URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 5 users
Total Hari Ini: 209 users
Total Pengunjung: 6224321 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - MEDIA GLOBAL
 
 
JANGAN LUPA YA ?? 
Penulis: Burhanuddin [15/11/2012]
 
JANGAN LUPA YA ??

Burhanuddin

Mayoritas orang saat ini mengatakan bahwa kebutuhan materi  adalah sumber kebutuhan bagi seluruh manusia yang ada di dunia ini. Manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan menggapai cita-cita dengan terpenuhinya kebutuhan materi.

Faktanya, bahwa kegiatan manusia yang paling menonjol  dalam kehidupan saat ini adalah bekerja mencari uang. Sejak terbitnya fajar hingga  terbenamnya matahari mereka bekerja dalam  berbagai  bidang pekerjaan sesuai dengan kemampuan individunya. Mulai dari pasar, ruko-ruko di pinggir jalan, swalayan dan tempat-tempat lainnya menjadi rujukan orang untuk mendapatkan uang sehingga dapat memenuhi  kebutuhan primer seperti papan, sandang, serta pangan . Semua itu mereka lakukan tidak lain hanyalah untuk memenuhi  kebutuhan hidup sehari-hari.  Selalu dicari dan diupayakan untuk dapat terpenuhi  dalam setiap harinya. Maka demi terpenuhinya kebutuhan tersebut , hampir setiap orang rela bekerja dengan tekun setiap hari. Semua hasil yang didapat dari apa yang diusahakan itu termasuk rizqi dari Allah SWT.

Namun perlu dipehatikan, jangan sampai  kita lupa dari mana rizqi  itu datang dan bagaimana cara yang tepat untuk mencarinya! . Ketauhilah semua rizqi  yang didapat oleh seluruh makhluk yang bernyawa, itu hanyalah dari Allah SWT. Semunya telah diatur , ditentukan serta  ditulis oleh-Nya dalam Alquran. Sebagai mana firma-Nya:

ومامن دآبّة فى الأرض الأعلى الله رزقها ويعلم مستقّرها ومستودَعَهَا كلّ فِى كِتَابِ مّبين

artinya: “Dan tidak ada suatu binatang (makhluk) yang melata di bumi ini melainkan Allah lah yang menjamin rizqinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam dan menyimpannya. Semua itu tertulis dalam kitab yang nyata”.

Maka sungguh sayang jika ada orang yang beranggapan bahwa semua yang mereka dapatkan itu semata-mata hanyalah hasil dari jerih payahnya sendiri,  bukan pemberian serta pertolongan dari Allah SWT. Padahal dalam ayat di atas sudah dijelaskan bahwasanya sumber rizqi  itu semata-mata hanyalah pemberian dari  Allah SWT melalui perantara manusia, yang diberikan secara beberapa tahapan.  Semua itu dimaksudkan agar manusia sabar dan tetap bersyukur dalam mencari rizqi dari Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya yang berbunyi:

“قل اِنّ ربّى يَبسط الرّزق لِمَن يَّشاء ويَقدِر ولَكِن اكثَرالنّاسِ لايعلمون “.

artinya: “Katakanlah, sesungguhnya Tuhanku yang melapangkan rizqi dan menyempitkan  rizqi bagi  yang dikehendaki-Nya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya”.

Melihat ayat tersebut menunjukkan keterbatasan manusia dalam mengetahui seberapa besar atau sempitkah rizqi yang diperoleh dari Allah SWT . Disamping itu menunjukkan bahwasannya begitu lalainya manusia, mereka meremehkan  isi Al-quran. Tidak berusaha mengetahui tentang isi Al-quran. Hingga akhirnya merekapun banyak melakukan hal-hal  yang melenceng dari syariat Islam. Mereka mencari rizqi dengan cara yang tidak halal, melegalkan segala macam cara demi  memenuhi kebutuhan hidupnya. Bahkan tidak jarang kehormatan dirinya pun dipertaruhkan. Mereka berdalih bahwa “Kalau tidak seperti itu, bagaimana kita dapat memenuhi kebutuhan kita ?. Maka, sungguh rugilah orang yang demikian itu. Karena Allah SWT telah memerintahkan kepada  orang yang beriman  untuk mencari dan menggunakan rizqi pemberian-Nya dengan cara yang halal

ثمّ اِيّاه تََعبدون\" يَأيّها الّذينَ ءَ اَمنوا كلوا مِن َطيّبَتِ مَا رَزقنكم

artinya:  “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rizqi yang baik-baik  yang kami berikan kepadamu, dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah”.

Bukankah Rasulullah SAW juga pernah bersabda  menyuruh kita untuk mencari rezeki dengan cara yang baik serta  menjaga kehormatan diri kita.  dalam hadits beliau bersabda:

 اطلبواالحوائج بعزّةِ النّفسِ، فأِنّ الأمور تجرى بِاالمقادِير

artinya: “Tuntutlah segala keperluan hidup dengan menjaga kehormatan dirimu, karena segala sesuatu itu berlaku dengan takdir Tuhan (ada ukuran dan ketentuannya)”.

Allah SWT dan Rasul-Nya  sangat tegas melarang kaum muslimin untuk tidak sekali-kali memakan sesuatu yang diperoleh dari cara yang haram. Hal itu seiring dengan sabda Nabi SAW,

من لا يبَالِي مِن اَين اكتَسََبَ المَالَ لَم يبَالِ الله مِن اَينَ اَدخَله النّارَ

artinya: “Barangsiapa yang tidak memperdulikan dari mana ia mengusahakan harta, maka Allah tidak memperdulikan dari mana Dia memasukkanya ke neraka”.

Ketahuilah bahwa dalam mengamalkan ibadah itu terdapat sepuluh bagian. Sembilan  bagian dari ibadah itu adalah mencari barang-barang yang halal, baik dari sumber atau sifat barang itu sendiri. Oleh sebab itu, mengetahui darimana asal barang yang kita dapatkan. Serta berusaha selalu mencari  rizqi halal termasuk bagian dari ibadah. Rasulullah SAW bersabda,

العِبَادَة عَشرَة اَجزَاءٍ، تِسعَة مِنهَا فِى طَلَبِ الحَلالِ 

artinya: “Ibadah itu sepuluh bagian, sembilan dari padanya adalah mencari barang halal”.

Wahai saudaraku, senantiasalah kita berupaya dengan segala kekuatan untuk tetap memberi sesuatu yang halal kepada keluarga kita. Misalkan ada seseorang mempunyai iman yang kuat. Sehingga dia selalu mencari rizqi yang halal. Namun sampai sore tiba, dia hanya mendapatkan sedikit uang untuk nafkah keluarganya. Hal  itu lebih utama daripada apa yang kita dapat banyak tetapi haram. Ketahuilah, bahwa ketika sore hari kita dalam keadaan loyo karena capek mencari harta halal, maka kita akan mendapat balasan dari Allah SWT termasuk  ampunan-Nya. Rasulullah  SAW bersabda,

 مَن اَمسَى وَانِيًا مِن طَلَبِ الحَلاَلِ بَاتَ مَغفورًا لَه وَاَصبَحَ والله عَنه رَاضٍ  

artinya: “ Barang siapa waktu sore hari dengan lemah karena mencari yang halal, maka ia bermalam dengan diberi ampunan dan ia masuk pagi, sedang Allah itu ridla kepadanya”.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
Kembali Ke Index Berita
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam