KERAMAT SAYYID ABUL HASAN ALI BIN UMAR AL-AHDAL (1)
Luthfi Bashori
Beliau adalah salah seorang tokoh ulama di negeri Yaman, dan terkenal sebagai wali kekasih Allah yang ahli ibadah dan berhati bersih. Ketokohan beliau banyak diakui oleh para ulama se jamannya. Di samping itu, beberapa keramat beliau juga sering disaksikan oleh masyarakat desa se tempat.
Antara lain, konon di suatu pagi, beliau bertemu dengan seorang lelaki yang berasal satu desa dengannya, kebetulan lelaki itu bekerja sebagai pejabat pemerintah, dan jarang bersedekah kepada kaum fuqara di desanya, sekalipun memiliki harta yang berkecukupan. Saat bertemu, Sayyid Abul Hasan berkata, bahwa lelaki itu akan meninggal besok malam.
Sejak beliau mengatakan kalimat itu, maka lelaki tersebut merasakan hal-hal aneh yang dirasa sangat mengganggu pernafasannya, hingga hidupnya sangat sengsara, dan keluarganya juga sangat risau dengan kondisis lelaki itu.
Hingga beberapa kerabat menganjurkan agar keluarganya segera besedekah sebanyak-banyaknya, dengan harapan jiwanya dapat tertolong. Kemudian keluarga bersepakat untuk mengambil uang simpanan lelaki itu untuk disedekahkan, dan berkonsultasi kepada Sayyid Abul Hasan kemana seharusnya sedekahnya itu disalurkan.
Lantas Sayyid Abul Hasan mengumumkan kepada para fuqara desanya agar berduyun-duyun mendatangi rumah lelaki itu, sambil berpesan agar menyingkap kasur tempat tidur lelaki tersebut, hingga akhirnya rumah lelaki itu penuh dengan kerumunan warga desa.
Kemudian salah satu dari mereka menyingkap kasurnya sesuai pesan Sayyid Abul Hasan. Betapa terkejutnya mereka, karena mendapati seekor ular yang sangat besar sedang mengintai lelaki itu dan bersiap memangsanya.
Secepat kilat, keluarga lelaki itu membopongnya untuk dibawa ke rumah Sayyid Abul Hasan, sedangkan sebagian keluarga yang lain membagikan uang untuk kaum fuqara yang berkerumun di rumahnya.
Sesampai di rumah Sayyid Abul Hasan, maka lelaki itu langsung tidur telungkup beralaskan sajadah Sayyid Abul Hasan dan menangis terisak-isak berharap meminta pertolongan dari beliau. Lantas beliau berdoa kekapa Allah agar umur lelaki itu dipanjangkan.
Kemudian Sayyid Abul Hasan memberitahu, bahwa Allah berkenan memperpanjang umurnya hingga lima belas tahun mendatang, sesuai jumlah sedekah yang dikeluarkan oleh keluarganya kepada kaum fuqara yang berkerumun di rumahnya sebanyak lima belas dinar. Namun beliau mengatakan, Allah hanya mengabulkan hal itu, sedangkan keadaaan lain-lainnya tidak berubah karena sudah tertulis dalam kitab Lauhul mahfudz.
Setelah berjalan lima belas tahun, di saat lelaki itu berada di kebun miliknya bersama beberapa karyawan, tiba-tiba datanglah ular besar yang konon berada di bawah kasurnya, dan menggigit lelaki itu hingga meninggal dunia. Berita itu pun akhirnya sampai kepada Sayyid Abul Hasan dan masyarakat desanya. Beliau hanya dapat mengucapkan innaa lillahi wa inna ilahi raajiun.