URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 9 users
Total Hari Ini: 63 users
Total Pengunjung: 6224165 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
MATINYA ILMU DENGAN WAFATNYA ULAMA 
Penulis: Pejuang Islam [ 10/5/2012 ]
 
MATINYA ILMU DENGAN WAFATNYA ULAMA

Luthfi Bashori

Dalam kitab Shahih Bukhari Muslim, dari Abdullah bin Umar ra, beliau berkata :  Sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmu (agama) itu (secara langsung) dari umat manusia. Akan tetapi Allah mencabut ilmu (agama) itu dengan mencabut nyawa para ulama. Tatkala tidak tersisa seorang alim pun (di muka bumi), maka orang-orang  itu mengangkat para pemimpin (menjadi tokoh masyarakat/tomas) dari kalangan orang-orang awam (bodoh agama). Kemudian para tokoh itu ditanya (hukum), dan mereka berfatwa tanpa di dasari ilmu (agama yang memadai), sehingga mereka tersesat dan sekaligus menyesatkan (umat Islam).

Rasanya keadaan jaman yang diprediksikan bakal terjadi, sebagaimana tersebut di atas, sudah mulai tampak di pelupuk mata. Secara riil, betapa banyak bermunculan tomas (tokoh masyarakat) yang tidak memiliki background pendididkan agama, namun mereka sudah berani tampil di depan masyarakat `sebagai ulama` dengan membahas wilayah-wilayah agama, bahkan juga menyampaikan pandangan pribadi untuk menyikapi suatu kondisi yang semestinya hanya para ulama lah yang berkompeten untuk menyelesaikannya.

Lebih runyam, bahkan bursa pemilihan para petinggi ormas-ormas Islam pun, seringkali  diramaikan oleh tokoh-tokoh organisatoris yang mengandalkan pemahaman ilmu agama hanya sebatas pada lisannya, tanpa pengamalan yang mendasar sesuai kaedah-kaedah yang telah digariskan oleh para ulama dengan berdasarkan rasa takut kepada Allah.

Tomas, di jaman ini memang telah menjadi sebuah `institusi` yang laik dijual. Bahkan institusi tomas ini termasuk cukup tinggi nilai jualnya. Untuk menggaet investor asingpun dapat memanfaatkan institusi tomas, baik itu lewat LSM, maupun proposal untuk dikirimkan kepada instansi-instansi terkait, baik yang besifat lokal, nasional bahkan bertaraf internasional.

 Walhasil, banyak sekali kalangan yang tergiur mendapatkan jabatan tomas, karena dianggap sebagai lahan subur yang mudah diraihnya untuk dapat memperkaya diri sendiri. Adapun jualan barang dagangan yang paling laris manis dari para tomas dalam kriteria ini, adalah menampilkan pendapat pribadi yang dikemas sebagai pendapat agama, dengan asumsi untuk menjawab problematika umat dan tantangan jaman.

Kondisi inilah yang dalam prediksi Nabi SAW pada 21 abad silam, ternyata benar-benar terjadi pada jaman ini. Banyaknya bermunculan para komentator tentang urusan agama, padahal mereka bukan ahli dalam bidang ilmu agama Islam. Kondisi ini sering kali menimbulkan kebingungan umat Islam grasroot dalam memahami agama.

Sebut saja bagaimana bermunculan para komentator dari kalangan para tomas itu di media massa dan elektronik, semacam pada kasus-kasus munculnya aliran sesat di Indonesia, maka terjadilah kontradiksi dan pro kontra di antara komentar-komentar para tomas itu yang satu dengan lainnya.

Mengapa bisa terjadi kontradiksi di antara komentar-komentar mereka itu dan terkesan saling bertabrakan? Ini tiada lain karena para komentator itu berbicara sesuai pandangan pribadinya semata, bukan mengikuti kaedah baku ilmu agama yang telah disepakati oleh para ulama salaf. Tentunya dapat dimaklumi, hal ini karena para komentator itu tidak memiliki backgraound ilmu agama yang mendalam, namun sudah terlanjur diangkat oleh masyarakat sebagai tokoh Islam bahkan diberi label ulama.

Nah, demikian inilah situasi dan kondisi yang  sesuai dengan sabbda Nabi SAW :
Sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmu (agama) itu (secara langsung) dari umat manusia. Akan tetapi Allah mencabut ilmu (agama) itu dengan mencabut nyawa para ulama. Tatkala tidak tersisa seorang alim pun (di muka bumi), maka masyarakat awam mengangkat para pemimpin (menjadi tokoh masyarakat/tomas) dari kalangan orang-orang awam (bodoh agama). Kemudian para tokoh itu ditanya (hukum), dan mereka berfatwa tanpa di dasari ilmu (agama yang memadai), sehingga mereka tersesat dan sekaligus menyesatkan (umat Islam).

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: Nasri  - Kota: kuala lumpur
Tanggal: 11/5/2012
 
Bismillah...
Assalamualaikum
 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Wa `laikum salam.

2.
Pengirim: Nasri  - Kota: kuala lumpur
Tanggal: 13/5/2012
 
boleh sy tahu siapa gerangan tuan.?
sy ingin mengajukan soalan tentang nafsu shahwat..
bagaimana caranya mengelak supaya kita tidak terjurumus dri mengikuti kehendak nafsu?
dan apakah bisa saya tahu do'a untuk tundukkan nafsu shahwat? 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Kami pribadi adalah pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami, dapat dibaca mulai dari Sekilas Profil. Pengasuh Ribath, dan seterusnya, pada kolom halaman depan ke-dua di Situs Pejuang Islam NU Garis Lurus ini.

Untuk menekan nafsu syahwat, maka hendaklah memperbanyak puasa sunnah (sebaiknya puasa Dawud saja : sehari puasa, sehari berbuka/tidak puasa) demikian seterusnya, kecuali jika datang bulan Ramadhan dan hari raya Idhul Fithri/Idhul Adha. Disamping itu hendaklah memperbanyak baca istighfar (Astaghfirullahal `adziim). Mudah-mudahan berhasil. Akhi usia/umur berapa sekarang?

3.
Pengirim: Nasri  - Kota: kuala lumpur
Tanggal: 16/5/2012
 
Amin..
Terimakasih atas nasihat anda.
umur saya sekarang baru 22 tahun. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Konon ada satri/murid di Ribath Almurtadla yang berasal dari Malaysia, namanya Muhammad Taufiq, umurnya 27 tahun.

Mudah-mudahan akhi giat belajar agama juga.

4.
Pengirim: Nasri  - Kota: kuala lumpur
Tanggal: 18/5/2012
 
Amin..
mudah2-han d kuatkn iman.
santri Malaysia?alhamdulillah.
Boleh sy tahu d mana Pondok pesantri Ribath Almurtadla Al-islami? 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Pesantren Ribath Almurtadla itu berada di kecamatan Singosari, kota Malang, propensi Jawa Timur (beribu kota : Surabaya).

5.
Pengirim: Nasri  - Kota: kuala lumpur
Tanggal: 21/5/2012
 
maaf Tuan,boleh terangkan secara detail tentang puasa Dawud?terimakasih=) 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Nabi SAW bersabda : Sebaik-baik puasa (sunnah) adalah puasa Dawud, sehari berpuasa dan berikut hari tidak puasa.

Maksudnya, ibarat hari Selasa berpuasa hari Rabunya tidak puasa, kemudian hari Kamisnya puasa lantas hari Jumatnya tidak puasa, demikian seterusnya sehari berpuasa besoknya tidak puasa, esok berikutnya puasa esok berikutnya laig tidak, dan seterunya. Kecuali jika kebetulan tepat datangnya hari-hari yang diharamkan berpuasa, seperti hari raya, hari tasyriiq, hari Syak (sehari menjelang Ramadhan), maka wajib meninggalkan puasa sunnahnya itu.

6.
Pengirim: Nasri  - Kota: kuala lumpur
Tanggal: 22/5/2012
 
Oh,alhamdulillah.saya sudah paham..terimakasih=D
bagaimana Pula tentang Puasa sunat D bulan Rejab ini?
dan apakah kaifiat/kelebihan puasa sunat di bulan rejab?
bagaimanakah cara melaksanakannya?
dan apakah boleh kita laksanakan puasa sunat d bulan rejab ini seperti puasa sunat Dawud? Terimakasih.. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Tidak ada aturan khusus untuk puasa sunnah di bulan Rajab. Dalam hadits shahih riwayat Imam Muslim, Nabi bersabda : Sebaik-baik puasa selain bulan Ramadhan adalah puasa (sunnah) pada asyhurul hurum/bulan-bulan mulia (yaitu Dzulqa`dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab).

7.
Pengirim: Nasri  - Kota: kuala lumpur
Tanggal: 28/5/2012
 
alhamdulillah,sy sudah faham..
di laman ini ada Nggak Kisah peperangan di zaman Rasulullah SAW.? 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Secara khusus tidak ada, namun dalam ceramah di kolom MP3 ada beberapa kisah para shahabat, seperti ceramah yang berjudul KETELADANAN SHAHABAT SAID ALJUMAHI, SY. ANAS BIN MALIK dan KHUTHBAH : SHAHABAT MUDA ANSHAR MEMBUNUH PENGHINA NABI SAW. Silahkan mendengarkannya, sermoga ada manfaat.

8.
Pengirim: Nasri  - Kota: kuala lumpur
Tanggal: 30/5/2012
 
Terimakasih..
insyaAllah apa yg di ajari sy akan memperaktikan.
semoga Allah memberkati tuan.. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Alhamdulillah. Mudah-mudahan sukses selalu.

9.
Pengirim: Nasri  - Kota: kuala lumpur
Tanggal: 4/6/2012
 
AMIN YA RABBALAlamin.
sy ingin bertanyakan 1soalan.
apa cara hendak menegur seorang sahabat yg melakukan kesilapan.tapi orang yang kita tegur itu tidak bermasam muka dengan kita.?mintak tuan jelaskan..terimakasih 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Cara mendakwahi sahabat adalah dengan cara lemah lembut dan penuh kekeluargaan, jika belum merespon dengan baik, maka tetap secara istiqamah diberitahu. Jika memang menolak nasehat dari akhi, maka tidak ada lagi kewajiban akhi untuk menasehatinya, dan mulailah berpikir untuk mencari sahabat lainnya.

Karena dua orang yang bersahabat itu kelak akan dimintai pertanggungjawaban di aikhirat, tentang apa saja yang dilakukan berdua.

10.
Pengirim: Nasri  - Kota: kuala lumpur
Tanggal: 7/6/2012
 
Oh..begitu.
baiklah kalau begitu.
terimkasih atas nasihat... 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Mudah-mudahan bermanfaat.

11.
Pengirim: Nasri  - Kota: kuala lumpur
Tanggal: 8/6/2012
 
saya ingin bertanyakan 1soalan,boleh nngak bukan islam masuk ke dalam masjid atau surau? 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Orang islam yang sedang junub (keluar sperma) atau haid (wanita yang keluar darah bulanan) dan belum mandi wajib saja haram masuk masjid, apalagi non muslim yang tidak pernah mandi wajib, pasti lebih haram lagi.

12.
Pengirim: Nasri  - Kota: kuala lumpur
Tanggal: 20/6/2012
 
terimakasih..
saya sudah faham. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Alhamdulillah.

13.
Pengirim: Nasri  - Kota: kuala lumpur
Tanggal: 11/7/2012
 
Assalamualaikum.
Tuan sihat?
Maafkan sy,sy ada 1 soalan hendak di tujukan kepada tuan.
Apakah hukum orang yang bercinta?
adakah hukumnya Haram?
tolong dijelaskan.Terimakasih. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
1. Bercinta (syahwat) antar suami dan istri hukumnya halal dan baik.
2. Bercinta dengan selain suami dan istri hukumnya haram. Misalnya seorang lelaki mencintai wanita yang bukan istrinya, maka hukumnya haram.

14.
Pengirim: Nasri  - Kota: kuala lumpur
Tanggal: 13/7/2012
 
bagaimana pula kalau hubungan kawan lelaki dan perempuan itu mengikut peraturan syariat seperti hanya bertemu bila perlu dan saling nasihat menasihati.?harap di beri penjelasan kyai.
Terimakasih. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Islam mengatur agar lelaki dan perempuan, khususnya yang belum menikah, tidak jarang bertemu, karena menurut Imam Syafi`i : Sesungguhnya musibah/fitnah di dunia ini sangat banyak sekali dan musibah/fitnah yang paling besar itu adalah di sebabkan urusan perempuan.

musibah/fitnah yang berhubungtan dengan perempuan itu akan berat akibatnya di akhirat nanti. Bergaul sajalah dengan sesama lelaki dalam mencari ilmu agama Allah. Agar para perempuan pun bergaul dengan sesama perempuan dalam mencari ilmu agama Allah.

15.
Pengirim: Nasri  - Kota: kuala lumpur
Tanggal: 18/7/2012
 
ALHAMDULILLAH..
terimakasih atas nasihat.
 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Mudah-mudahan bermanfaat.

16.
Pengirim: Nasri  - Kota: kuala lumpur
Tanggal: 10/8/2012
 
salam Ramadahan Ya Akhi..
Saya ada 1persoalan .
tolong jelaskn tentang Shalawat Nariyah.

apakah hukumnya bid'ah orang yang mengamalkan shalawat yang bukan di ajar atau di amal oleh sahabat2 baginda?
mohon penjelasan Ya Akhi.
Sebab Di google saya terbaca Shalawat Nariyah adalah yang bid'ah.
di komentar banyk juga yang mengatakan bid'ah dan bnyk juga yang mengatakn itu bukan bid'ah..
saya bimbang ianya akan menyebabkan banyak orang yang keliru.

sekian.Terimakasih.. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Penulis di google itu juga menggunakan sistem Bid`ah, baik Nabi SAW maupun para shahabat tidak mengenal google. Apalagi jika diruntut, bahwa google ini juga bukan milik umat Islam, jadi bid`ahnya kwadrat, tapim mengapa para penuduh itu tidak sadar diri jika diri mereka saat ini telah banyak berlumuran perilaku bid`ah.

Jika saja mereka mengatakan bahwa, bid`ah itu jika urusan duniawi (seperti urusan google) hukumnya boleh, tapi jika masalah ukhrawi (agama) hukumnya haram/sesat. Maka mereka membagi seperti itu juga tidak ada tuntunanya dari Nabi SAW, dan pembagian semacam itu juga termasuk bid`ah.

Hanya saja ulama Aswaja membagi bid`ah menjadi dua; Hasanah (baik) dan Dhalalah (sesat). Yang termasuk yang dinilai sebagai bid`ah hasanah (baik) adalah metode pembagian bid`ah menjadi hasana dan dhalalah itu sendiri, membaca shalawat nariah, memanfaatkan google untuk berdakwah, dll.

Jika saja semua bid`ah itu sesat, maka yang paling sesat adalah mereka yang anti bid`ah tapi berfatwa lewat goole itu.

Kami persilahkan membaca artikel kami berjudul KULLU BID`ATIN DHALALAH dengan semua komentarnya, untuk tambahan wawasan.

17.
Pengirim: Nasri  - Kota: kuala lumpur
Tanggal: 13/8/2012
 
alhamduilillah...
terimakasih atas penjelasan..
semoga kyai de beri ke sihatan utk menuntun kaum yang jahiliah.amin
 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Mudah-mudaha manfaat.

18.
Pengirim: Nasri  - Kota: kuala lumpur
Tanggal: 31/7/2013
 
ASSALAMUALAIKUM.
kyai,apa kabar?
sy mahu tanya,apakah amalan2 untuk malam lailatul qadar.?
apa hanya shalat taraweh dan witir?
bagaimana hendak bertemu malam tersebut?
apakah amalan2 para sahabat untuk bertemu malam lailatul qadar?
terimakasih kyai.
 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Bisa dg i'tikaf, dg baca Alquran, banyak berdzikir, banyak istighfar, kajian ilmu agama, dsb yg difokuskan pada setiap malam di 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.

19.
Pengirim: Nasri  - Kota: kuala lumpur
Tanggal: 1/8/2013
 
alhamdulillah...terimakasih. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Semoga bermanfaat.

20.
Pengirim: Nasri  - Kota: kuala lumpur
Tanggal: 3/10/2013
 
Kyai,Apakah Hukum membaca bismillah sebelum memberi salam? 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Kalau hukumnya sih ya boleh-boleh saja tidak ada dalil yang melarangnya, namun bukan termasuk yang disunnahkan. Jadi, ya sunnahnya langsung salam saja tanpa baca bismillah, karena salam itu juga termasuk dzikir.

21.
Pengirim: Nasri  - Kota: kuala lumpur
Tanggal: 3/10/2013
 
apakah jatuh hukum sunat bagi orang yang mendengar salam yg mana orang yang memberi salam itu membaca bismillah sblum memberi salam? 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Bahkan hukumnya wajib menjawab salamnya. Memberi salam hukumnya sunah, sedangkan menjawab salam hukumnya wajib. Jika berada dalam sebuah jamaah, hukum menjawab salam menjadi fardhu kifayah. Asalkan sudah ada yang menjawab maka sudah cukup.

Wallahu a'lam.

22.
Pengirim: Nasri  - Kota: kuala lumpur
Tanggal: 23/10/2013
 
maaf late komentar.
terimakasih atas penjelasan.=)
semoga selalu berada dalam keadaan sihat.dan semoga d kuatkn hati kyai untuk menyampaikan dakwah.amin2. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Amiin, mudah2an kami bisa bertemu ikhwan dari Kuala Lumpur.

23.
Pengirim: Nasri  - Kota: kuala lumpur
Tanggal: 29/10/2013
 
amin2.
kapan ke kuala lumpur? 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Mohon maaf, masih belum ada panitia yang mengatur pemberangkatan dan pengaturan jadwalnya di Kuala Lumpur.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam