|
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori |
|
 |
Ribath Almurtadla
Al-islami |
|
|
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ) |
|
|
|
|
|
Book Collection
(Klik: Karya Tulis Pejuang) |
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki |
|
• |
Musuh Besar Umat Islam |
• |
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat |
• |
Dialog Tokoh-tokoh Islam |
• |
Carut Marut Wajah Kota Santri |
• |
Tanggapan Ilmiah Liberalisme |
• |
Islam vs Syiah |
• |
Paham-paham Yang Harus Diluruskan |
• |
Doa Bersama, Bahayakah? |
|
|
|
WEB STATISTIK |
|
Hari ini: Senin, 22 September 2025 |
Pukul: |
Online Sekarang: 9 users |
Total Hari Ini: 65 users |
Total Pengunjung: 6224167 users |
|
|
|
|
|
|
|
Untitled Document
PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI |
|
|
MENGENAL IMAM BUKHARI |
Penulis: Pejuang Islam [ 23/1/2011 ] |
|
|
MENGENAL IMAM BUKHARI
Luthfi Bashori
Nama lengkap beliau adalah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari. Lahir pada hari Jumat tanggal 13 Syawwal 194 H. Beliau lahir di rumah ayahandanya yang terkenal sebagai seorang ulama yang cerdas dan zuhud (tidak terikat dengan urusan keduniaan). Yaitu di daerah Bukhara yang kini termasuk dalam wilayah Rusia.
Imam Bukhari melanglang buana dalam menuntut ilmu ke beberapa negara antara lain Hijaz (Makkah-Madinah), Syam (kini disebut Siriya), Mesir dan Iraq. Beliau wafat pada usia 62 tahun dan tidak dikaruniai anak lelaki satupun.
Kitab karangan beliau Shahih Bukhari, adalah kitab yang dikatakan oleh para ulama sebagai Kitab yang paling shahih setelah Alquran. Sedangkan nama lengkap kitab beliau adalah Aljaami`us Shahiihul Musnadul Mukhtashar Min Hadiitsi Rasuulillaah SAW Wasunanihi Wa-ayaamihi.
Tema yang dibahas dalam kitab Shahih Bukhari adalah khusus mencantumkan hadits-hadits shahih yang berstandar syarat keshahihan menurut kaedah beliau sendiri yang sangat ketat dan berat dibanding syarat-syarat yang diterapkan oleh para ulama ahli hadits lainnya.
Sedangkan arti Musnad yang maksud oleh Imam Bukhari adalah semua hadits yang dicantumkan itu bersanad yang muttashil (bersambung) kepada Raulullah SAW. Sanad sendiri berarti silsilah guru atau perawi hadits mulai dari gurunya Imam Bukhari secara estafet kepada kakek gurunya dan seterusnya sampai kepada Rasulullah SAW.
Imam Bukhari hanya mencantumkan hadits-hadits yang bersanad Shahih sebagaimana pengakuan beliau : Aku tidak mencantumkan di dalam kitab Aljami` ini kecuali hanyalah yang shahih saja.
Pengakuan Imam Bukhari ini telah diteliti oleh para ulama ahli hadits lainya, maka merekapun bersepakat mengatakan bahwa paling shahihnya kitab di dunia ini setelah Alquran adalah kitab Shahih Bukhari, bahkan jika ada seorang suami mengatakan kepada istrinya : Hukum cerai aku jatuhkan kepadamu wahai istriku, jika ada satu hadits saja dalam Kitab shahih Bukhari ini yang ternyata tidak shahih...! Para ulama bersepakat bahwa dalam perkawinan suami istri tersebut tidak terjadi hukum cerai, karena memang tidak ada di dalamnya satu haditspun selain shahih.
Pengakuan ini, disamping sesuai dengan pengakuan Imam Bukhari sendiri, juga para ulama telah mengadakan penelitian dengan ketat terhadap isi kitab Shahih Bukhari, dengan kesimpulan bahwa semua yang ada di dalamnya benar-benar shahih yang dapat dipertanggungjawabkan.
Untuk ini pula, non muslim dari kalangan orientalis, serta kalangan aliran-aliran sesat yang akan merusak ajaran syariat Islam, mereka mengambil jalan pintas dengan menciptakan keragu-raguan kepada umat Islam, agak tidak mudah percaya terhadap keshahihan kitab Shahih Bukhari.
Jika strategi menciptakan keragu-raguan terhadap keshahihan kitab Imam Bukhari ini sudah terwujud dalam diri seorang muslim, maka akan dengan mudah kaum orientalis dan kalangan aliran sesat untuk membalikkan aqidah si muslim itu, sehingga tanpa terasa dan dengan mudah ia akan keluar dari agama Islam.
|
1. |
Pengirim: fatur - Kota: wonosobo
Tanggal: 10/2/2011 |
|
saya ingin pintar
|
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Kalo ingin pintar agama, ya konsentrasi belajar di pesantren yg tepat. Imam Nawawi belajar agama hingga lupa jika dirinya belum menikah, dan Allah memanggilnya pada usia 45 th sebelum sempat menikah. |
|
|
|
|
|
|
|
2. |
Pengirim: Ivan Antonia - Kota: Tasikmalaya
Tanggal: 4/3/2015 |
|
Afwan, mengapa Imam Bukhari sampai akhir hayatnya belum menikah?
Apakah karena kecintaannya pada ilmu melebihi menikah? |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Maaf, yang kami tahu, Imam Bukhari itu pernah menikah dan istrinya wafat lantas beliau menduda tanpa anak hingga akhir hayatnya.
Wallahu a lam.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|