SAATNYA BERHENTI MEROKOK!
Mafahim
Para perokok, di masa tuanya berisiko lima kali lipat relatif lebih cepat kehilangan daya ingat (pikun) dibandingkan dengan orang yang tidak merokok. Demikian hasil studi terbaru yang dipublikasikan oleh salah media beberapa waktu lalu.
Sebagaimana dikutip Reuters Health, “Mereka yang dulunya merokok dan kini sudah berhenti, memiliki resiko dua kali lipat dibandingkan dengan mereka yang sama sekali tidak pernah merokok. Dan mereka yang merokok sepanjang hidupnya akan lebih cepat mengalami kehilangan daya ingat,” ungkap Dr. Lenore Launer dari Institut Nasional Kesehatan Mental di Maryland New York Amerika Serikat.
Penelitian sebelumnya (menurut berbagai sumber data yang ada) menunjukkan bahwa pada usia pertengahan, para perokok menunjukkan adanya kecenderungan penurunan daya ingat dan perubahan fungsi ingatan dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok sebelum menginjak usia 60 tahun.
“Lebih ironis lagi, fakta bahwa rokok akan memperpendek usia juga menunjukkan bahwa pengaruh rokok pada otak juga pada akhirnya akan mempengaruhi secara signifikan bagi kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Merokok menyebabkan tersumbatnya katup pembuluh darah dalam otak, hilangnya nutrisi, dan kerusakan pada jaringan otak,” tambah Lenore.
Penelitian-penelitian lain juga menguatkan bahwa pada saat menghisap rokok, ada 4000 bahan kimia yang terkandung di dalamnya. Racun yang paling berbahaya adalah nikotin, tar, dan karbon monoksida. Di samping jenis racun tersebut ada juga hydrogen cyanide (sejenis racun untuk melakukan hukuman mati yang digunakan dalam ruangan gas oleh Hitler), acetone (zat yang terkandung pada penghapus cat), ammonia (untuk pembersih lantai), menthanol (bahan bakar roket), to luene (zat pelarut untuk industri), arsenic (racun semut putih) dan lain-lain.
Sudah bisa kita bayangkan, jika seseorang menyulut rokok kemudian menghisapnya, secara otomatis turut terhisap pula bahan kimia yang disebutkan di atas tadi. Kemudian masuk ke paru-paru, dan asapnya beterbangan di sekitar perokok. Asap yang menyembul di sekitar perokok itulah kemudian yang juga ikut membahayakan orang di sekitarnya yang tidak perokok, yang dikenal dengan sebutan perokok pasif.
Dari hasil kajian beberapa ahli secara mendalam, perokok pasif yang mendapatkan asap sampingan ini yang disebut sides stream smoke lebih berisiko tinggi terhadap berbagai penyakit seperti jantung, paru-paru, dan sebagainya. Maka dari itu, sudah saatnya bagi kita untuk berhenti merokok demi kesehatan keluarga, sahabat, dan orang-orang di sekitar kita yang kita cintai.
Memang “fatwa lama” menyatakan bahwa merokok adalah perbuatan makruh (tidak disukai). Namun setelah para dokter dan ahli kesehatan bersepakat akan bahaya rokok, maka jelaslah hukum haramnya rokok menjadi suatu keniscayaan yang harus ditaati setiap muslim. Agar seorang muslim tidak berbuat aniaya (dhalim) pada diri sendiri dan orang lain yang tergolong perokok pasif.
Al-Qur’an sudah mengingatkan agar tidak berlaku aniaya (dhalim) terhadap dirinya sendiri dengan cara menceburkan kesehatannya dalam marabahaya, termasuk merokok yang dalam kenyataannya dapat membunuh secara pelan-pelan itu.
Karena itu, maka Habib Salim Asy-Syathiri (Mufti Hadramaut) yang belum lama ini melakukan safari dakwah di Indonesia, seringkali mengingatkan umat agar segera berhenti merokok. Karena merokok itu hukumnya haram. Bahkan dalam beberapa kesempatan, beliau sempat mengambil bai’at (janji setia) kepada para muslimin pecandu rokok agar segera berhenti merokok secara total, dengan cara bertaubat dan memulai hidup sehat serta bersih.