URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 9 users
Total Hari Ini: 63 users
Total Pengunjung: 6224165 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
AYAH BUNDA NABI MUHAMMAD SAW DI SORGA 
Penulis: Pejuang Islam [ 11/11/2010 ]
 
AYAH BUNDA NABI MUHAMMAD SAW DI SORGA

Luthfi Bashori

Ayah Nabi SAW bernama Sayyid Abdullah bin Abdul Mutthalib, beliau wafat tatkala Nabi SAW bereda di dalam kandungan. Sedangkan ibunda Nabi SAW bernama Sayyidah Aminah Azzuhriyah beliau wafat tatkala Nabi SAW berusia enam tahun.

Beliau berdua termasuk penduduk Makkah yang tergolong Ahlul Fathrah, maksudnya adalah orang-orang yang hidup di Makkah pada jaman sebelum diutus Nabi SAW sebagai seorang Rasul. Karena itu tidak ada ancaman siksa sedikitpun bagi kaum yang belum masuk Islam saat itu, karena ajaran Islam belum diturunkan oleh Allah kepada umat manusia.

Ayah bunda Nabi SAW bukanlah tergolong para penyembah berhala, pemain judi, penenggak miras, namun beliau berdua hidup sebagai masyarakat yang terhormat dan berperangai baik, apalagi orang tua mereka Sayyid Abdul Mutthalib adalah pembesar utama kota Makkah yang bertugas menjaga kemashlahatan Ka`bah dan kaum suku Quraisy?

Allah berfirman mengenai kondisi orang-orang Ahlul Fathrah pada surat Al-Isra ayat 15 yang artinya : Dan tidaklah Kami menyiksa orang-orang, sehingga Kami mengutus seorang Rasul kepada mereka.

Dalam riwayat hadits shahih, Nabi SAW bersabda : Empat golongan yang kelak akan berdialog dengan Allah : 1. Orang tuli yang tidak dapat mendengar sama sekali. 2. Orang bodoh tolol. 3. Orang pikun. 4. Ahlul Fathrah.

1. Orang tuli menyampaikan unek-unek hatinya : Wahai Allah, sungguh ajaran Islam telah datang, tapi aku sama sekali tidak mendengarnya.

2. Orang bodoh tolol menyampaikan maksud hatinya : Wahai Allah, sungguh ajaran Islam telah datang, tapi banyak anak-anak kecil yang menutupiku dari Islam dengan kotoran hewan.

3. Orang pikun ikut mengatakan : Wahai Allah, ajaran Islam telah datang, tapi aku lupa semuanya.

4. Ahlul Fathrah tak mau kalah menyampaikan argumentasinya : Wahai Allah, saat kami hidup Engkau belum mengutus seorang nabipun kepada kami.

Lantas di saat itulah Allah mengadakan perjanjian agar mereka taat kepada-Nya, dan anehnya Allah merespon ungkapan konyol mereka dengan mengutus malaikat kepada empat kelompok ini dan berpesan kepada malaikat-Nya: Masukkan saja mereka ini ke dalam neraka, tapi jika mereka masuk ke dalamnya, mereka merasa dingin dan selamat dari siksa api neraka, bagi yang enggan ya selamatkan saja dari neraka ! (HR. Ahmad, Ishaqq bin Rahuyah dan Albaihaqi). Adapun maksud neraka dingin pemberi keselamatan itu adalah sorganya Allah.

Nabi SAW juga bersabda : Aku berdoa memohon kepada Tuhanku, agar tidak ada satupun keluargaku yang masuk neraka, maka doaku dikabulkan. (Dari Abu Sa`id Abdul Malik bin Abi Utsman, disebutkan dalam kitab Dzakhairul `Uqba karangan Alhafidz Muhibbuddin Atthabari). Sedangkan yang dimaksud keluarga Nabi SAW (Ahlul Bait) secara mutlak menurut para ulama, adalah para istri Nabi SAW dan Ahlul kisa (Sy. Ali bin Abi Thalib, Syd. Fathimah, Sy. Hasan dan Sy. Husain). Jika para istri, anak, menantu Nabi SAW dikategorikan sebagai keluarga (Ahlul baitnya) Nabi SAW, bagaimana dengan ayah bunda Nabi SAW ? Pasti beliua berdua terglong keluarga Nabi SAW yang dijamin masuk sorga.

Adapun hadits yang menerangkan bahwa tatkala Nabi SAW ditanya oleh seseorang tentang nasib orang tua mereka, maka Nabi SAW menjawab : Ayahku dan ayahmu berada di neraka. (HR. Muslim), menurut para ulama Ahlus sunnah wal jamaah ada beberapa takwilan, antara lain :

1. Saat Nabi SAW menjawab pertanyaan orang itu, terjadi sebelum turun firman Allah ayat 15, surat Al-isra, Waa kunnaa mu`addzibiina hatta nab`ats rasuula (Tidaklah Kami menyiksa orang-orang sehingga Kami mengutus seorang Rasul). Jadi setelah ayat ini turun, maka keterangan Nabi SAW kepada si penanya itu pun diralat (dimansukh).

2. Bahwa, neraka yang dimaksud oleh Nabi SAW adalah neraka dingin pemberi jaminan keselamatan (artinya ya sorga) karena ayah Nabi dan ayahnya si penanya termasuk Ahlul Fathrah.

Dalil-dalil yang menunjukkan bahwa Ayah bunda Nabi SAW kelak akan masuk sorga, masih cukup banyak, namun cuplikan rigkas ini sudah cukup untuk dijadikan pedoman umat Islam.

Betapa celakanya kaum Wahhabi dan kelompok semisalnya, yang menuduh kasar terhadap ayah bunda Nabi SAW dengan menvonis beliau berdua sebagai penghuni neraka selama-lamanya. Na`udzubillahi min dzaalik. Pasti Nabi SAW juga akan murka kepada para penuduh itu.
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: Arief  - Kota: Banjarbaru kuliah di Malang
Tanggal: 11/11/2010
 
Terimakasih Mi.....
Artikel yang menghapus semua keraguan saya gara2 membaca bukunya orang2 "Wauw" 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Selayaknya warga Aswaja memahami dalil-dalil amalan yang dilakukan, agar semakin yakin bahwa semua amalan yang diajarkan para ulama Sunni Syafi'i itu pasti ada dasarnya secara Syariat, dan bukan bid'ah yang sesat.

2.
Pengirim: KRIS  - Kota: MLG
Tanggal: 11/11/2010
 
SEMOGA AMMY SEKELUARGA DALAM KEADAAN SEHAT WAL AFIAT.... 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Alhamdulilah.

3.
Pengirim: Dwi  - Kota: Surabaya
Tanggal: 11/11/2010
 
Allahumma Sholliala Sayyidina Muhammadin Wa'alaa Alihi wa Shahbihi Wassallam. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Allahumma shalli wa sallim 'alaih, wa 'alaa aalih wa shahbih.

4.
Pengirim: ahsan  - Kota: kalteng
Tanggal: 12/11/2010
 
namanya aja sudah Abdullah, masa tdk beriman kpd Allah?
wahhabi memang payah ne.. ngerti bhs arab nggak sih?
Sesungguhnya telah ditanya al-Qadhi Abu Bakar al-Arabiy , salah seorang ulama mazhab Maaliki berkenaan seorang yang mengatakan bahawa Bapa Nabi s.a.w dalam Neraka.
Beliau menjawab orang itu Malun kerana Allah tala berfirman:
{Sesungguhnya mereka yang menyakiti Allah dan Rasul Nya mendapat laknat didunia dan akhirat , dan menyediakan Allah bagi mereka Azab yang sangat menghinakan}
S. al-Ahzab ayat 57.
Tiada suatu perkara yang lebih menyakitkan yang lebih besar, jika dibandingkan dengan perkataan Bapa Nabi dalam Neraka

 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Yang unik, kaum Wahhabi sangat bangga saat menuduh ayah bunda Nabi SAW sebagai penduduk neraka.

Orang muslim yang akalnya sempurna pasti akan malu dan marah atau tersinggung jika dikatakan : Hai, kamu ini anaknya penduduk neraka yaa ? (sekalipun misalnya secara nyata benar-benar orang tuanya itu beragama lain). Apalagi ayah bunda Nabi SAW yang tergolong Ahlul Fathrah, Wahhabi tetap saja dengan bangga menuduhnya sebagai penduduk neraka, pasti Nabi SAW kelak akan marah kepada kaum Wahhabi, Allah yahdiihim.

5.
Pengirim: shodiqur rifqi  - Kota: ogja
Tanggal: 15/11/2010
 
assalamu'alaykum ustadz , kapan posting mengenal hal- hal unik- bermakna sayyid syekh muhammad al-maliki ? i like it..( misal "perang" beliau dgn golongan wahabi?) 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Hampir semua tulisan kami yang mengcounter Wahhabi, selalu merujuk kepada karya tulis Abuya Sayyid Muhammad Almaliki, hanya saja kami kemas dengan konteks keindonesiaan.

6.
Pengirim: Muhammad Nafis  - Kota: Malang
Tanggal: 19/11/2010
 
Ajiib, memang tuh wahaabi nggak ada ilmu tapi sok berilmu 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Mudah-mudahan bermanfaat bagi umat, demi menambah kecintaan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.

7.
Pengirim: Abu Lazuardi  - Kota: Sukabumi
Tanggal: 6/12/2010
 
Jazakallahu khoeron katsiro,
terus berjuang  
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Mohon doa.

8.
Pengirim: Fuad  - Kota: Palembang
Tanggal: 18/5/2013
 
Allahuakbar,,, moga Allah snantiasa memberi kekuatan dan keteguhan hati dalam iman dan aqidah kang,,, !Aamiin... 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Amiiin.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam