KHUSYU`NYA PARA ULAMA SALAF DALAM SHALAT MEREKA
Luthfi Bashori
Beberapa orang saleh di kalangan salaf sangat khusyu` dalam melakukan shalat sampai pada batas yang sangat menakjubkan.
Sebagaimana diriwayatkan bahwa sebagian ulama salaf, jika sedang berdiri shalat maka tampak tidak ada gerakan sama sekali diri mereka.
Bahkan jika ada seekor burung yang hinggap di kepala para ulama salaf yang sedang shalat, burung itu menyangka ia hinggap di atas batu.
Ada juga burung yang hinggap di punggung seorang ulama salaf yang sedang sujud, karena dikira pagar lantaran kekhusyu`annya yang sangat dan lamanya waktu sujud.
Keadaan yang demikian ini bukan hanya terjadi pada satu figur dari ulama salaf, melainkan sering terjadi di beberapa figur mereka. Kekhusyu`an semacam ini mereka dapatkan karena terlatih dengan keikhlasan beribadah kepada Allah.
Konon ada bangunan pagar pasar di daerah Bashrah (Siriyah), kebetulan letaknya tidak jauh dari masjid Jami kota Bashrah. Suatu saat ada seorang salaf yang sedang shalat di masjid Jami` itu.
Tiba-tiba pagar pasar itu roboh, sehingga orang-orang yang ada di sekitarnya menjerit dan keadaan pasar pun menjadi kacau.
Namun, ulama salaf yang tengah shalat di masjid Jami itu tidak terpengaruh sedikitpun, beliau tetap dalam kekhusu`an menikmati hubungan vertikalnya dengan Allah SWT.
Di antara mereka ada yang mengatakan kepada keluarganya, jangan kalian bergurau yang keterlaluan karena dapat mengganggu hidupku.
Jika kalian ingin bergurau sepuas-puasnya, tunggu saja tatkala aku dalam keadaan shalat. Karena saat aku tenggelam dalam keasyikan dan kekhusyu`an shalat, maka apapun yang terjadi tidak akan mempengaruhi shalatku sedikitpun.
Sayyidina Ali bin Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib suatu saat beliau melaksanakan shalat di rumahnya. Tatkala beliau berlama-lama sujud kepada Allah, tiba-tiba terjadi kebakaran di bagian rumah beliau itu.
Begitu warga sekitar mengetahui ada kebakaran, mereka pun menjerit : Kebakaran ... Kebakaran ... Wahai cucu Nabi SAW awas rumah anda kebakaran ... !
Sayyidina Ali bin Alhusain sama sekali tidak mengangkat kepalanya dari tempat sujud. Setelah selesai melaksanakan shalat dan ditanya oleh warga sekitar, beliau menjawab : Di saat sujud, serasa aku dapat mengatahui panasnya api neraka, hingga aku tidak dapat merasakan panasnya api dunia.
Saat Sayyidina Rabi`ah bin Khaitsam melaksanakan shalat, ada seorang pencuri yang mengambil kuda kendaraannya yang diparkir di halaman masjid.
Mengetahui kejadian itu, masyarakat sekitar pun beramai-ramai mengejar si pencuri, namun tidak dapat menangkapnya.
Lantas mereka kembali ke tempat Sayyidina Rabi`ah untuk memberitahukan peristiwa itu. Sesampai di masjid itu, mereka harus menunggu lama usainya beliau melaksanakan shalat.
Tatkala beliau selesai shalat, masyarakat pun melaporkan apa yang terjadi dan menganjurkan agar beliau melaporkan kejadian itu kepada aparat keamanan. Tetapi Sayyidina Rabi`ah menjawab: Sungguh shalatku menghadap Allah jauh lebih nikmat dibanding memikirkan kuda kendaraanku yang dicuri orang.