URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 7 users
Total Hari Ini: 202 users
Total Pengunjung: 6224314 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
BERGURAU YANG BERLEBIHAN PENYEBAB KEHINAAN 
Penulis: Pejuang Islam [ 13/10/2011 ]
 
BERGURAU YANG BERLEBIHAN PENYEBAB KEHINAAN

Luthfi Bashori

Konon ada seorang penyair senior yang mendatangi seorang penguasa, lantas menyampaikan beberapa bait syair yang isinya memuji era keberhasilan pemerintahan yang dipimpin sang penguasa.

Pengusa itupun menanggapi pujian itu dengan nada bergurau, tidak serius sama sekali : Maju ke sini dan kemarilah, wahai Ibnul Mal`un (anaknya orang yang terlaknat).

Tentu saja si penyair kaget dengan respon penguasa yang dianggap tidak bersahabat itu. Ia pun bertanya : Apa yang engkau maksud dengan Ibnul Mal`un ?

Secara bergurau serampangan, penguasa itu melontarkan jawaban : Oh, itu sih kata-kata pujian bagi orang yang mempunyai derajat tinggi dan terhormat serta terkenal.

Penyair pun membalas jawaban dengan nada mengejek, karena sudah hilang perasaan segan kepada penguasa itu yang telah kehilangan kewibawaan karena terlalu banyak bergurau : Kalau memang kata-kata itu adalah kiasan penghormatan, tentunya engkau adalah Ibnul Mal`un yang paling tepat dan paling terkenal se jagat raya dewasa ini !

Tentu saja hati penguasa itu pun menjadi tergetar mendengar ejekan si penyair, namun tak kuasa menolaknya, hingga ia menyadari bahwa gurauan yang keterlaluan itu justru dapat merugikan dirnya sendiri, dan menjatuhkan martabatnya di mata rakyat.
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam