URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 59 users
Total Pengunjung: 6224160 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
WASIAT UNTUK CUCU ANGKAT IBLIS 
Penulis: Pejuang Islam [ 17/9/2011 ]
 
WASIAT UNTUK CUCU ANGKAT IBLIS

Luthfi Bashori

Konon ada seorang saudagar kaya raya yang pailit gara-gara kesalahan teori dagang. Hingga hidupnya nyaris terlunta-lunta dan tersisihkan dari komunitas para saudagar lainnya.

Karena kepailitannya itu, menjadikan dirinya gelap mata dan gelap hati. Ia datangi beberapa paranormal agar dapat mengembalikan masa kejayaannya. Namun, sekalipun sudah banyak mempraktekkan cara dan aturan yang diajarkan oleh paranormal, ternyata kehidupannya tak kunjung pulih seperti yang ia harapkan.

Hingga suatu saat terbersit di benaknya, ia akan melakukan bertapa semedi di sebuah tempat angker, dengan harapan ia sendiri yang mendapatkan wangsit, tanpa harus perantara paranormal manapun.

Tersebutlah sebuah bukit yang terletak di pedalaman hutan kecil yang tidak jauh dari perkampungan pendukuk. Konon di sana ada sebuah pohon beringin yang cukup tua usia. Karena kerimbunan dan kelebatan daunnya, maka pohon ini diyakini keangkerannya dan konon ditakuti oleh penduduk karena dianggap ada penghuninya.

Ringkas cerita, si pedagang itu bertapa dengan cara semedi menghadap pohon beringin itu selama 7 hari. Tak ada mantra-mantra yang ia ucapkan, selain merenungi nasibnya, karena memang hakikatnya ia bukan ahli dalam dunia ilmu ghaib.

Setelah 7 hari penuh, dan tiba akhir masa semedinya, ia pun merasa kelelahan yang sangat, hingga menjelang malam, rasa kantuk tak dapat ditahan, dan akhirnya tertidur pulas.

Dalam mimpi di saat terlelap itu, terasa ada sesuatu yang luar biasa ditemuinya. Ia melihat dan mendengar seorang penghuni pohon muncul dan mengajaknya dialog :

Penghuni : Selamat datang di tempatku ini.
Saudagar : Wahai penghuni pohon siapakah anda ?
Penghuni : Ketahuilah, aku adalah Iblis si penggoda Nabi Adam.
Saudagar : Wahai tuan Iblis, bisakah engkau menolong hamba ?
Penghuni : Apapun yang engkau inginkan akan aku turuti.
Saudagar : Hamba ingin kembali kaya, banyak uang untuk modal usaha.
Penghuni : Kalau masalah itu, sangat sepele, tapi ada syaratnya.
Saudagar : Apakah syarat yang harus hamba lakukan ?
Penghuni : Sangat mudah, tugasmu hanya menyampaikan amanatku.
Saudagar : Maksudnya ?
Penghuni : Jika engkau bangun tidur, ambillah 4 buah tas tenteng di belakang pohon ini. Setiap tas itu berisi uang Rp 1 milyar. Satu bagian adalah milikmu, sedangkan 3 tas lainnya adalah milik 3 orang cucu angkatku. Nah, tugasmu hanyalah menyampaikan amanat ini untuk ketiganya, dan jangan sampai berkhianat kalau tidak ingin mati mendadak dengan cara yang mengerikan. Namun yang perlu engkau ingat, bahwa engkau dan tiga orang cucu angkatku itu kelak akan menemani aku di neraka selama-lamanya.

Tanpa pikir panjang si pedagang menganggukkan kepala tanda setuju, lantas bertanya : Wahai Iblis, siapa sajakah cucu angkatmu itu ?

Iblis menjawab :

1. Cucu angkatku yang pertama yaitu, seorang tokoh aliran sesat. Adapun kriterianya adalah orangnya selalu menampakkan tanda keislaman dan berbicara keislaman, padahal hakikatnya ia mengingkari ajaran Alquran, Hadits Nabi SAW, dan ajaran para- salaf Ahlus sunnah wal jamaah. Ia sering kali menerjemahkan ajaran Islam hanya disesuaikan dengan keinginannya sendiri dan kelompoknya, tanpa peduli pendapat para ulama Salaf.

Orang yang demikian itu sebenarnya telah terpengaruh ajakanku agar berlaku sombong, sok paham agama, padahal ilmunya nihil. Aku bersyukur karena berhasil mendidik cucu angkatku ini, hingga ia tidak mau mengikuti aqidah umat Islam mayoritas. Karena itu berikanlah uang yang Rp 1 Milyar itu untuknya sebagai tali kasih dariku.

2. Cucu angkatku yang kedua adalah seorang yang ditokohkan oleh umat Islam, namun justru dengan ketokohannya itu, ia sengaja menolak pemberlakuan syariat Islam secara menyeluruh di tengah-tengah umat Islam, khususnya di negeri Indonesia ini.

Aku selalu membisikkan kepadanya, jika syariat Islam dijadikan undang-undang pidana secara legal formal di Indonesia ini, maka kasihanlah orang-orang non muslim yang tidak beriman kepada Allah, dan kasihan juga orang-orang yang sudah aku bimbing menjadi generasi penerus pelaku kemaksiatan, tentu mereka yang akan menjadi korban utama.

Nah, cucuku ini telah berhasil menggantikan diriku untuk mempengaruhi pemikiran umat Islam Indonesia sehinga banyak di kalangan mereka menjadi Islamophoby. Karena keberhasilannya itu, berikanlah kepadanya tas tenteng satunya lagi yang berisi uang Rp 1 Milyar. Katakan juga, jika aku sangat bangga mempunyai cucu angkat seperti dia.

3. Cucu angkatku yang ke tiga adalah seorang pejabat politikus, yang berkarir lewat partai. Konon sebelum dipilih, sesuai bimbinganku, aku ajari agar ia banyak mengobral janji manis kepada rakyat, namun setelah lolos menjadi pejabat negara, aku arahkan agar ia tidak menghiraukan rakyat lagi, dan mulai belajar korupsi sedikit demi sedikit, hitung-hitung untuk mengembalikan modal di saat pemilihannya dulu, yang secara terang-terangan menggunakan money politic.

Nah, sekarang cucu angkatku sedang berpesta pora menikmati hasil jarahannya, ia juga sedang membelanjakan uang negara untuk kepentingan pribadinya. Karena ketaatannya padaku itu, maka aku beri tambahan hadiah, jadi tolong berikan tas tenteng yang tersisa, berisi uang Rp 1 Milyar rupiah itu kepadanya.

Usai mendengar pembicaraan Iblis, tiba-tiba si pedagang itu terbangun dari tidurnya. Setelah kesadarannya kembali penuh, maka ia pergi ke balik pohon, dan benar saja ia temukan 4 buah tas tenteng yang berisi uang sebagaimana disebutkan oleh Iblis.

Beberapa saat kemudian si pedagang itu mulai menyiapkan dirinya untuk mencari cucu-cucu angkat Iblis, demi menyampaikan amanat yang ia emban.

Ringkas cerita, pertama kali si pedagang berusaha mencari info ke kantor MUI, untuk mendapatkan beberapa nama aliran sesat yang kreterianya sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Iblis di dalam mimpinya.

Namun setelah mendapatkan beberapa nama aliran yang telah difatwa sesat oleh MUI, ternyata hampir semua yang telah diinventarisir oleh MUI sangat cocok dengan apa yang diwasiatkan Iblis.

Si pedagang menjadi bingung memilih tokoh aliran sesat mana yang paling pantas diberi uang titipan wasiat Iblis itu. Ada Ahmadiyah, Syiah, Salamullah, Islam Jamaah, Liberalisme, dan beberapa nama aliran sesat lainnya. Tampaknya secara kreteria, semua-aliran sesat yang ada berhak menerima bingkisan dari Iblis itu.

Maka si pedagang berniat mencari terlebih dahulu cucu angkat Iblis yang lainnya, yaitu seseorang yang dianggap sebagai tokoh Islam, namun justru berusaha mati-matian menolak pemberlakuan syariat Islam secara legal formal sekalipun jika diperjuangkan secara konstitusional, dengan alasan Indonesia bukanlah negara agama.

Tokoh ini sengaja melupakan kemungkinan adanya cela yang harus diperjuangkan oleh umat Islam, dalam mengembalikan sejarah Piagam Jakarta.

Si Pedagang langsung saja pergi menuju jalan Utan Kayu, tempat bermangkalnya tokoh-tokoh liberal, karena secara yakin ia akan mendapati figur-figur yang dicarinya. Benar saja, sesampai di jalan Utan Kayu, si pedagang mendekati tokoh-tokoh dengan kreteria yang dimaksudkan oleh Iblis, bahkan si pedagang semakin bingung saat mendapatkan info dari sebuah kantor di Jalan Utan Kayu, Jakarta, betapa banyak nama-nama `tokoh Islam` yang masuk dalam kreteria ini.

Di antaranya ada beberapa tokoh yang benar-benar berhaluan Islam KTP, namun banyak juga tokoh aktifis dari organisasi berlabel Islam.

Si pedagang pun semakin gelisa, dan bertanya-tanya akan diberikan kepada siapa uang titipan Iblis, yang sekira paling pantas di antara tokoh-tokoh Islamophoby itu?

Maka dalam kebingungannya si pedagang bermaksud mencari cucu Iblis yang ke tiga. Ia pun berusaha mencuri dengar dari berita KPK dan ICW, barangkali saja ada nama-nama pejabat yang memang hobi dan bakatnya adalah korupsi uang negara.

Betapa terkejutnya si pedagang itu, tatkala mendapatkan betapa banyak nama para pejabat yang terlibat korupsi atau yang terduga terlibat korupsi uang negara, karena semuanya itu sangat cocok dengan kreteria yang disebutkan oleh Iblis sebagai cucu angkatnya.

Lebih bingung lagi, tatkala ia mendapati ada figur-figur cucu angkat Iblis ini yang berani korupsi jauh lebih besar nominalnya daripada uang titipan Iblis itu, hingga mencapai hitungan Trilyun rupiah.

Rupanya Iblis sendiri kalah satu set dari cucu angkatnya ini dalam kepiawaian menilap uang rakyat.

Akhir episode, si pedagang sangat pusing memikirkan nasibnya, mengapa ia tidak berhasil menemukan tiga cucu angkat Iblis yang dimaksud, bukan lantaran tidak ada orangnya, justru bingung menentukan tepatnya figur yang sesuai dengan kreteria dari Iblis itu sendiri dari banyaknya yang cocok.

Si pedagang itu pun memutuskan pulang ke tempat pertapaannya dan akan bersemedi kembali menghadap Iblis.

Hingga akhirnya ia pun bermimpi lagi bertemu Iblis. Namun kali ini Iblis agak murka karena ketidakberhasilan si pedagang itu mengemban wasiat yang ditugaskan.

Maka Iblis pun mencabut uang pemberian 4 Milyar itu, seraya berkata : Pergilah jauh-jauh dariku wahai pedagang, jangan lagi datang ke tempatku ini, kalau engkau tidak ingin jadi gila memikirkan betapa banyak cucu-cucu angkat kesayanganku di negeri ini.

Lah, baru mencari tiga cucu angkatku saja, engkau sudah kebingungan, gimana kalau aku amanati mencari cucu-cucu angkatku yang lainnya?

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: Muthoin Tsamma Amiin  - Kota: Nanga Pinoh (Kalimantan Barat)
Tanggal: 16/9/2012
 
Asswrwb Pak Ustadz.... Semoga Pak Ustadz selalu lindungan Allah Taala....(Mohon doanya juga pak Ustadz)...

Maaf ya pak ustadz.... sy mau pamit ketawa ngngkak baca ceritanya.... WAKAKAKAKAKAK....

Wasswrwb.... 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Mudah-mudahan para pelaku dalam cerita ini segera bertaubat kepada Allah dan kembali ke jalan yang benar.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam