Naluri Seorang Remaja Islam Yang Sesungguhnya
Abdullah Chakim
Remaja adalah satu kata yang menjanjikan masa depan, kata itu menghimpun orang yang berusia belasan tahun yang merupakan generasi penerus umat manusia. Remaja sering digambarkan sebagai usia dimana manusia bisa dimaklumi (dibiarkan) untuk melakukan banyak pelanggaran terhadap norma baku masyarakat. Alasannya, usia remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju usia dewasa, diawali dari masa puber (masa manusia memasuki kematangan seksual, ditandai haid bagi perempuan dan mimpi basah bagi laki-laki) hingga memasuki usia 18-21 tahun.
Tentu tidak demikian menurut Islam, ketika seseorang memasuki masa baligh (puber) dan berakal, maka masuklah ia ke dalam golongan manusia yang harus mempertanggung jawabkan semua perbuatannya kepada Allah SWT. Semua perbuatan dan tingkah lakunya mulai dicatat oleh malaikat Roqib dan ‘Atid atas namanya sendiri dan akan dihisab pada hari kiamat. Tidak ada alasan sama sekali untuk mengelak, karena memang ia manusia yang telah sempurna.
Rasulullah SAW bersabda: “Telah diangkat pena (tidak terbebani dosa) dari tiga golongan yaitu, dari orang tidur sampai ia bangun, dari anak-anak sampai ia mimpi (baligh) dan dari orang gila sampai ia berakal”.(HR Bukhari Muslim)
Masalah baik dan tidaknya kepribadian seseorang bukanlah masalah usia, namun tergantung kematangan dan kebenaran pemahaman atau pemikirannya tentang kehidupan dunia ini. Tatkala seseorang betul-betul faham dan yakin bahwa hidupnya untuk beribadah kepada Allah SWT dengan mentaati setiap aturan-Nya, tentu ia akan mengarahkan segenap kehidupannya untuk meraih ampunan serta keridhoan-Nya. Aktivitas dan kesibukannya terarah dan terkontrol dengan aturan dari Allah SWT, sehingga kepribadiannya stabil dan mantap.
Berbeda jika seorang remaja tidak jelas tujuan hidupnya atau sekedar cari kepuasan fisik dan materi. Tentu akan menghadapi sejuta tuntutan hawa nafsu yang memperdayakannya. Inilah penyebab kepribadian yang goyah bahkan cenderung gila.
Remaja muslim merupakan bagian dari umat Islam, apa yang menimpa dan menjangkiti umat Islam otomatis menimpa dan menjangkiti pula remajanya. Gambaran hidup umat Islam, begitu pulalah gambaran remajanya.
Saat ini umat Islam hidup terjajah dan dikuasai oleh musuh-musuhnya. Akan tetapi banyak yang tidak menyadari bahwa mereka sedang dijajah oleh orang-orang kafir dengan bentuk penjajahan nonfisik. Remaja muslim harapan masa depan malah terpuruk dalam hidup jahiliah ala kafir barat. Mereka terbentuk menjadi manusia-manusia berperangai hewan yang berani pacaran, berzina, tawuran, teler dengan miras dan narkoba, main judi, berani kepada orang tua dan enggan taat kepada Tuhannya (Allah SWT). Bahkan pola pikir dan tingkah laku remaja muslim saat ini tidak jauh berbeda dengan remaja kafir.
Sangat langka remaja muslim yang menjadikan nabi Muhammad SAW serta para sahabat dan orang-orang shaleh sebagai idola dan teladannya. Kehidupan dunia yang sejatinya menjadi satu-satunya kesempatan untuk mengabdi kepada Allah SWT berubah menjadi ajang segala jenis kemaksiatan. Para remaja tidak lagi menghamba kepada Allah SWT, namun kesenangan pribadinya menjadi penentu tingkah lakunya. Jati diri sejati remaja muslim menjadi asing, segala jenis kemaksiatan terbiasa ia lakukan, sehingga mati jiwa Islamnya.
Wahai umat Islam, masihkah kabur kenyataan ini bagi kalian? Wahai remaja harapan masa depan, kalian adalah umat terbaik, umat seorang nabi termulia. Masih perlukah Allah tunjukkan kenyataan yang lebih pahit kepada kalian? Adzab Allah yang manakah yang masih kalian tunggu? Tentu kita tidak menginginkan yang demikian.
Oleh karena itu, bangkitlah menjadi pejuang Islam sejati, kembalilah kepada jalan yang benar serta bersyukurlah kepada Allah SWT. Karena Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang telah menunjuki kita dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah, yang merupakan warisan termahal dari nabi Muhammad SAW.
Mengembalikan remaja kepada fitrahnya semula, maka hanya bisa dengan memasukkan kembali ruh Al-Qur’an dan As-Sunnah kedalam jiwanya. Insyaallah dengan pertolongan Allah SWT akan hadir kembali remaja seperti Sayyidina ‘Ali bin Abi Tholib yang begitu rindu kepada surga dan takut kepada neraka. Sehingga akan lahir kembali pejuang-pejuang muda Islam harapan umat untuk mengembalikan kemuliaan Islam dan umatnya.
Ya Allah ampunilah segala kelemahan, kebodohan serta kesalahan-kesalahan kami. Ya Allah yang Maha Penolong, tolonglah kami dalam setiap urusan kami, karena pertolongan-Mu adalah lebih baik dari pada usaha kami untuk menolong diri kami sendiri.