URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 64 users
Total Pengunjung: 6224166 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
UDLHIYAH (QORBAN)  
Penulis: Pejuang Islam [ 2/11/2011 ]
 
UDLHIYAH (QORBAN)

Luthfi Bashori

Arti Udlhiyah Syar`iyah adalah menyembelih binatang qorban menurut syariat. Udlhiyah sendiri adalah nama bagi hewan ternak yang dijadikan qorban dan disembelih dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT pada hari nahar dan hari tasyriq (10, 11, 12, 13 Dzulhijjah).

Dinamakan qorban itu Udlhiyah karena sunnahnya disembelih pada waktu Dhuha, yaitu setelah matahari terbit hingga menjelang adzan Dhuhur.

Disyariatkan qorban pada tahun ke dua hijriyah. Sebagaimana dalam firman Allah yang artinya: Maka dirikanlah shalat dan sembelihlah (QS Alkautsar-2).

Dari Anas bin Malik ra mengatakan, bahwa Nabi SAW menyembelih dua ekor kambing gibas terbaik dan bertanduk. Beliau sembelih dengan tangannya sendiri, dengan menyebut nama Allah dan bertakbir, serta meletakkan kaki beliau pada rusuk kambingnya. (HR. Muslim).

Hukum menyembelih qorban adalah sunnah muakkadah (sangat), dan makruh meninggalkan qorban bagi orang yang mampu melaksanakannya.

Menurut riwayat shahabat Zaid bin Arqam:
Shahabat : Wahai Rasulullah, apa hakikatnya Udlhiyah ini ?
Nabi SAW : Sunnahnya pendahulu kalian, Nabi Ibrahim.
Shahabat : Kita mendapatkan apa pada amalan qorban ini ?.
Nabi SAW : Setiap satu bulunya kita mendapat satu kebaikan.
Shahabat : Bagaimana dengan bulu wall-nya gibas ?
Nabi SAW : Ya, setiap satu biji bulunya kita mendapatkan satu kebaikan. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Menurut Imam Ahmad bin Hanbal, makruh meninggalkan qorban bagi yang mampu melaksanakannya, sesuai dengan hadits riwayat Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda : Barangsiapa yang mampu berqorban, tapi enggan melaksanakannya, maka jangan mendekati mushalla/masjid kami. (HR. Ahmad).

Maksud hadits ini, bukan berarti umat Islam yang belum melaksanakan penyembelihan qorban, dilarang shalat di mushalla/masjid, tetapi mempunyai arti betapa besarnya pahala keutamaan qorban, hingga Nabi SAW mengancam dan mengecam orang-orang yang ekonominya mapan, tapi enggan memikirkan kepentingan umat Islam golongan ekonomi rendah, dan mengabaikan perintah zakat dan shadaqah dari rizqi harta yang diberikan oleh Allah kepadanya, sebagai rasa syukur yang tak terhingga.


   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: Faishal  - Kota: Tulung Agung
Tanggal: 11/10/2012
 
Assalaamu'alaikum... Izin bertanya Ustadz. Ada orang yang berqurban dengan cara ramai2 (kolektif), satu ekor sapi untuk semua siswa di satu sekolahan. Bagaimanakah hukumnya? Apakah sama dengan pendapat sebagian orang yang menyatakan bahwa pahalanya boleh untuk orang lain dan tidak terbatas jumlahnya? Syukran, Wassalaamu'alaikum... 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Itu hukumnya menjadi shadaqah biasa, seperti shadaqah uang ke masjid, tetap dapat pahalanya shadaqah, tapi bukan pahala Qurban.

2.
Pengirim: alimuddin  - Kota: lamongan
Tanggal: 13/1/2013
 
mohon penjelasannya pak kyai, apakah kalau kulit binatang qurban dijual, dapat mengurangi pahala qurban ? terimakasih sebelumnya 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Kulit hewan Qurban itu wajib diserahkan utuh kepada salah seorang dari kalangan fuqara/masakin, maka si penerimanya berhak untuk menjual kuit itu atau memanfaatkannya untuk keperluan lain. Kulit hewan Qurban itu haram dijual oleh panitia penyembelihan, dan haram dijadikan ongkos bagi penjagalnya, kecuali jika kondisi si penjagalnya itu tergolong dari kalangan fuqara/masakin.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam