NIKMAT ILMU
Abdullah Chakim
Allah SWT telah memberikan kepada manusia karunia dan kenikmatan yang sangat besar sehingga tidak sanggup untuk menghitungnya. Kenikmatan sendiri terbagi menjadi dua, yaitu kenikmatan lahir dan kenikmatan batin. Kenikmatan lahir seperti kesehatan tubuh, merupakan kenikmatan yang bisa dinikmati setiap saat, kesempurnaan fisik dan lain sebagainya. Adapula kenikmatan batin seperti kepuasan hati, ketentraman jiwa dan lain sebagainya yang tidak mungkin dihitung satu-persatu.
Namun, ada nikmat Allah SWT yang paling agung dan paling besar yang tidak bisa dibandingkan dengan dunia seisinya yaitu nikmat iman dan islam. Karena dengan iman itulah seseorang bisa menjadi manusia yang mengerti tujuan hidup di dunia ini dengan benar, sehingga ia tidak menyia-nyiakan umurnya atau menggunakannya pada perkara yang mungkar.
Beruntunglah seseorang yang telah memanfaatkan kesempatan masa mudanya untuk mencari ilmu, karena merupakan kewajiban yang telah dibebankan oleh Allah kepada setiap orang muslim. Maka dengan ilmu pengetahuan yang dia miliki itu, wajib baginya untuk bersyukur kepada Allah, karena Allah SWT lah yang telah mengajarkannya sesuatu yang dia tidak ketahui.
Ucapan syukur kepada Allah itu tidaklah cukup hanya dengan mengucapkan kalimat Alhamdulillah saja, tetapi hendaklah ilmu yang ia peroleh itu diamalkan untuk diri sendiri dan disebarkan kepada orang lain yang membutuhkan. Agar ia termasuk orang yang bisa berbuat kemanfaatan kepada mereka, karena Rasulullah SAW bersabda:
خير الناس انفعهم للناس
“Sebaik-baik manusia adalah yang bisa memberi manfaat kepada manusia lainnya.”
Janganlah ilmu pengetahuan yang diperoleh dijadikan alat untuk menipu orang lain atau bersikap sombong di hadapan masyarakat. Hendaknya ia menyadari bahwa ilmu yang ada pada dirinya itu adalah sangat sedikit sekali. Sesungguhnya ilmu Allah yang belum terjangkau masih banyak dan masih sangat luas sekali. Ibarat air lautan yang tak bertepi, sedangkan ilmu manusia hanyalah ibarat setetes air laut yang jatuh dari tangan dibandingkan dengan ilmu Allah yang Maha Luas.
Gelar atau titel yang ia sandang, ijazah yang ia miliki, semua itu tidak ada artinya jika ia tidak mampu bersikap sesuai dengan ilmu yang ia miliki. Ketahuilah bahwa ilmu yang ada pada diri seseorang itu merupakan amanat Allah SWT yang kelak akan dimintai pertanggung jawaban dihadapan-NYA. Rasulullah SAW bersabda:
من ازداد علما ولم يزدد هدي لم يزدد من الله الا بعدا
“Barang siapa bertambah ilmu akan tetapi tidak bertambah hidayah, maka ia bertambah jauh dari Allah,”
Semoga kita semua ditambahkan ilmu oleh Allah SWT, Amin.