Budi Pekerti yang Sempurna
Muhammad Shonhaji
Kita sebagai seorang mukmin tentu ingin keimanannya menjadi sempurna. Karena dengan demikian kita akan dicintai oleh Allah SWT. Orang mukmin akan sempurna imannya apabila dia memiliki budi pekerti yang baik dan akhlaq yang terpuji. Sebagaimana sabda Rasulullah saw :
أكمل المؤمنين ايمانا أحسنهم خلقا
“Orang mukmin yang sempurna imannya ialah orang yang paling baik budi pekertinya”.
Oleh karena itu, jika iman kita ingin sempurna, hendaklah selalu berperilaku yang baik terhadap sesama manusia. Contoh: Orang muda harus menghormati yang tua, sebaliknya orang tua juga harus menyayangi yang muda. Demikianlah tata cara yang telah di ajarkan oleh Baginda Rasulullah SAW. Kita sebagai orang mukmin pasti sudah mengetahui bahwasannya nabi Muhammad adalah manusia yang paling sempurna akhlaq dan budi pekertinya. Sebagaimana yang telah disebutkan di dalam beberapa kitab maulid seperti
burdah, diba’, simthuth duror, dan lain sebagainya. Bahwasannya nabi Muhammad SAW adalah “ Sebaik-baik manusia dan budi pekertinya.”
Banyak sekali hikayat tentang kebaikan akhlaq Rasulullah SAW. Di antaranya, pada suatu hari tatkala beliau SAW hendak berangkat ke masjid. Dalam perjalanan beliau diludahi oleh pemuda kafir quraisy. Kejadiaan itu hampir setiap hari, jadi kalau nabi Muhammad pergi ke masjid badan beliau selalu diludahi oleh pemuda kafir tadi. Apa reaksi yang akan dilakukan oleh Rasulullah terhadap pemuda kafir tadi? Apakah beliau marah? Tidak. Apakah beliau akan balas dendam? Tidak. Perlu kita ketahui Rasulullah SAW adalah أحسن اللناس خلق و خلقا , (sebaik-baik orang dari segi fisik dan akhlaq) beliau tidak membalasnya dan dibiarkan saja oleh Rasulullah.
Sampai suatu hari tatkala pergi ke masjid, Rasulullah tidak diludahi oleh pemuda kafir tadi. Akhirnya terbersit di dalam hati beliau,
“Kenapa aku tidak diludahi lagi”?
“Kemana orang yang biasanya meludahiku” ? Akhirnya Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabatnya.
“Tahukah kalian pemuda yang setiap harinya meludahiku” ?
“Kemana dia”?
Salah satu sahabat menjawab: “Pemuda kafir itu sekarang sedang sakit ya Rasulallah”.
Setelah mendengar jawaban dari sahabatnya, beliau langsung pergi ke rumah pemuda kafir itu. Pemuda kafir tadi dijenguk dan didoakan agar cepat sembuh oleh Rasulullah SAW. Akhirnya pemuda kafir tadi masuk Islam berkat akhlak Rasulullah SAW. Semoga kita bisa mempelajari akhlak dan budi pekerti beliau sehinggga dengan demikian iman kita akan menjadi sempurna. Amin