|
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori |
|
 |
Ribath Almurtadla
Al-islami |
|
|
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ) |
|
|
|
|
|
Book Collection
(Klik: Karya Tulis Pejuang) |
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki |
|
• |
Musuh Besar Umat Islam |
• |
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat |
• |
Dialog Tokoh-tokoh Islam |
• |
Carut Marut Wajah Kota Santri |
• |
Tanggapan Ilmiah Liberalisme |
• |
Islam vs Syiah |
• |
Paham-paham Yang Harus Diluruskan |
• |
Doa Bersama, Bahayakah? |
|
|
|
WEB STATISTIK |
|
Hari ini: Senin, 22 September 2025 |
Pukul: |
Online Sekarang: 7 users |
Total Hari Ini: 409 users |
Total Pengunjung: 6224554 users |
|
|
|
|
|
|
|
Untitled Document
PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI |
|
|
HADIR NATALAN MENURUT ALQURAN |
Penulis: Pejuang Islam [ 10/9/2016 ] |
|
|
HADIR NATALAN MENURUT ALQURAN
Luthfi Bashori
Allah berfirman dalam surat Annisa ayat 140 yang artinya :
Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kalian di dalam Alquran, bahwa apabila kalian mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olok, maka janganlah kalian duduk bersama mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain, karena jika demikian, tentulah kalian serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam. Tafsiran ayat ini adalah :
Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kalian di dalam Alquran. Artinya bahwa Allah telah memerintahkan kepada umat Islam.
Bahwa apabila kalian mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olok oleh orang-orang kafir, seperti pada saat ritual natal, nyepi, waisak, ritual barongsai atau pada saat memanggil tuhan-tuhan selain Allah dalam acara doa yang digelar bersama muslim-non muslim.
Contoh dalam acara natalan, tentunya kaum Nasrani berdoa memohon kepada tuhan mereka, Allah - Yesus Kristus - Rah Qudus, maka saat itu pula pada hakikatnya mereka sedang memperolok-olok Allah dengan menyekutukan-Nya dan mengingkari ayat Qulhuwallahu ahad.
Maka janganlah kalian duduk bersama mereka, jangan kalian hadir dalam acara-acara keagamaan selain Islam, seperti dalam acara misa di gereja, nyepi di pure, tarian barongsai di klenteng, atau acara keagamaan non muslim berupa apa saja yang dilakukan di selain rumah tempat ibadah mereka.
Sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain, yaitu setelah selesai kegiatan ritual mereka, lantas beraktifitas lain seperti jual-beli di pasar, kerja bakti kampung, dan aktifitas umum lainnya, maka saat yang demikian itu bolehlah berinteraksi lagi dengan non muslim sesuai kebutuhan. Karena jika demikian, yaitu jika kalian tetap hadir dalam ritual misa natal, perayaan galunggung, kegiatan waisak, menikmati tarian barongsai di tempat atraksinya, tentulah kalian serupa dan sama saja dengan non muslim itu, di dalam kekufuran dan penyekutuan kepada Allah.
Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik, yang ikut hadir ritual keagamaan non muslim dan orang-orang kafir di dalam neraka Jahannam.
|
1. |
Pengirim: hafidz - Kota: Kediri
Tanggal: 11/5/2012 |
|
Kalau perayaannya itu tidak di gereja bagaimana hukumnya Ustadz? Saya punya saudara Kristen, apabila hari natal, malam tgal 25 itu pasti ada undangan untuk keluarga saya datang ke rumahnya, Memang yang datang kebanyakan muslim, Acaranya ya ngbrol doa bersama, dan makan.
Kalau memang haram, bagaimana saya menjelaskan kepada orang tua saya? Saya selalu tidak bsa memberanikan diri untuk menasehati orang tua saya. Syukron.. |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Belajar berani menyampaikan kebenaran dengan cara yang terbaik dan mudah diterima oleh orang tua dan keluarga, tapi jangan bernada menggurui. Coba saja artikel ini di-print barangkali ada manfaatnya untuk keluarga. |
|
|
|
|
|
|
|
2. |
Pengirim: hafidz - Kota: Kediri
Tanggal: 12/5/2012 |
|
saya akan coba menyampaikan itu ustadz. Berati acara yang saya sebutkan ciri cirinya di atas memang haram?
Di sisi lain, saya juga punya keluarga hindu, saat nyepi orang hindu memang tidak diperbolehkan keluar rumah. Sehari setelahnya biasanya orang tua saya mengajak anak-anaknya untuk mengunjungi mreka, saudara saya yang hindu jg memang sudah mempersiapkan jamuan,. Itu sudah menjadi kebiasaan bertahun tahun. Bagaimana kalau begitu ustadz? Kunjungan itu terjadi pasca nyepi dan tidak termasuk ritual nyepi, karena yang saya tahu kalau sudah nyepi ya tidak ada jamuan untuk tamu kayak gtu. Syukron |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
1. Yang tidak diperbolehkan itu adalah menghadiri ritual agama non muslim.
2. Jika sebuah rumah tangga yang gado-gado, maka masih diperbolehkan berhubungan dengan semua familinya selagi bukan dalam kondisi pelaksaan ritual penyembahan kepada tuhan selain Allah.
3. Akan sangat mulia, jika kita yang sudah muslim, dan sudah dimaklumi oleh anggota keluarga (yang tidak membahayakan jiwa), jika kita dapat menampakkan identitas kita sebagai muslim, seperti ayat FAQUULUSYHADUU BI ANNAA MUSLIMUUN (Katakanlah: Saksikanlah oleh kalian bahwa kami adalah seorang muslim). Cara yang paling mudah, antara lain untuk di Indonesia : jika berkumpul dengan keluarga yang belum muslim, hendaklah berbaju koko/taqwa dan berpeci. Lantas dalam perkumpulan itu berlaku yang sopan dan simpatik, misalnya senang melayani saudara. Jika berbicara perlu dibumbu-bumbui dengan kalimat semisal : Alhamdulillah, Insyaallah, subhanallah, dan sebagainya, tetapi tetap tidak mengucapkan salam kepada non muslim, karena hukumnya haram.
Jika ada keluarganya yang non muslim lebih dahulu mengucapkan salam, maka dapat dijawab dengan ringkas : Wa`alaikum, tanpa menyebutkan kata-kata salaam, karena arti Salaam adalah termasuk nama Allah yang tidak pantas disampaikan kepda non muslim. Atau boleh dijawab secara diplomasi : Alhamdulillah kita bisa jumpa lagi di sini, mudah-mudahan Allah memberi kesehatan untuk kita semuanya.
Kalau masalahnya bahwa ada larang bagi orang Hindu untuk keluar rumah di saat Nyepi, lantas kita juga tidak keluar rumah, maka hal itu boleh-boleh saja, karena urusan keluar dan masuk rumak itu bukan termasuk ritual, melainkan adat saja. Toh banyak orang non Hindu yang punya kebiasaan tidak senang keluar rumah, sebut saja di kalangan para ibu rumah tangga misalnya |
|
|
|
|
|
|
|
3. |
Pengirim: Tsabit - Kota: balikpapan
Tanggal: 12/3/2015 |
|
assalamualaikum
syukkron katsir ilmu.a
sya mau nanya, lalu gmna dngan kristenisasi di iindinesia...?
seperti yg kita tau, islam zman skrang sdah byk melencengnya dan terlalu banyak toleransi...
kita hanya rakyat, yg patuh terhadap pemimpin, lalu gmna klo pemimpin kita bkan org yg tau tentang islam dan gmna klo bahkan bkan islam,...?
trmksh
wassalam |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Fakta-Fakta Kristenisasi di Indonesia
Marak Kristenisasi Jumlah Umat Islam di Indonesia Terus Menyusut
Swaranews.com,
Swaranews (11/05). -Marak kristenisasi membuat jumlah umat islam di Indonesia terus menyusut. Baru-baru ini umat islam dikejutkan adanya data statistik terbaru yang dikeluarkan pemerintah berkenaan jumlah penduduk Indonesia berdasarkan agama, presentase jumlah umat Islam selalu menurun. Dari 90%, turun menjadi 88%, 86%, kemudian 83% dan seterusnya, hal ini harus menjadi keprihatinan bersama.
Namun setiap 10 tahun dari sensus penduduk badan pusat statistik nasional, data tentang agama sering disembunyikan.
Indonesia merupakan negara dengan tingkat toleransi antar umat beragama yang sangat baik. Dunia internasional bahkan memberikan apresiasi tinggi kepada Indonesia atas penerapan kebabasan beragama dinegeri mayoritas muslim terbesar didunia ini.
Namun adanya upaya kristenisasi yang massif dari umat kristen tentunya akan membuat sentimen dan sinisme antar umat beragama bisa muncul kepermukaan. Muslim sebagai mayoritas pastinya akan terusik dengan upaya kristenisasi ini. Ketegangan akan ada dengan sendirinya jika setiap umat beragama tidak saling menghormati dan malah mengganggu keyakinan aqidah satu sama lain. (si/denis)
Sumber Berita: www.teraskreasi.com
http://www.swaranews.com/berita-marak-kristenisasi-jumlah-umat-islam-di-indonesia-terus-menyusut.html#ixzz3UCS3Uqt2 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|