URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 6 users
Total Hari Ini: 202 users
Total Pengunjung: 6224314 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
BIJAKSANA DI SAAT MARAH 
Penulis: Pejuang Islam [ 3/8/2011 ]
 
BIJAKSANA DI SAAT MARAH

Luthfi Bashori

Judul di atas adalah arti dari kata mutiara : Alhilmu `indal ghadhab, yang bermanfaat bagi umat dan bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih jika kemarahannya itu menyangkut urusan pribadi.

Konon ada seorang ayah yang menugaskan anak lelaki tunggalnya yang relatif masih muda usia, untuk memimpin perusahaan yang dibangunnya. Sejatinya, sejak kecil akhlak si anak itu sangat terpuji, karena kejujuran, kecerdasan dan istiqamahnya jika diberi tugas oleh orang tuanya.

Si anak itu, dengan kepandaian yang disertai giatnya bekerja, menjadikan perusahaan yang dipimpinnya setapak lebih maju, hingga keuntungan yang diraihnya juga lebih banyak.

Demikianlah perjalanan karirnya hingga sampailah si anak memasuki usia dewasa, dan tingkat pergaulannya pun semakin vareatif. Dalam kondisi kemapanan yang semacam ini, ternyata si anak menjadi lupa diri hingga hidupnya tidak terkontrol. Bakan karena salah pergaulan, maka si anak pun menjadi penggemar dunia hiburan dan hidup berfoya-foya tanpa sepengetahuan orang tuanya.

Suatu saat, datanglah teman-temannya mengajak si anak berpesta minuman keras, maka tanpa seijin ayahnya si anak mengambil uang kas perusahanaan untuk keperluan pesta itu.

Sangat kebetulan, sang ayah ingin mengontrol sirkulasi perusahaan miliknya, dan betapa terkejutnya saat sang ayah mengetahui kondisi terkini perusahaannya yang ternyata mulai goyah karena ulah anaknya yang mulai sering pergi meninggalkan kantornya itu.

Maka, sang ayah pun mencari ke beberapa tempat, hingga akhirnya menemukan tempat mangkal si anak. Betapa terkejutnya si anak takala mengetahui bahwa ayahnya datang untuk menjemputnya.

Perasaan takut, khawatir, gemetar dengan wajah pucat pasi dan jantung berdetak cepat bercampur jadi satu dalam diri si anak, sambil membayangkan wajah murka sang ayah serta hardikan dan dampratan yang bakal ia dapatkan. Apalagi saat ia mengingat sudah berapa banyak uang perusahaan yang ia salahgunakan bersama teman-temannya dalam pesta foya-foya itu.

Tiba-tiba ia mendengar namanya dipanggil dengan lemah lembut, lantas dipeluk dan dibimbing tangannya oleh sang ayah seraya diajak pulang.

Sesampai di rumah, sang ayah yang semestinya marah besar itu, justru menampakkan kasih sayang dengan cara mengajaknya makan bersama, mengajak diskusi, dan menanyakan dengan suara kasih sayang mengapa kok tidak minta ijin saja kepada ayahnya jika mempunyai keinginan, termasuk untuk urusan berpesta, tentu sang ayah akan dengan senang hati mengabulkan permintaannya, bahkan bersedia mendampingi si anak kemana saja akan pergi.

Ternyata, karena pendekata dengan perasaan lemah lembut namun tegas saat mengarahkan kehidupan yang semestinya harus dilakukan si anak, maka timbullah keberanian si anak untuk `curhat` dari hati ke hati kepada ayahnya.

Maka sejak itu pula si anak menjadi sadar dan bertaubat serta berjanji pada dirinya sendiri untuk kembali menapaki kehidupan yang baik dan beraktifitas dengan lebih baik dari pada sebelumnya.

Pendekatan sang ayah di saat marah, namun dapat berlaku bijak dan tegas semacam inilah yang perlu ditiru dalam mendidik sang buah hati. Bukan dengan perlakuan kasar dan bengis, tapi juga bukan dengan ketidakmampuan alias kalah dengan ulah negatif si anak.

Andaikata saja sang ayah langsung mendamprat si anak di tempat pesta di hadapan teman-temannya, apalagi dengan kata-kata kotor dan menyakitkan, pasti akan terjadi konflik batin dalam diri si anak, dan akan terjadi perang dingin yang berkepanjangan dengan orang tuanya.

Alhilmu `indal ghadhab, bijaksana di saat marah, ternyata membawa dampak positif. Namun bukan berarti tidak berani ber-nahi mungkar secara terang-terangan, karena setiap dakwah mengajak kebaikan itu tentu memiliki metode yang bervariasi untuk disesuaikan dengan kondisi yang ada.
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: bondan fibisono  - Kota: depok
Tanggal: 12/8/2011
 
Assalamualaikum wr wb pak ustadz

saya mau nanya ini.
di sebuah jejaring sosial ada permain yang sering kita kenal dengan bermain poker, jadi setiap pemian di kasih modal yang berbentuk chip di setiap permainannya dan kita ingin mengkoleksi chip tersebut lebih banyak.
yang saya mau pertanyakan hukumnya apa ustadz jika memainkan permainan itu di bulan suci ramadhan ?
tapi tujuan kita bukan ingin memperbanyak chip tersebut kami memainkan hanya sekedar ising dan menunggu . tapi tetep ustadz saya tidak lupa waktu dan shalat.
makasih sebelumnya, hanya menanyakan hukumnya apa ?
dan puasa kita di terima tidak, apa kita hanya mendapatkan lapar dan haus.
mohon penjelasanya.

wassalamualaikum wr wb. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
1. Jika permainan tersebut mengandung judi, misalnya mengharuskan pemainnya membayar pulsa yang lebih daripada yg sewajarnya (permenit Rp ... ribu), kemudian uang hasil penjualan pulsa itu ada kemungkinan dipergunakan oleh pengelola unt memberi hadiah bagi pemain, adakalanya langsung berupa uang, barang, atau bahkan hadiah berupa waktu sehingga 'pemenangnya' bisa lebih lama bermain karena mendapatkan banyak poin, maka hukumnya adalah haram, karena ini adalah Judi Terselubung. Maka puasanya juga tidak mendapat pahala apa2 selain lapar dan haus. Jika permainan berbentuk sewa biasa dg harga wajar, tidak ada hadiah yg mengikat, misalnya menyewa mobil2an untuk dikendarai di arena tertentu dalam waktu tertentu pula, atau main futsal dg menyewa lapangan yg bukan untuk tanding judi, maka termasuk permainan yg mubah, alias boleh2 saja, mudah2an pemainnya yang berpuasa tetap mendapatkan pahala puasa yang berlipat ganda.

2.
Pengirim: Mukhlis  - Kota: Kalimantan
Tanggal: 17/11/2014
 
Assalamualaikum 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam