|
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori |
|
 |
Ribath Almurtadla
Al-islami |
|
|
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ) |
|
|
|
|
|
Book Collection
(Klik: Karya Tulis Pejuang) |
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki |
|
• |
Musuh Besar Umat Islam |
• |
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat |
• |
Dialog Tokoh-tokoh Islam |
• |
Carut Marut Wajah Kota Santri |
• |
Tanggapan Ilmiah Liberalisme |
• |
Islam vs Syiah |
• |
Paham-paham Yang Harus Diluruskan |
• |
Doa Bersama, Bahayakah? |
|
|
|
WEB STATISTIK |
|
Hari ini: Senin, 22 September 2025 |
Pukul: |
Online Sekarang: 8 users |
Total Hari Ini: 199 users |
Total Pengunjung: 6224311 users |
|
|
|
|
|
|
|
Untitled Document
PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI |
|
|
SENGAJA NGGAK SHALAT..., GAWAT TUH... ! |
Penulis: Pejuang Islam [ 11/8/2011 ] |
|
|
SENGAJA NGGAK SHALAT..., GAWAT TUH... !
Luthfi Bashori
Termasuk dari kemungkaran yang paling besar dan yang paling berat dosanya adalah sengaja meninggalkan shalat lima waktu. Hal itu sebagaimana dinyatakan sendiri oleh Nabi SAW : Barangsiapa meninggalkan shalat dengan sengaja, maka tidak ada jaminan perlindungan sedikitpun dari Allah. (HR. Ibnu Majah & Albaihaqi).
Sy. Ibnu Abbas RA berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa meninggalkan shalat dengan sengaja, maka kelak ia akan bertemu Allah, sedang Allah dalam keadaan marah besar kepadanya. (HR. Atthabarani)
Sy. Buraidah RA berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda : Benang merah antara seseorang dengan kekafiran, adalah jika ia sengaja meninggalkan shalat.
Menurut para ulama salaf, bahwa orang yang sengaja meninggalkan shalat yang difardlukan, sungguh ia telah dilaknat oleh Allah dalam kitab Taurat, Injil, Zabur dan Alquran. Bahkan seribu laknat akan turun ke bumi menghampiri orang yang sengaja meninggalkan shalat fardlu.
Orang yang sengaja meninggalkan shalat, kelak di akherat tidak akan dapat mencicipi air Haudl (telaga) milik Nabi SAW, dan juga tidak akan mendapatkan syafaat beliau SAW.
Kelak orang yang sengaja tidak shalat, akan berjalan di hari Qiamat dengan tangan terikat ke lehernya dan dipukuli oleh para Malaikat, kemudian dipermudah baginya menuju pintu neraka. Lantas ia masuk ke dalamnya secepat anak panah yang lepas dari busurnya. Bahkan pertama kali yang sampai adalah kepalanya, menancap di kerak neraka berdekatan dengan tempat Qarun dan Haman (dua orang kafir di jaman dahulu se kelas Firaun).
Sadar yook, mulai sekarang rajin shalat lima waktu... !
|
1. |
Pengirim: rohim - Kota: Majalengka
Tanggal: 22/8/2011 |
|
asslm
salam silaturahim
mohon maaf lahir bathin ustadz
saya mau diskusi kenapa kalu kita memakai tradisi NU kalo ke kuno-kuno an jadinya malah terbelakang (ortodoks) kuno ga gaul, tapi kalo terus diikutin malah jadi Liberal sehingga sholat dan menutup jilbab dianggap kuno dan tidak sesuia dengan jaman moderen
ulil tokoh JIL itu lah salah satu produk gagal pendidikan NU
maaf ustadz mohon balsan dengan tidak emosional tapi saling introspeksi , karena kita ini berdiskusi bukan menjelkan NU atau lainnya Saya juga hidup dan dibesarkan di lingkungan NU loh, jzkullh |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Wasiat para ulama : 'Anil asyyaa-i jadiiduha wa 'anil adyaani qadiimuha (jika mencari barang/duniawiyah, pilihlah yang terbaru, tetapi memilih ajaran Islam/ukhrawiyah maka carilah ajaran yang terlama/salaf). Sabda Nabi SAW : Sebaik-baik kurun/masa adalah masaku, kemudian masa setelahku, kemudian masa setelahnya. Artinya semakin mendekati Kiamat maka generasinya semakin kurang baik. NU di jaman KH. Hasyim Asy'ari adalah NU yang berkiblat kepada aqidah Ulama Salaf yang lebih condong kepada urusan ukhrawiyah, sedangkan semakin kekinian NU semakin berorientasi ke duniawiyaan. Ini masih seputar dunia NU. Jika mengaca pada dunia Islam, maka ajaran para ulama Salaf yang kurun/masanya lebih dekat dengan jaman Nabi SAW, seperti ajaran para Shahabat, Tabi'in, Imam Madzhab dan semisalnya, tentunya lebih estafet dan murni dibanding ajaran baru yang dimunculkan oleh orang-orang jaman sekarang, semisal aliran ajaran Alqiyadah, LDII, Shalat Dwi Bahasa ala Yusman Roy, JIL, Lia Eden, dan aliran sesat lainnya yang munculnya dibidangi oleh orang jaman kini. Nah, NU di jaman KH. Hasyim Asy'ari sangat konsisten berkiblat kepada ajaran para Ulama Salaf Ahlus sunnah wal jamaah, sedangkan jaman kini banyak perubahan yang mendasar, ada yang berorientasi kepada kekuasaan, status organisasi, Sepilis (sekuler, pluralis dan liberalis), hingga keterlibatan warga NU dengan kelompok Lintas Agama, dsb. Bayangkan ada tokoh NU jaman kini yg meninggal, nah sebelum ditahlili terlebih dahulu dibuka dengan tarian Barongsainya agama Khong hu cu. Jelaslah perilaku ini merusak ajaran Islam. Karena hidup di dunia ini untuk persiapan hidup yang lebih kekal di akherat nanti, maka untuk urusan keagamaan hendaklah mencari ajaran para Salaf. Adapun untuk menjalani kehidupan duniawiyah maka tidak ada larangan menggunakan peralatan modern asalkan tidak bertentangan dengan ajaran hukum Islam. Seperti mengaji dan diskusi lewat internet ini. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|