URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 4 users
Total Hari Ini: 406 users
Total Pengunjung: 6224549 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
Cuplikan dari Buku: KECUALI ALI, Karya Tokoh Syiah, Abbas Rais Kermani - (1) 
Penulis: Pejuang Islam [ 4/9/2016 ]
 
Cuplikan dari Buku:

KECUALI ALI

Karya Tokoh Syiah, Abbas Rais Kermani - (1)

 

Luthfi Bashori

 

Buku ini dalam bahasa Indonesia berjudul KECUALI ALI, setebal 400 halaman, adalah terjemahan dari buku berbahasa Persia berjudul Ali Oyene-e Izadnemo, karya Abbas Rais Kermani, yang diterjemahkan oleh Musa Shahab, M. Ilyas dan diterbitkan oleh Penerbit Alhuda P.O Box 7335 JKSPM 12073 e-mail info@icc-jakarta.com.

Kami cuplikkan beberapa poin penting untuk dipahami oleh umat Islam tentang hakikat ajaran Syiah Imamiyah yang saat ini dikembangkan di Indonesia. Hal ini dengan maksud agar dapat ditimbang oleh umat islam dengan aqidah yang benar, sesuai keyakinan umat Islam yang selama ini diyakini secara estafet, diterima dari para ulama masa kini, yang mereka riwayatkan dari para ulama salaf sebelumnya, dan secara runtut dipelajari dari generasi pertama kalangan umat Islam, yaitu dari para Tabiin, bersambung kepada para Shahabat yang secara otomatis didapatkan dari sumber utama tentang detail-detail ajaran agama Islam, yaitu ajaran Rasulullah SAW yang bersumber dari Alquran dan Hadits.

Berikut pernyataan dalam Muqaddimah buku KECUALI ALI, tulisan Ali akbar Mahdi Por :

  Imam Shadiq as dalam menafsirkan ayat : Kullu syai-in haalikun illaa wajhahu (Segala sesuatu itu akan musnah, kecuali wajah Allah ). Berkata : Yang dimaksud Wajah Allah dalam ayat ini adalah Ali as. (Hal. 22).

Ket : Dalam semua kitab tafsir karangan para ulama salaf diterangkan, bahwa yang dimaksud Wajah Allah dalam ayat ini adalah Dzat Allah. Dengan demikian, aqidah Syiah meyakini bahwa Sy. Ali bin Abi Thalib adalah Dzat Allah itu sendiri. Tentunya pemahaman ini sama dengan pemahaman kaum Nasrani yang mengatakan Nabi Isa as adalah Tuhan, dan secara otomatis memberi pengertian bahwa Tuhannya kaum Nasrani adalah Nabi Isa as (Yesus). Dari sini juga menjadi jelaslah bagi umat Islam, dalam keyakinan kaum Syiah bahwa Tuhannya kaum Syiah adalah Sy. Ali bin Abi Thalib.

Pada Kata Pengantar yang ditulis oleh pengarang buku KECUALI ALI, disebutkan sebagai berikut :

  Diriwayatkan juga bahwa alam diciptakan setelah penciptaan Empat Belas Manusia Suci as. (ket: maksudnya empat belas manusia suci adalah para imam Syiah). Dalam riwayat lain diberitakan bahwa para malaikat diciptakan dari cahaya Ali as. (Hal. 28)

Ket : Dalam ajaran agama Islam, belum pernah ada satu ayat maupun hadits pun yang mengatakan bahwa para malaikat itu diciptakan dari cahaya Sy. Ali bin Abi Thalib sa. Setinggi apapun derajat Sy. Ali bin Abi Thalib, beliau hanyalah saudara sesupu/misan dan menantu dari seorang Nabi akhir zaman, Nabi yang diturunkan Alquran Firman Allah kepadanya, Nabi yang ketinggian derajatnya di hadapan Allah tidak ada satupun makhluq yang dapat menyamainya, beliau adalah Nabi Muhammad SAW.

Sedangkan Sy. Ali bin Abi Thalib tidak akan mendapatkan kemulaian sedikitpun jika bukan karena beliau menjadi umat Nabi Muhammad SAW, yang sekaligus dinisbatkan sebagai Ahlul baitnya Nabi SAW, dikarenakan tali persaudaraan beliau adalah sebagai saudara sepupu/misan dan menantu Nabi Muhammad SAW. Yang dikemudian hari Sy, Ali ini diberi amanat oleh umat Islam sebagai khalifah ke empat, yaitu sebagai pengganti kepemimpinan di kalangan umat Islam, pasca wafatnya Nabi Muhammad, Sy.Abu Bakar, Sy. Umar, dan Sy. Utsman.

Dalam ajaran agama Islam, bahwa kelompok manusia yang ma`shum (mendapatkan penjagaan dan keistimewaan khusus dari Allah) hanyalah para Nabi, sedangkan Nabi Muhammad SAW adalah penutup para Nabi atau Nabi yang terakhir, dan tidak ada Nabi setelah Nabi Muhammad SAW. Sedangkan Sy. Ali bin Abi Thalib bukanlah seorang Nabi, beliau adalah manusia biasa, namun mendapatkan kemuliaan karena sebagai keluarga Nabi SAW dan menjabat sebagai khalifah ke empat dalam sejarah Islam.

Adalah suatu hal yang sangat mustahil jika para malaikat itu diciptakan dari cahaya sy. Ali bin Abi Thalib yang bukan seorang Nabi itu. Sedangkan para malaikat itu diciptakan sebelum diciptakanya umat manusia. Allah berfirman yang artinya :

(Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpankan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui). QS. Albaqarah. 30.

Sebagai umat Islam, kita tetap wajib menghormati dan mencintai Sy. Ali bin Abi Thalib ra, karena beliau adalah termasuk Ahlul baitnya Nabi SAW, sebagai shahabatnya Nabi SAW, sebagai khalifahnya Nabi SAW, dan beliau termasuk ulamanya kaum muslimin, serta tokoh Islam yang susah dicari bandingannya di jaman sekarang. Namun kita tidak akan mengkultuskan Sy. Ali bin Abi Thalib ra seperti yang dilakukan oleh kaum Syiah Imamiyah - Iran.

Pengkultusan yang dilakukan kaum Syiah terhadap Sy. Ali ini jelas-jelas diharamkan oleh agama Islam, bahkan pengkultusan kaum Syiah terhadap Sy. Ali ini sudah sampai pada batas syirik dan kufur.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: Bagus  - Kota: Gresik
Tanggal: 30/1/2012
 
Wah benar-benar parah ustadz kesesatannya... Na'udzubiLlah min dzalik 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Mudah-mudaha Allah selalu menjaga aqidah kita, tetap dalam aqidah Ahlus sunnah wal jamaah.

2.
Pengirim: aldo  - Kota: ternate
Tanggal: 31/1/2013
 
hanya Allah lah yang tahu apa yang ada dibumi karena DIA yang telah menciptakan segalanya dan segala penciptaannya tak luput dari penglihatan.seperti yang tercantum dalam Al-qur'an,aku mengetahui segalanya yang tidak engkau ketahui. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Karena itu kaum Syiah adalah benar-benar kaum musyrikin.

3.
Pengirim: muhammad arif  - Kota: malang
Tanggal: 1/3/2013
 
Semoga ALLAH SWT senantiasa mejaga keimanan kita dr hal2 yg menyesatkan,,amin,, 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Amiiin.

4.
Pengirim: Aziz  - Kota: Jakarta
Tanggal: 12/11/2013
 
Ini Habib kok tolol amat ya! Dasar Wahabi... Emang Globlok bin Tolol! Coba deh telaah lebih mendalam Ali bin Abi Tholib itu di lahirkan di dalam ka'bah dimana semua umat muslim itu bersujud di sana! Pasti ada maksud tertentu dari Allah kenapa dia dilahirkan di Dalam Ka'bah!!! Coba renungkan lah!!! 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Pernyataan anda ini adalah bukti nyata bahwa anda adalah pengikut agama Syi'ah yang menyembah dan menuhankan Sy. Ali bin Abi Thalib. Sama dengan kaum Nasrani yang mencintai Nabi Isa AS lantas menyembah dan menuhankannya.

Berbeda dengan kami umat Islam sangat mencintai Nabi Muhammmad SAW, Nabi Isa AS dan Sy. Ali bin Abi Thalib KW, namun kami tidak menyembah dan menuhankan mereka. Karena menyembah dan menuhankan selain Allah adalah perbuatan syirik dan kufur (kafir).

Saat Sy. Ali bin Abi Thalib lahir, saat itu belum ada perintah dari Allah untuk shalat (sujud) menghadap Ka'bah, karena saat itu Nabi Muhammad SAW belum diangkat menjadi seorang nabi dan rasul. Jadi tidak alasan untuk menisbatkan Sy. Ali bin Abi Thalib sebagai Tuhan yang patut disembah hanya karena lahir di dalam Ka'bah.

Umat Islam harus tahu sejarah yang benar menurut para ulama dari kalangan umat Islam sendiri, sbb:

Dalam buku-buku sejarah disebutkan bahwa beliau Imam Ali kw lahir di dalam Ka’bah. Di mana di saat ibunya sedang berada di dekat Ka’bah, tiba-tiba merasa akan melahirkan. Beliau segera masuk ke dalam Ka’bah dan tidak beberapa lama, lahirlah seorang bayi laki-laki yang kemudian diberi nama Ali. Sebenarnya, waktu lahir beliau diberi nama Haidaroh oleh ibunya, tapi kemudian diganti Ali oleh ayahnya.

Kemudian setelah dewasa, Imam Ali kw dikenal sebagai seorang pahlawan yang gagah berani yang selalu mendampingi Rasulullah SAW. Beliau dikenal sebagai seorang Mujahid yang ditakuti oleh lawan-lawannya. Seorang yang telah mengalahkan pendekar-pendekar Kuffar, seperti Amer bin Abdi Wud dari Mekah, Mirhab dari Khaibar serta pendekar-pendekar Kuffar yang lain yang tidak terhitung banyaknya.

Dalam kehidupan sehari-hari, Imam Ali kw dikenal sebagai orang yang wara’ (sangat berhati-hati dalam masalah hukum syariat), serta dikenal sebagai orang yang taat beribadah. Hal ini sesuai dengan kesaksian Siti Aisyah Ummul Mu’minin, dimana beliau pernah berkata bahwa dari orang laki-laki yang paling dicintai Rasulullah SAW adalah suami Fathimah (Imam Ali kw). Seorang yang menurut Siti Aisyah ra, sebagai orang yang tekun melakukan shalat dan puasa.

Imam Ali kw juga dikenal sebagai orang yang alim, yang menguasai berbagai ilmu agama. Rasulullah Saw pernah bersabda:

أنا مَدِينَةُ العِلْمِ وَعَلِىٌّ بَابُهَا

(الترمذى والحاكم والطبرانى والبزار)

“Saya adalah kotanya ilmu dan Ali adalah pintunya.” (HR Thurmudzi, Hakim, Thobaroni dan Bazzar)

Di samping sifat-sifat mulia itu semua, Imam Ali kw adalah salah seorang Ahlul Bait, yang telah disucikan sesuci-sucinya oleh Allah SWT.

Allah berfirman:

اِنَّمَا يُرِيدُ الله لِيُذْهِبَ عَنْكُمْ الرِّجْسَ اَهْل البَيت وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا

“Sesungguhnya Allah hendak menghapuskan segala noda dan kotoran (dosa) dari kalian Ahlul Bait dan hendak mensucikan kalian sesuci-sucinya.” (QS. Al Ahzab: 33)

Selain mendapat keistimewaan dan keutamaan yang diberikan oleh Allah kepada Ahlul Bait, Imam Ali kw juga mendapat keistimewaan-keistimewaan yang diberikan oleh Allah kepada para Sahabat. Hal mana karena beliau disamping sebagai seorang Ahlul Bait, beliau juga termasuk Sahabat Rasulullah SAW.

Beliau adalah orang yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya serta dicintai oleh setiap Mu’min.

Hal ini dikuatkan oleh keterangan Rasulullah SAW, di mana menjelang perang Khaibar beliau berkata kepada para Sahabat: “Besok aku akan memberi (menyerahkan) bendera kepada seorang yang mencintai Allah dan RasulNya serta dicintai oleh Allah dan RasulNya.”

Ternyata besoknya yang diberi bendera adalah Imam Ali kw, sang pahlawan yang ditakuti oleh lawan-lawannya.

Dalam Sahih Bukhari juga disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda kepada Imam Ali:

أنْتَ مِنِّى وَأنَا مِنْكَ
Engkau sebagian dari aku dan aku sebagian darimu.” (HR. Bukhari)

Kemudian Rasulullah SAW juga pernah bersabda:

لاَ يُحِبّكَ اِلاّ مُؤْمِنٌ وَلاَ يُبْغِضُكَ اِلاّ مُنَا فِقْ

“Tidaklah mencintaimu, kecuali seorang Mu’min dan tidaklah membencimu, kecuali seorang Munafiq.” (HR. Muslim, Turmidzi )

Begitu pula Abi Said Al Khudri ra pernah berkata;
اِنَّ كُنَّا لَنَعْرِفُ المُنافِقِين بِبُغْضِهِمْ عَلِى بن ابى طالب

Kita dahulu mengetahui orang orang Munafig, dengan kebencian mereka kepada Ali bin Abi Tholib. ( HR Thurmudhi )

Namun antara para Sahabat, mereka saling menghormati dan mencintai.

Pernah terjadi, satu ketika Rasulullah SAW sedang duduk-duduk di masjid bersama para sahabat. Ruangan itu penuh sesak, hampir tidak ada tempat lagi bagi orang yang baru datang. Mereka dengan khusyu’ mendengarkan petuah-petuah Rasulullah SAW. Bagaikan ada burung yang hinggap diatas kepala mereka.Begitulah akhlak anak didik Rasulullah SAW .

Dalam suasana yang demikian itu, tiba-tiba muncul Imam Ali kw. Dan seperti biasanya beliau langsung mencari tempat duduk. Tapi rupanya saat itu ruangan masjid benar-benar penuh.

Pada saat Imam Ali kw melihat ke kanan dan ke kiri mencari tempat, tiba-tiba Sayyidina Abu Bakar ra yang duduk disebelah Rasulullah SAW bergeser-geser dan sambil memberi isyarat memanggil Imam Ali kw untuk duduk diantara dirinya dan Rasulullah SAW.

Melihat apa yang dilakukan oleh Sayyidina Abubakar ra tersebut, Rasulullah SAW segera menoleh ke Sayyidina Abubakar ra dan berkata:

لاَ يَعْرِفُ الفَضْل لاَِهْلِ الفَضْل اِلآ ذَوُو الفَضْل

(الرياض النظرة وفضائل الصحابة والال للنقشبندى، وابن السمان)

“Tidak mengetahui keutamaan bagi orang yang utama terkecuali orang yang utama.”

Demikian para Sahabat, mereka saling kasih sayang dan saling hormat menghormati. Dapat kita lihat bagaimana cara Sayyidina Abubakar ra memberi tempat kepada Imam Ali kw.

Bukannya dia yang memilih mendekat ke Rasulullah SAW, tapi beliau justru memberi kesempatan kepada Imam Ali untuk duduk di sebelah Rasulullah SAW.

Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang sangat baik dan saling menghormati antara Imam Ali kw dengan para Sahabat Karenanya kami tidak sependapat dengan golongan Syi’ah yang suka menggambarkan seakan-akan Imam Ali kw itu dimusuhi para Sahabat.

Sebab jelas sekali, bahwa pendapat yang demikian itu tidak didukung oleh bukti-bukti yang akurat. Tujuan mereka hanya akan menyerang dan menjelekkan para Sahabat. Padahal akibatnya justru dapat mendiskriditkan Imam Ali kw.

Benar apa yang pernah disampaikan oleh Rasulullah SAW bahwa kelak akan ada satu golongan yang sepintas lalu seakan-akan mencintai Ahlul Bait, dan tanda-tanda mereka suka mencaci maki Abu Bakar dan Umar.

Kalau mereka itu benar-benar mencintai Imam Ali kw, maka semestinya mereka harus mengikuti Imam Ali kw. Tapi kenyataannya mereka itu justru tidak suka mengikuti apa-apa yang dikerjakan dan diajarkan oleh Imam Ali kw. Sebagai contoh, lihat cara kaum Syiah memperingati hari Asyura dengan memukul=mukul badannya hingga berdarah-darah, lantas apakan sama dengan apa yang dikerjakan oleh Imam Ali kw ?

Diantara keistimewaan Imam Ali kw adalah bahwa beliau itu tidak pernah sujud kepada berhala. Itulah sebabnya para ulama ketika menyebut nama beliau selalu ditambah dengan kata “Karromallahu Wajhahu” dan dalam tulisan-tulisan sering disingkat dengan KW.

Kemudian beliau juga dikenal sebagai orang yang pertama masuk islam dari kalangan anak anak, sebab saat itu umur Imam Ali kw baru sepuluh tahun, bahkan ada riwayat lain yang mengatakan delapan tahun.

Begitu pula beliau juga dikenal sebagai orang laki laki pertama yang sholat bersama Rosululloh SAW.

Dalam hal ini Zeid bin Argom berkata;

اَوَّلُ مَنْ صَلَّى مَعَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم عَلِىّ

( رواه احمد )

Orang yang pertama sholat bersama Rosululloh SAW adalah Ali. (HR. Ahmad)

Imam Ali kw juga pernah berkata:

اَنَا اَوَّلُ رَجُل صَلَّى مَعَ رسول الله صلى الله عليه وسلم

Saya adalah orang laki pertama yang Sholat bersama Rosululloh SAW. ( HR. Ahmad )

Adapun mengenai wafat Imam Ali kw, maka semua ahli sejarah menyatakan bahwa Imam Ali kw wafat di kota Kufah. Beliau dipukul dengan pedang oleh Abdurahman bin Mul’jam, seorang yang asalnya Syi’ah, kemudian berhianat dan bergabung dengan Khowarij, gara-gara Imam Ali kw berdamai dengan Sahabat Muawiyah.

Yang disayangkan, makam Imam Ali kw tidak diketahui dengan pasti. Namun riwayat yang kuat menyatakan beliau dimakamkan malam hari di Darul Imaroh di Kota Kufah. Rupanya waktu itu oleh keluarganya dirahasiakan, sebab takut dari orang-orang Khawarij, yang dikuatirkan akan menggali makam beliau.

Begitu pula mungkin takut dari pengikut-pengikut Abdullah bin Saba’ (orang-orang Syi’ah) yang selalu mengkultuskan beliau, bahkan saat itu ada yang menganggapnya sebagai Tuhan, sama seperti keyakinan Aziz dari Jakarta ini.

Adapau yang bertindak selaku imam dalam sholat jenazahnya Sy. Ali adalah Sayyidina Hasan ra.

Tapi yang aneh, orang-orang Syi’ah sekarang beranggapan bahwa makam Imam Ali kw berada di kota Najaf di Irak.

Padahal jarak antara kota Kufah dengan kota Najaf lebih kurang tujuh puluh kilometer dan saat itu untuk membawa jenazah beliau ke Najaf akan memakan waktu berhari-hari.

Jadi tidak mungkin makam itu merupakan makam Imam Ali kw. Karenanya tidak ada ulama Sunni yang mengatakan bahwa itu adalah makam Imam Ali kw.

Jika makam yang ada di Najaf itu benar-benar makam Imam Ali kw, pasti yang lebih tahu adalah keturunan Imam Ali kw, yaitu para Habaib. Tapi kenyataannya tidak satu orangpun dari para Habaib yang mengatakan dan mengakui bahwa itu adalah makam Imam Ali kw.

Adapun mengenai makam yang ada di Najaf tersebut, maka menurut beberapa ulama, bahwa makam tersebu adalah makam Mughiroh bin Syu’bah. Tapi oleh pengikut-pengikut AbdulIah bin Saba’, sejak abad ketiga makam itu disulap menjadi makam Imam Ali kw.

Rupanya mereka menyesal, setelah peristiwa pembunuhan terhadap Imam Ali kw oleh sebagian pengikut Abdullah bin Sab', maka demi usaha menutupi perbuatan mereka yang biadab itu, dibuatlah tempat untuk memuja Imam Ali kw, dan sekaligus sebagai tempat untuk menyesali perbuatan mereka.

Selanjutnya untuk menguatkan pendapat mereka tersebut oleh ulama-ulama Syi’ah, dibuatkan cerita-cerita palsu dengan mencatut nama Imam Ja’far As-Shodiq ra.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam