URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 6 users
Total Hari Ini: 202 users
Total Pengunjung: 6224314 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
KHUSYU`NYA PARA ULAMA SALAF DALAM SHALAT MEREKA 
Penulis: Pejuang Islam [ 10/9/2016 ]
 
KHUSYU`NYA PARA ULAMA SALAF DALAM SHALAT MEREKA

 Luthfi Bashori

 Beberapa orang saleh di kalangan salaf sangat khusyu` dalam melakukan shalat sampai pada batas yang sangat menakjubkan.

Sebagaimana diriwayatkan bahwa sebagian ulama salaf, jika sedang berdiri shalat maka tampak tidak ada gerakan sama sekali diri mereka.

Bahkan jika ada seekor burung yang hinggap di kepala para ulama salaf yang sedang shalat, burung itu menyangka ia hinggap di atas batu.

 Ada juga burung yang hinggap di punggung seorang ulama salaf yang sedang sujud, karena dikira pagar lantaran kekhusyu`annya yang sangat dan lamanya waktu sujud.


Keadaan yang demikian ini bukan hanya terjadi pada satu figur dari ulama salaf, melainkan sering terjadi di beberapa figur mereka. Kekhusyu`an semacam ini mereka dapatkan karena terlatih dengan keikhlasan beribadah kepada Allah.

 Konon ada bangunan pagar pasar di daerah Bashrah (Siriyah), kebetulan letaknya tidak jauh dari masjid Jami kota Bashrah. Suatu saat ada seorang salaf yang sedang shalat di masjid Jami` itu.

 Tiba-tiba pagar pasar itu roboh, sehingga orang-orang yang ada di sekitarnya menjerit dan keadaan pasar pun menjadi kacau.

 Namun, ulama salaf yang tengah shalat di masjid Jami itu tidak terpengaruh sedikitpun, beliau tetap dalam kekhusu`an menikmati hubungan vertikalnya dengan Allah SWT.

 Di antara mereka ada yang mengatakan kepada keluarganya, jangan kalian bergurau yang keterlaluan karena dapat mengganggu hidupku.

Jika kalian ingin bergurau sepuas-puasnya, tunggu saja tatkala aku dalam keadaan shalat. Karena saat aku tenggelam dalam keasyikan dan kekhusyu`an shalat, maka apapun yang terjadi tidak akan mempengaruhi shalatku sedikitpun.

Sayyidina Ali bin Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib suatu saat beliau melaksanakan shalat di rumahnya. Tatkala beliau berlama-lama sujud kepada Allah, tiba-tiba terjadi kebakaran di bagian rumah beliau itu.

 Begitu warga sekitar mengetahui ada kebakaran, mereka pun menjerit : Kebakaran ... Kebakaran ... Wahai cucu Nabi SAW awas rumah anda kebakaran ... !

Sayyidina Ali bin Alhusain sama sekali tidak mengangkat kepalanya dari tempat sujud. Setelah selesai melaksanakan shalat dan ditanya oleh warga sekitar, beliau menjawab : Di saat sujud, serasa aku dapat mengatahui panasnya api neraka, hingga aku tidak dapat merasakan panasnya api dunia.

Saat Sayyidina Rabi`ah bin Khaitsam melaksanakan shalat, ada seorang pencuri yang mengambil kuda kendaraannya yang diparkir di halaman masjid.

Mengetahui kejadian itu, masyarakat sekitar pun beramai-ramai mengejar si pencuri, namun tidak dapat menangkapnya.

Lantas mereka kembali ke tempat Sayyidina Rabi`ah untuk memberitahukan peristiwa itu. Sesampai di masjid itu, mereka harus menunggu lama usainya beliau melaksanakan shalat.

 Tatkala beliau selesai shalat, masyarakat pun melaporkan apa yang terjadi dan menganjurkan agar beliau melaporkan kejadian itu kepada aparat keamanan. Tetapi Sayyidina Rabi`ah menjawab: Sungguh shalatku menghadap Allah jauh lebih nikmat dibanding memikirkan kuda kendaraanku yang dicuri orang.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam