Kontradiksi Hukum Zina dalam Al-Kitab
(http://kristologi.wordpress.com/2007/03/03)
Zina menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah Persetubuhan yang
dilakukan oleh bukan suami istri, menurut Kamus Islam zina artinya
hubungan kelamin antara laki-laki dan perempuan di luar perkawinan;
tindakan pelacuran atau melacur, dan menurut Ensiklopedia Alkitab Masa
Kini zina artinya hubungan seksual yang tidak diakui oleh masyarakat.
Zina
merupakan perbuatan amoral, munkar dan berakibat sangat buruk bagi
pelaku dan masyarakat, sehingga Allah mengingatkan agar hambanya
terhindar dari perzinahan :
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. QS. 17:32
Allah
juga memberikan jalan untuk menghindari perzinahan yaitu dengan
berpuasa, menjaga pandangan dan memakai Jilbab bagi perempuan, dan Allah
juga memberikan ancaman yang luar biasa bagi pelaku zina agar hambanya
takut untuk melakukan zina :
Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera. QS. 24:2
Maka
ketika hukum Islam dijalankan, hasilnya sangat fantastis, perbuatan
zina dan amoral betul-betul sangat minim dan masyarakatnya menjadi
masyarakat yang baik. Amatilah dengan teliti dan obyektif sejak
pemerintahan Rasulullah SAW hingga saat ini, ketika diterapkan hukum
Islam secara utuh, maka terciptalah masyarakat yang baik.
Tetapi
bila kita menengok hukum zina dalam Alkitab, yang tampak adalah adanya
kontradiksi antara keras hukumannya dan tidak dihukum.
Dalil 1 : Yesus Melarang Berzina
Yesus
bersabda Jangan berzina, yang di-kutip dari sepuluh (10) perintah Tuhan
dalam kitab Taurat tepatnya Keluaran 20:14, kemudian Yesus juga
memberikan peringatan agar umatnya tidak berbuat zina :
Tetapi
Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta
menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika
matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu,
karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari
pada tubuhmu de-ngan utuh dicampakkan ke dalam neraka. Matius 5:28-29
Peringatan
Yesus tersebut memberikan arti kuat bahwa betapa sangat dilarangnya
perbuatan zina, seseorang yang memandang perempuan dan tertarik maka
oleh Yesus dikatakan sudah berbuat zina di dalam hatinya, dan menurut
beberapa tafsir Alkitab, berkeinginan untuk berbuat zina sudah sama
sifatnya dengan berzina.
Masih menurut sabda Yesus, bahwa
mencungkil mata dan membuangnya adalah jauh lebih baik daripada mata
kita menyebabkan kita memandang perempuan yang kemudian berkeinginan
untuk berbuat zina, karena mata adalah salah satu pintu masuk bagi
pikiran jahat. Mencungkil mata adalah simbolik agar kita mencegah untuk
memandang perempuan yang bisa mencampakkan seluruh tubuh kita ke neraka.
Saya
kira peringatan Yesus tersebut senada dengan peringatan dalam Al-Quran
agar kita tidak berbuat zina, namun Al-Quran lebih realistis agar
manusia tidak terjerumus ke dalam perbuatan zina, Allah memperingatkan
jangan dekati zina dan bagi perempuan diperintahkan menutup auratnya,
agar mata laki-laki tidak tersesat memandangnya, harus diakui bahwa
banyak sekali kejahatan seksual bermula dari mata, entah melihat wanita
berpakaian minim dan seksi ataupun melihat VCD porno.
Dalil 2 : Yesus Membiarkan Pezina
Suatu
ketika ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi datang menemui Yesus
untuk menyerahkan seorang wanita yang tertangkap basah berbuat zina :
Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia se-dang berbuat zinah. Yohanes 8:4
Mereka
terus mendesak Yesus agar menghukum wanita tersebut sesuai hukum Taurat
yaitu dilempari batu sampai mati, namun Yesus menolak dan balik berkata
kepada mereka :
Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendak-lah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu. Yohanes 8:7
mendengar
perkataan Yesus tersebut, satu-per-satu mereka mulai meninggalkan Yesus
dan wanita pelacur tersebut, karena mereka merasa tidak seorangpun yang
tidak berdosa. Maka tinggallah berdua Yesus dan wanita pezina itu, lalu
Yesus berkata kepadanya :
Hai perempuan, di manakah mereka?
Tidak adakah seorang yang menghukum engkau? Jawabnya: Tidak ada, Tuhan.
Lalu kata Yesus: Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan
berbuat dosa lagi mulai dari sekarang. Yohanes 8:10
Sikap Yesus tidak melaksanakan hukuman sesuai hukum Taurat melahirkan tanda tanya besar, karena Yesus sendiri pernah bersabda :
Lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik dari hukum Taurat batal.? Matius 5:17
dan hukum Taurat yang dimaksud adalah :
Ulangan 17:5
Apakah
Yesus tidak konsisten dengan ucapannya sendiri ? tidak mungkin, atau
karena Yesus merasa dirinya sebagai orang yang berdosa sehingga ia tidak
mau menghukum wanita itu ? tidak mungkin juga, karena hal ini berarti
menuduh Yesus mempunyai dosa (karena menurut iman KristenYesus adalah
manusia suci tanpa dosa), kalau semua itu tidak mungkin, lalu mana yang
mungkin ? apakah kisah tersebut palsu ?? mungkin saja, tetapi sementara
ini kita menganggap kisah tersebut asli.
Dalil 3 : Yesus Berduaan Dengan Pezina
Suatu
ketika Yesus duduk di sebuah pinggiran sumur dari perjalanan yang
meletihkan, dan murid-muridnya pergi ke kota untuk membeli makanan.
Kira-kira pukul dua belas siang datanglah seorang wanita untuk mengambil
air di sumur itu, lalu berkatalah Yesus kepadanya :
Berilah Aku
minum.” Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: “Masakan Engkau,
seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria? Yohanes 4:7,9
pembicaraanpun
berlanjut cukup lama antara Yesus dan wanita tersebut yang tidak
disertai murid-muridnya, mereka hanya berdua di sumur yang jauh dari
rumah penduduk. Dan ternnyata wanita tersebut adalah seorang pelacur
yang mempunyai lima (5) orang suami dan sedang menjalin hubungan dengan
seorang laki-laki yang bukan suaminya :
Kata perempuan itu: Aku
tidak mempunyai suami. Kata Yesus kepadanya: Tepat katamu, bahwa engkau
tidak mempunyai suami, sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang
ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata
bena. Yohanes 4:17-18
Tentu saja wanita tersebut sangat menarik
secara seksual, karena wanita tersebut sampai mempunyai lima (5) orang
suami di tambah lagi dia mampu menjalin asmara dengan laki-laki lain
yang bukan suaminya. Lalu yang menjadi pertanyaan besar adalah,
mungkinkah Yesus berdua-duaan dengan wanita pezina ? Dan apakah mungkin
Yesus tidak memandang wanita yang sedang bercakap-cakap dengannya ?
Tentu ti-dak mungkin, karena Yesus pernah bersabda :
Tetapi Aku
berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta
menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika
matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu.
Matius 5:28-29
Apakah Yesus lupa akan sabdanya ? tentu tidak
mungkin, atau Yesus tidak konsisten dengan sabdanya ? tidak mungkin,
atau Yesus tidak mau menjaga pandangannya ? tidak mungkin.
Dalil 4 : Yesus Diciumi Kakinya oleh Pezina
Seorang
Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke
rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan. Lukas 7:36
Lalu
datanglah seorang perempuan pelacur terkenal yang penuh dosa dari kota
itu menemui Yesus dengan membawa buli-buli pualam yang berisi minyak
wangi, sambil menangis wanita itu bersimpuh dekat Yesus, dan membasahi
kaki Yesus dengan air matanya dan menyeka dengan rambutnya, kemudian
wanita tersebut menciumi kaki Yesus dan meminyakinya dengan minyak yang
dibawanya, lalu Yesus berkata kepada Simon orang yang mengundangnya :
Engkau
lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak
memberikan Aku air untuk membasuh kakiKu, tetapi dia membasahi kakiKu
dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. Engkau tidak mencium
Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium kakiKu.
Engkau tidak meminyaki kepalaKu dengan minyak, tetapi dia meminyaki
kakiKu dengan minyak wangi. Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang
banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi
orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih. Lukas
7:44-47
Pertanyaan besar yang muncul, mungkinkah Yesus mau
diciumi kakinya oleh seorang pelacur, diseka kakinya dengan rambut
pelacur tersebut dan diminyaki rambutnya oleh seorang pelacur, sebagai
bukti pertobatan pelacur tersebut dari dosa perzinahan ??
Hal ini
jauh lebih membahayakan dari pada hanya sekedar memandang, apakah
mungkin Yesus tidak ada ketertarikan pada wanita tersebut ketika diciumi
kakinya ? Katakanlah tidak ada, mengapa Yesus memberikan contoh
demikian ? Bolehkah muridnya atau umatnya melakukan hal yang sama asal
tidak terangsang ? Mungkinkah kisah ini sebagai kisah yang tidak pernah
dialami oleh Yesus dengan kata lain kisah tersebut adalah kisah palsu ?
menurut hemat saya, kisah tersebut sangat kontradiktif dengan ajaran
Yesus yang melarang memandang perempuan apalagi diciumi kakinya.
Bagaimana Al-Kitab Mengatasi Perzinahan ?
Dalil
1, Yesus mengajarkan agar seseorang menghindari perzinahan, bahkan
secara simbolik Yesus memerintahkan mencungkil mata dan membuangnya bila
matanya mengakibatkan tertarik pada seorang perempuan dan mempunyai
keinginan untuk melakukannya, memang banyak kejahatan seksual bermula
dari pandangan mata. Islam memberikan solusi yang lebih indah :
Katakanlah
kepada laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya,
dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi
mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. QS.
24:30
Kemudian Allah memberikan petunjuknya, agar kita mendapatkan kemudahan menghindari pan-dangan yang mengundang hasrat seksual :
Hai
Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan
isteri-isteri orang mu’min : Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke
seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk
dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. QS. 33:59
Dalil 2, Pada dalil
kedua Yesus membiarkan seseorang yang tertangkap basah berbuat Zinah,
yang semestinya Yesus harus menghukumnya sesuai hukum Taurat, karena
Yesus dan umatnya tunduk di bawah hukum Taurat, tetapi Yesus
membiarkannya dengan alasan tidak ada orang yang berhak untuk
menghukuminya, karena yang boleh menghukumi seorang pezinah adalah orang
yang tidak berdosa. Tentu saja sikap ini memberikan peluang yang sangat
lebar bagi pezina untuk berbuat zina, karena tidak ada seorangpun yang
dapat menghukumi pezina kecuali orang yang tidak berdosa. Dan memang
tidak ada orang yang tidak berdosa.
Dalil 3, Pada dalil ini Yesus
memberikan contoh yang sangat tidak baik, yaitu berdua-duaan dengan
seorang perempuan pelacur, padahal Yesus sebelumnya bersabda, untuk
memandang saja jangan sampai dilakukan dan harus mencungkil matanya,
lalu kalau berdua-duaan apakah mungkin untuk tidak memandang ? tidak
mungkin bisa, apalagi perempuan tersebut memang seorang pelacur yang
sangat digandrungi oleh laki-laki, suaminya lima dan dia mempunyai
laki-laki lain yang bukan suaminya. Rasulullah SAW telah bersabda agar
manusia terhindar dari zina :
Maka janganlah seorang laki-laki
berduaan dengan seorang wanita yang tidak bersama mahramnya, karena yang
ketiganya adalah Syetan. HR. Tirmidzi dan Ahmad
Dalil 4, Yesus
kembali memberikan contoh yang tidak baik, yaitu membiarkan seorang
pelacur menciumi kakinya dan membiarkan rambutnya diminyaki oleh wanita
tersebut. Tentu perbuatan Yesus ini justru lebih mendekatkan kepada
perzinaan daripada pandangan mata.
Dari ke-4 dalil tersebut, tidak
mungkin ajaran Alkitab dapat mengatasi kehancuran moral karena
perzinahan, anjuran baik perlu contoh yang baik dan hukuman untuk
mencegahnya.
Rujukan :
1. Tafsir Injil Matius ? Penerbit Kanisius
2. Tafsir Alkitab Perjanjian Baru ? Lembaga Biblika Indonesia – Penerbit Kanisius
3. Tafsiran Alkitab Masa Kini ? Penerbit Yayasan Bina Kasih / OMF
4. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini ? Penerbit Yayasan Bina Kasih / OMF
sumber : Buletin al-islah no. 20