Tahun 2009, tahun dimana kita semua baru memasukinya. Tahun dimana banyak orang mengatakan bahwa akan datang sebuah perubahan di segala bidang, terutama bidang teknologi dan politik. Namun yang perlu disayangkan, dalam perubahan ini tidak didukung oleh kembalinya moral anak-anak bangsa. Hal inilah yang sering menjadi momok dan penyebab utama banyak terjadinya bencana di tanah air ini.
Kita dapat lihat realita yang terjadi, perkembangan dibidang teknologi kini sudah terasa sampai ke negara kita. Adanya kecanggihan alat komunikasi seperti HP, komputer, dan berbagai macam Hi-tech, mempermudah manusia untuk melakukan komunikasi cepat dan tanpa batasan waktu. Namun, hal tersebut sering disalahgunakan, hampir bisa dikatakan tujuh puluh persen dari konsumen menyalahgunakan hak-haknya dibidang teknologi.
Seperti munculnya aksi penipuan, pornografi, bahkan hingga kasus korupsi. Kalau sudah terjadi seperti ini siapakah yang patut dan harus disalahkan? Apakah karena kurangnya pengawasan orang tua kepada anaknya? Atau karena kurangnya pendidikan moral yang diajarkan dari sekolah? Rasanya dalam hal ini, semua patut disalahkan, kurangnya kerja sama antara orang tua, para guru, serta para pengelola teknologi menjadi sebab utama terjadinya penyalahgunaan ilmu teknologi.
Maka dari itu, untuk membentuk generasi muda yang mempunyai akhlak dan budi pekerti yang mulia, kita harus memberikan pelajaran dan materi agama Islam agar tidak terjadi penyalahgunaan ilmu terutama dibidang teknologi. Dengan demikian mereka akan menyadari bahwa penyalahgunaan ilmu tersebut merupakan bentuk dari pelanggaran norma serta syariat agama.
Selain itu, mereka juga akan mengetahui bahaya-bahaya yang akan timbul dari penyalahgunaan ilmu tersebut. Tentu saja hal ini tidak akan berhasil tanpa adanya kerjasama dari semua pihak. Tatkala di rumah, orang tua harus dapat mengawasi serta membimbing anaknya, sedangkan di lingkungan sekolah akan menjadi tanggung jawab para pendidik. Selain itu pemerintah juga harus mengambil tindakan-tindakan tegas bagi siapa saja yang melanggar aturan, bahkan terhadap para pengelola teknologi sekalipun.
Medio Desember, 2008, Ribath Almurtadla.
(pejuangislam)