URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 96 users
Total Pengunjung: 6224202 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
BARANG SIAPA MENGINGKARI KAMI 
Penulis: Pejuang Islam [ 6/4/2017 ]
 
BARANG SIAPA MENGINGKARI KAMI

Luthfi Bashori

Judul di atas adalah cuplikan dari Kitab Alkaafi karangan Alkulaini, tokoh Syiah Imamiyah Iraniyah yang mengatakan, bahwa Abu Abdillah salah satu yang diklaim sebagai imam Syiah Imamiyah berkata :

Kami (para Imam Syiah) adalah orang-orang yang Allah mewajibkan kepada semua orang untuk taat kepada kami. Tidak ada cela bagi seorang pun kecuali harus mengenal / mengimani kami, dan tidak dimaafkan bagi siapapun yang bodoh / tidak mengenal / tidak mengimani kami. Barang siapa yang mengenal / mengimani kami maka ia termasuk muslim, dan barang siapa yang mengingkari (kepemimpinan) kami maka ia adalah kafir. Barang siapa yang tidak mengenal kami dan tidak mengingkari kami, maka ia adalah sesat, hingga mendapat hidayah yang diwajibkannya oleh Allah kepadanya, yaitu kewajiban berimam kepada kami. Apabila meninggal di atas kesesatannya, maka Allah yang akan menentukan balasannya. (Kitab Alkaafi, juz 1, hal 187). Cetakan Teheran  Baazaar Sulthani).

Cuplikan perkataan di atas sudah sangat jelas, bahwa dalam aqidah keyakinan Syiah, siapa pun yang tidak masuk agama Syiah adalah termasuk KAFIR. Karena syarat menjadi muslim versi Syiah, harus meyakini kebenaran aqidah mereka.

Dengan demikian, bagaimana mungkin jika ada orang Islam yang merasa masih satu agama dengan para pengikut Syiah Imamiyah ini, sedangkan para penganut Syiah tidak menerima keimanan siapa pun selain dari kelompok mereka itu sendiri.

Hanya sebuah kebodohan semata, jika ada orang Islam yang memaksakan diri untuk menerima ajaran Syiah Imamiyah dengan asumsi dianggap sebagai tambahan khazanah keislaman. Sedangkan kaum Syiah justru mengelompokkan umat Islam yang berkitab suci Alquran Mushaf Utsmani yang berjumlah 30 juz itu sebagai kaum kafir.

Karena umat Islam yang hakiki adalah hanyalah orang-orang Islam yang mengakui kebenaran runtutan Alkhulafaur Rasyidun pengganti Nabi SAW pasca wafat, yaitu Khalifah Sayyidina Abu Bakar, Sayyidina Umar, Sayyidina Utsman dan Sayyidina Ali bin Abi Thalib, radhiyallahu anhum ajma`in.

Umat Islam tetap merasa wajib mencintai para Ahlul Bait, keluarga dan anak cucu Nabi SAW. Namun juga merasa wajib mencintai para shahabat Nabi SAW yang ikut berjuang dengan harta, jiwa dan raga dalam mensukseskan misi yang menjadi kewajiban Nabi SAW yang diperintahkan oleh Allah. Yaitu menyebarkan agama Islam di muka bumi.

Tentunya hanya orang-orang kafir saja yang hatinya membenci Nabi SAW, membenci keluarga dan anak cucu beliau SAW, serta membenci para shahabat beliau SAW dan membenci orang-orang yang mengikuti Ahlus sunnah wal jamaah, aqidah yang telah dilestarikan oleh mereka para ulama salaf dari kalangan umat Islam.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: Sandra  - Kota: bogor
Tanggal: 21/9/2013
 
Banyak yg telah memastikan perbedaan prinsip antara sunni dan syiah, sehingga bagaikan air dan minyak yg takan pernah bersatu.

Lalu saya bertanya; Apakah ada imam al-Asy'ari sendiri selaku rujukan utama kaum sunni bahwa beliau (Imam al-Asy'ari) menyatakan dalam kitabnya bahwa Khalifah yg sah setelah nabi wafat dimulai Abu bakar, lalu 'Umar, lalu 'Utsman, lalu 'Ali ?
 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Maaf, pertanyaan anda ini aneh saja. Anda harus tahu, bahwa Imam Asy'ari itu lahir tahun 260 H, sedangkan Khalifah Abu Bakar, Khalifah Umar, Khalifah Utsman dan LKhalifah Ali bin Abi Thalib adalah generasinya para shahabat.

Semua umat Islam yang hidup setelah generasi empat khalifah ini pasti mengakui kekhalifahan beliau berempat dengan seyakin-yakinnya secara runtut sesuai sejarah yang sudah berlalu.

Mau diprotespun, sejarah itu sudah berlalu dan tidak akan mungkin kembali.

Yang tidak mengakui kekhalifahan empat orang tersebut secara runtut hanya Syiah saja, yaitu Aliran Sesat bikinan Abdullah bin Saba'' seorang Yahudi yang pura-pura masuk Islam yang bertujuan merusak Islam dari dalam.

Sebut saja, apa mungkin hari ini bangsa Indonesia protes, mengapa Soekarno kok menjadi pertama RI, kemudian mengatakan: Pokoknya presiden RI yang sah itu adalah SBY, dan kesalahan semua orang Indonesia adalah memilih Soekarno sebagai presiden pertama, karena itu Negara Indonesia harus dibubarkan dan seluruh penduduk Indonesia harus dipenjara atas kesalahan memilih Soekarno menjadi presiden pertama RI.

Orang yang punya pemikiran semacam ini, kalau gak orang bodoh ya orang gila tentunya.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam