang hidup selamanya sekalipun dirinya sudah wafat, sedangkan orang bodoh itu ibarat sudah mati walaupun dirinya masih hidup.