Dibacok Tak Mempan, Eh... Malah Jatuh Kesrimpet Sarung
Oryza A. Wirawan
Jember (beritajatim.com) - Bentrokan dua kelompok warga di Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang diduga terkait perbedaan Sunni dan Syiah tak hanya menghadirkan kisah menegangkan, tapi juga kisah yang mengundang senyum.
Simak saja bagaimana cerita Satuki, salah satu warga (NU) yang menjadi korban bentrokan di Pondok Pesantren Darus Sholihin itu, Rabu (30/5/2012) kemarin. Ia bercerita saat itu curiga melihat sekelompok orang (Syiah) bertamu ke Ponpes untuk mencari Ustadz Fauzi (NU), sang pengasuh.
Satuki mulanya hendak meninggalkan lokasi ponpes. "Tapi saya berhenti di sana, takut ada apa-apa," katanya.
Benar saja, sang tamu mengeluarkan ancaman kepada tuan rumah. "Kalau pengajian diteruskan, maka akan ada banjir darah," kata Satuki, menirukan sang tamu.
Para tamu (Syiah) pun mulai main kasar. Satuki meminta kepada mereka untuk pergi dari pondok tersebut. Tidak terima, salah satu tamu menyerang Satuki. Sial, Satuki justru terjatuh karena kesrimpet atau terserimpung sarung yang dipakainya sendiri.
Saat terjatuh, Satuki mengaku, ada salah satu yang menyabetkan pedang ke perutnya. Ajaib. "Saya tidak luka," katanya.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Jember Ajun Komisaris Besar Jayadi, mengatakan, terjadi penganiayaan dalam bentrokan. "Ada korban satu orang, atas nama Pak Eko (NU), luka di pelipis," katanya, Kamis (31/5/2012).
Polisi sudah memeriksa sejumlah saksi. "Dua belah pihak melakukan pemukulan. Mudah-mudahan dengan pemeriksaan saksi-saksi itu, kita bisa tentukan siapa pelaku penganiyaan," kata Jayadi.
Sebenarnya, Jayadi tak menginginkan konflik terjadi. "Kemarin waktu dimediasi secara lahiriah, mereka islah. Taph ada sebuah pelanggaran hukum yang tetap diproses. Ustadz Fauzi sudah diperiksa sebagai korban penyerangan," katanya.
Menurut Jayadi, ini konflik lama. "Puncaknya kemarin. Padahal Sabtu mau kami undang dalam forum resmi. Tapi sebagian warga dari kelompok lain menginginkan (pemaksaan) kehendak mereka," katanya. Jayadi menyatakan tak ada kerusakan dalam insiden tersebut. [wir]