URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 9 users
Total Hari Ini: 100 users
Total Pengunjung: 6224207 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
AMBISI YANG MENYESATKAN 
Penulis: Luthfi Bashori [ 4/9/2016 ]
 
AMBISI YANG MENYESATKAN

Luthfi Bashori

Terkadang ada seseorang yang berani menggunakan segala cara untuk mencapai tujuannya, dan melakukan apapun hingga menerjang yang haram demi memenuhi ambisi pribadinya.

Konon di Mesir, ada seorang tokoh shahibul majelis yang menggunakan cara sesat dalam mencari dan mengumpulkan jamaah pengajian yang diasuhnya demi memenuhi ambisi pribadi, agar menjadi figur terkenal. Usahanya itu cukup berhasil hingga jumlah jamaahnya mencapai puluhan ribu orang yang datang dari segala penjuru Mesir.

Mereka selalu memadati masjid di mana sang tokoh itu mengajar. Keramaian jamaah yang bersifat mingguan ini dapat berjalan beberapa tahun lamanya.

Hingga pada masa tua, sang tokoh idola itu berwasiat kepada anaknya, si calon pengganti: Nak, kalau aku meninggal dunia maka aku minta engkaulah yang menggantikanku mengasuh majelis ini, dan pesanku agar setiap engkau mengajar, jaganlah berpindah tempat dari kursiku ini, dan aku harap engkau tetap melestarikan keaslian kursi warisanku ini, karena dengan keistiqamahan melanjutkan amalanku, niscaya masyarakat akan mendapat manfaat dari ilmu yang engkau ajarkan!

Setelah sang tokoh tua itu meninggal dunia, si anak pun menjalankan wasiat ayahnya untuk mengganti kedudukan sang ayah dalam mengasuh pengajian di majelis itu. Anehnya, sekalipun jamaah yang hadir puluhan ribu orang, namun hati si anak merasa tidak tentram setiap kali duduk di kursi milik ayahnya itu. Hingga suatu saat si anak nekad membongkar kursi warisan ayahnya, dan betapa terkejutnya, tatkala ia menemukan mushaf AL QURAN yang diikat di bawah kursi itu. Maka si anak menangis dan beristighfar atas ulah sihi yang selama ini dilakukan oleh ayahnya, hanya demi merebut hati ribuan jamaah.

Betapa sedih hati si anak, karena sang ayah bukannya mencari keridlaan Allah dengan cara ikhlas mengajarkan ilmu agama, namun ternyata sang ayah lebih mengedepankan banyaknya jumlah pengikut yang ingin diraihnya. Bahkan demi ambisi pribadi itu, sang ayah berani menggunakan ilmu sihir yang benar-benar membutakan mata hatinya.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam