URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 9 users
Total Hari Ini: 62 users
Total Pengunjung: 6224164 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
KEDUDUKAN ILMU DI MATA PENGUASA  
Penulis: Pejuang Islam [ 8/9/2011 ]
 
KEDUDUKAN ILMU DI MATA PENGUASA

Luthfi Bashori

Seorang pejabat bernama Ibnul Amid berkata :
Aku dulu menyangka bahwa tidak ada kenikmatan di dunia ini yang melebihi kenikmatan tingginya jabatan seperti yang sedang aku jalani, hingga suatu saat aku menyaksikan sendiri diskusi ilmiah antara Imam Atthabarani dengan Imam Abu Bakar Alji`abi.

Konon Imam Atthabarani sering kali mengalahan Alji`abi dalam masalah kekuatan hafalan riwayat hadits-hadits nabawi. Sedangkan Alji`abi tampak lebih unggul dalam bidang pemahaman dan logika saat membahas dalil-dalil yang disampaikan oleh Imam Atthabarani.

Jika beliau berdua sedang berdiskusi, terkadang sama-sama mengangkat suara saat mempertahankan argumentasi masing-masing, hingga oleh orang yang tidak tahu duduk masalahnya, dikira keduanya sedang bertengkar, padahal beliau berdua sedang asyik berdiskusi membahas ilmu agama.

Di suatu saat, di depan Ibnul Amid, konon Alji`abi mengatakan kepada Atthabarani : Saya punya satu hadits Nabi SAW, yang rasanya hanya saya satu-satunya orang di dunia ini yang mempunyai riwayatnya.

Atthabarani menjawab : Coba tunjukkan kepadaku !

Alji`abi membacakan sebuah hadits Nabi SAW sambil melanjutkan : Riwayat ini aku dapatkan dari dari Abu Khalifah, dan Abu Khalifah meriwayatkan dari Sulaiman bin Ayyub.

Atthabarani tersenyum seraya mengatakan : Wahai Alji`abi, ketahuilah bahwa yang engkau maksud dengan Sulaiman bin Ayyub itu tiada lain adalah diriku sendiri (Sulaiman bin Ayyub Atthabarani), konon Abu Khalifah meriwayatkan (belajar) hadits itu dariku, lantas ia mengajarkannya kepada umat Islam, rupanya engkau adalah salah satu dari jamaah Abu Khalifah. Nah, jika engkau berkenan mencari silsilah sanad riwayat yang lebih tinggi (lebih baik), maka ambillah riwayat hadits itu langsung dariku, tanpa harus lewat perantara Abu Khalifah..!

Mendengar keterangan itu, tentu saja Alji`abi menjadi mati kutu dibuatnya. Sedangkan Atthabarani tersenyum-senyum penuh kemenangan.

Melihat kejadian ini, maka Ibnul Amid dapat merasakan betapa bahagianya Atthabarani saat mengalahkan lawan diskusinya dengan tanpa beban sedikitpun, bahkan tampak sekali rasa nikmatnya itu dapat merasuk dalam kalbu. Tentunya yang demikian ini jauh lebih nikmat dibanding saat Ibnul Amid menikmati jabatan yang diembannya, karena dibalik jabatan itu masih banyak beban-beban dan tuntutan lain yang sangat mengikat dan membuat jenuh pikiran.

Hingga Ibnul Amid berguman : Andaikan saja diriku ini seperti mereka berdua yang memahami ilmu agama secara mendalam, tentu aku akan ikut dalam diskusi itu, dan tentu aku juga dapat menikmatinya seperti mereka berdua.
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: Setiawan  - Kota: lampung
Tanggal: 6/10/2011
 
Waah... Tulisannya bagus pak ? Izin copas ya pak ? smg bermanfaat.. Salam kenal pak...?! 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Kami persilahkan.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam