URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 4 users
Total Hari Ini: 209 users
Total Pengunjung: 6224321 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - MEDIA GLOBAL
 
 
HAMPA 
Penulis: AR Helmi [4/10/2012]
 
 HAMPA

AR Helmi

Di ambilnya bejana itu dengan penuh suka-cita. "Oh ... hari ini aku mendapatkan semangkuk madu yang bisa kubawa pulang, anak dan istriku pasti akan gembira". Seorang petani, mendapatkan semangkuk madu dari sarang lebah di tepi hutan.

Bisa dibayangkan, betapa senang. Kehidupannya yang selama ini miskin, terlupakan sejenak dihari itu.

Bergegas ia pulang, pintu rumah reyot pada dinding bambu yang hampir roboh itu ia terjang, sambil memanggil istri tersayang. "Bu ... ibu ... dimana kau?, lihatlah apa yang kubawa ...".

Istrinya tergopoh-gopoh, berlari dari dapur mendatanginya. "Pak ... apa yang kau bawa hari ini?" kata istrinya.

"Lihat bu, aku membawa semangkuk madu".

"Kita akan menjualnya kepasar pak, lalu kita akan membeli berbagai keperluan". Ujar sang istri.

"Iya bu, aku akan menjualnya, dan uangnya akan kupakai membeli cangkul, bukankah cangkul kita sudah tua?"

"Berarti, kita bisa membeli taplak meja dan bantal baru ya pak?"

"Yah, aku juga akan membelikan panci untukmu bu"

"Oh iya pak ... tidakkah bapak lihat, kain bajuku ini, telah lusuh dan bertambal, sejak lama aku menginginkan baju baru berwarna jingga".

"Iya ... Kau juga akan kubelikan baju baru".

"Bu ... aku lupa, bukankah kita harus membeli sebuah kursi, kaki kusi ini sudah hampir patah".

Beli ini ... beli itu ... Ingin ini ... dan ingin itu ... Suami-istri itu tak henti-henti mengungkapkan rencana-rencananya, sehingga mangkuk madu yang mereka letakkan di atas bale bambu terlupakan.

Ternyata, yang paling berbahagia adalah si loreng, kucing mereka ... menikmati madu itu sampai habis tak tersisa. Lalu tidur ... melanjutkan mimpi siangnya.
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
Kembali Ke Index Berita
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam