KEUTAMAAN HARI JUMAT
Luthfi Bashori
Di sebuah surau yang berada di desa terpencil, saat menjelang jamaah shalat Isyak, terdengar sayup-sayup alunan pujian dari beberapa remaja yang didampingi oleh sesepuh se tempat, sedang mengumandangkan syair:
Afdhalul laili lailatul jumat # afdhalus syahri syahru ramadhana
Afdhalun nabi Nabi Muhammad # afdhalud dzikri laa ilaha illallah
(Termasuk sebaik-baik malam adalah malam Jumat, dan sebaik-baik bulan adalah bulan Ramadhan, sedangkan sebaik-baik nabi adalah Nabi Muhammad, dan termasuk sebaik-baik dzikir adalah kalimat laa ilaha illallah).
Syair gubahan para ulama yang diwariskan secara turun temurun ini, sekalipun tanpa disebutkan dalil naqlinya, namun bukan berarti hanya sebuah karangan tanpa ada dasar syarinya, tetapi justru mencakup banyak ilmu agama berbasis syariat yang jelas-jelas ada tuntunannya.
Sebut saja dalam riwayat Sayyidina Abu Hurairah RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabada: "Hari terbaik dimana pada hari itu matahari terbit adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan, dimasukkan surga serta dikeluarkan darinya, dan kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jumat.
Malam Jumat, adalah termasuk dalam katagori hari Jumat menurut perhitungan kalender Qamariyah (penaggalan Islam). Jadi keutamaannya juga mengikuti keutamaan hari Jumat.
Sayyidina Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya pada hari Jumat terdapat waktu mustajab bila seorang hamba muslim melaksanakan shalat dan memohon sesuatu kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan mengabulkannya. Rasululllah SAW mengisyaratkan dengan tangannya menggambarkan sedikitnya waktu itu (H. Muttafaqun Alaih)
Ibnu Qayyim Al Jauziah - setelah menjabarkan perbedaan pendapat tentang kapan waktu itu - mengatakan: "Di antara sekian banyak pendapat ada dua yang paling kuat, sebagaimana ditunjukkan dalam banyak hadits sahih, pertama saat duduknya khatib Jumat sampai selesainya shalat. Kedua, sesudah Ashar, dan ini adalah pendapat yang terkuat dari dua pendapat tadi (Zadul Ma`ad Jilid I/389-390).
Ibnu Qayyim berkata: "Sedekah pada hari Jumat itu dibandingkan dengan sedekah pada
enam hari lainnya laksana sedekah pada bulan Ramadhan dibanding bulan-bulan lainnya. Hadits dari Ka`ab SAW menjelaskan: "Dan sedekah pada hari itu lebih mulia dibanding hari-hari selainnya". (Mauquf Shahih)
Adapun kemuliaan bulan Ramadhan dibanding bulan-bulan lainnya, dan kemuliaan Nabi Muhammad SAW dibanding para Nabi lainnya, serta kemuliaan kalimat Laa ilaaha illallah sebagai dzikir yang paling utama, maka dasar syarinya sudah sangat maklum bagi umat Islam yang mengerti ilmu agama.