URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 63 users
Total Pengunjung: 6224165 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
DUDUK DI BERANDA MASJID 
Penulis: Pejuang Islam [ 10/9/2016 ]
 
DUDUK DI BERANDA MASJID

 Luthfi Bashori

 Masjid dikenal umum adalah sebagai tempat beribadah bagi umat Islam.

 Sekalipun demikian masjid juga benar-benar tempat yang reprersentatif untuk menangkal sejuta masalah yang menggelayut dalam pikiran, tentunya bagi kalangan yang tetap meyakini kesakralan masjid sebagai inspirasi mencari ketenangan hati.

 Sejak suara adzan Ashar dikumandangkan, kakiku terasa termaghnit untuk melangkah satu persatu agak tertatih-tatih menuju masjid kecil yang ada di depan tempat berhentiku.

Sebuah perjalanan yang cukup melelahkan memang sedang aku jalani dalam suatu acara keluarga.

Begitu siang mulai menghilang dan sore mulai menjemput, maka mobil yang aku tumpangi pun berhenti sejenak di tempat parkir sebuah rumah makan. Harapan untuk menjamak ta`khir shalat Dhuhur dan Ashar rasanya akan dapat kutunaikan.

 Kebetulan sejak sepekan yang lalu, ada suatu masalah keluarga yang harus kuselesaikan bersama seluruh keluarga, karena itulah aku bersama keluarga hari ini melakukan perjalanan yang cukup jauh dan melelahkan.

Belum lagi, pembicaraan di antara kami di dalam mobil tentang hal-hal yang akan kami selesaikan, mengharuskan bertambahnya beban pikiran yang tanpa terasa memakin melelahkan jiwa dan raga, terutama pada diriku yang selama ini dianggap sebagai sentral bagi penyelasaian segala macam urusan keluarga.

 Setelah perjalanan yang memakan waktu sepertiga hari, maka akupun memutuskan untuk berhenti mencari rumah makan untuk makan siang, sekaligus untuk istirahat sejenak.

Setelah tengak-tengok kanan kiri, akhirnya aku temukan sebuah rumah makan dengan halaman yang sangta luas rasanya cukup representataif untuk memenuhi kebutuhan yang kami perlukan.

Usai makan siang itulah telingaku mendengar suara adzan Ashar yang menderu-deru serasa memanggil kami semuanya untuk sesegera melaksanakan shalat Ashar, maka kamipun melangkah menuju masjid mungil yang ada diujung halaman luas milik rumah makan.

 Usai shalat berjamaah, aku memutuskan untuk istirahan sejenak, sekedar melemaskan otot-otot tubuh. Maka aku memilih duduk-duduk dan berebahan di beranda masjid, dan disepekati oleh seluruh anggota keluarga yang ikut dalam rombongan ini.

Aku pandang atap masjid yang cukup bersih dan tampak rapi.

 Tiba-tiba saja aku merasakan sebuah kesegaran dalam tubuhku. Terasa semua pikiran yang semula bergelayut dalam otakku, menjadi sirna seketika bersama lemparan pandangan mataku ke atap masjid.

 Aku nikmati saja kekosongan pikiranku itu sekalipun hanya sejenak. Namun pengaruhnya ternyata sangat besar bagi therapy jiwa pada diriku di saat kelelahan dan kejenuhan menggelayuti pikiranku

Rasanya aku tak hendak meninggalkan masjid mungil yang berada di halaman rumah makan ini, dan rasanya aku ingin berlama-lama bahkan dapat bermalam berhari-hari di beranda masjid ini untuk mendapatkan ketenangan jiwa dan kejernihan pikiran.

Masjid, sebagai tempat ibadah memang mempunyai sejuta rahasia Allah bagi hamba-Nya yang dapat mempergunakannya untuk segala macam kebaikan baik yang berkaitan dengan urusan keumatan, maupun permasalah pribadi yang membutuhkan therapy ketenangan.

 Demikian inilah yang konon dilakukan oleh junjungan umat Islam, baginda Rasulullah SAW yang menjadikan masjid sebagai motor dan sentral bagi kegiatan umat Islam hampir dalam segala hal.
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: Agus  - Kota: Cikarang
Tanggal: 14/1/2011
 
Laa hawla walaa quwwata illaa billah.

Semoga ALLAH SWT menaungi hari-hari anda dengan RahmatNya hingga bertemu denganNya.


 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Amiin.

2.
Pengirim: Rahmatullah  - Kota: Kuala Lumpur
Tanggal: 18/1/2011
 
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Terima kasih ustaz. Terasa dingin di sanubari membaca coretan ustaz. Semoga ustaz terus gigih...mara ke hadapan... istiqomah... semoga keberkatan ustaz dan para solihin terus mengalir kepada para pembaca. Amin. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Mudah-mudahan kita semua selalu mendapat rahmat Allah. Amiin.

3.
Pengirim: bukan pejuang  - Kota: Masih Rahasia
Tanggal: 1/2/2011
 
Afwan ya ustadz,,,
masyaa ALLOH, ribuan kali kita sholat namun mata hati kita2 baru terbuka setelah ada masalah dan ujian yang diberikan oleh ALLOH. yaa ALLOH hiasilah hidup kami dengan UJIAN 2 MU Yaaa ALLOH.
Ya ustadz ana baru mau bikin blog/website, bantu cariin bahan/referensinya yah... websitenya..www.syiahlaknat.co.cc. ustadz ana lagi cari2 yang bisa menerangkan isi dari kebohongan dari Al Kaafy. Semoga ustadz dapat membantu.. Al Afwu. Jaza kumulloh khoir 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Buku rujukan yang berkaitan dengan Syiah ada di Markaz Pejuang. Namun coba menghubungi Habib Nizar, pengurus Aswaja kota Bangil 081257577654, mohon disampaikan salam kami, mudah-mudahan beliau bersedia mengirim kumpulan berkas-berkas kesesatan Syiah yang antum butuhkan.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam