URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 4 users
Total Hari Ini: 204 users
Total Pengunjung: 6224316 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
MUTIARA KOTA `ADAN YAMAN 
Penulis: Pejuang Islam [ 11/9/2016 ]
 
MUTIARA KOTA `ADAN YAMAN

 Luthfi Bashori


Konon, Sayyid Sa`ad Alhaddad Al`adani Alyamani terkenal sebagai seorang wali ahli keramat kota `Adan Yaman. Beliau terkenal sangat `alim. Ilmu beliau adalah menjadi sumber inspirasi bagi kehidupan mayarakat se tempat di masa itu.

Di samping ilmu syariat yang mumpuni, beliau juga memiliki Majelis Ta`lim yang selalu dihadiri oleh ratusan orang, berasal dari semua kalangan. Salah satu jama`ah aktif yang hadir dalam majelis itu adalah seorang budak bernama Jauhar bin Abdullah.


Jauhar bin Abdullah ini tergolong jamaah yang disiplin saat menghadiri Majelis Ta`lim yang diasuh Sayyid Sa`ad Alhaddad, sekaligus aktif berkhidmat demi kelancaran Majelis Ta`lim guru besarnya itu.

Karena keistiqamahannya itulah sang guru menjadi sangat cinta kepadanya, bahkan pada suatu saat, Sayyid Sa`ad berkenan menebus Jauhar bin Abdullah untuk dimerdekakan.



Sejak dimerdekakan, maka Jauhar bin Abdullah semakin aktif hadir majelis khususnya pada jadwal pengajian malam. Sedangkan pada pagi dan siangnya, Jauhar menjalani hidup sebagaimana layaknya orang lain dengan berdagang di pasar se tempat.

Suatu saat, Sayyid Sa`ad Alhaddad mengalami sakit parah.

Di saat yang demikian genting, ada sebagian jamaahnya yang menziarahinya bertanya : Wahai Sayyid, jika engkau dipanggil oleh Allah, siapakah kira-kira yang pantas menggantikan kedudukanmu ?

Sayyid Sa`ad Alhaddad menjawab dengan lirih : Nanti, setelah tiga hari dari pemakamanku, ada seekor burung hijau yang hinggap dikuburanku di bagian kepalaku, lantas burung itu akan terbang dan akan hinggap di kepala orang yang akan menggantikan kedudukanku. Nah, jika kalian sudah menemukannya, maka taatilah ajakannya.

Beberapa bulan setelah itu, Sayyid Sa`ad Ahaddad pun wafat, sehingga orang-orang menjadi gusar dan bertanya-tanya gerangan siapa yang akan menjadi pengganti kedudukan beliau menjadi pilar utama masyarakat `Adan.

Ringkas cerita, pada hari ke tiga pasca pemakaman jasad Almarhum Sayyid Sa`ad Alhaddad, warga yang ada di sekitar pemakaman, satu persatu mulai keluar rumah dan berkerumun di sekitar makam Sayyid Sa`ad Alhaddad, karena mendengar cerita dari mulut ke mulut tentang wasiat Sayyid Sa`ad Alhaddad. Mereka menunggu-nunggu apakah akan terjadi peristiwa istiwewa sebagaimana yang pernah diwasiatkan oleh Amarhum itu?

Di tengah kerumunan dan penantian masyarakat, tiba-tiba seekor burung cucak hijau, terbang rendah mendekat makam Sayyid Sa`ad Alhaddad, tentu saja semua mata pun tertuju kepada burung itu, apalagi burung tersebut berakhir hinggap di makam bagian kepala Sayyid Sa`ad Alhaddad.

Di waktu yang hampir bersamaan, datang pula Jauhar bin Abdullah ke wilayah makam kuburan gurunya karena penasaran terhadap kerumunan orang yang semakin ramai itu.

Kedatangan Jauhar ke tempat itu pun tanpa tahu apa tujuan kedatangannya selain hanya terbawa arus masyarakat yang semakin banyak jumlah kerumunannya?

Jauhar pun berdiri bebas di belakang kerumunan tanpa beban sedikitpun, namun sejurus kemudian, tiba-tiba saja burung cucak hijau yang menjadi pusat perhatian itu, terbang dan hinggap sejenak di kepala Jauhar bin Abdullah, kemudian terbang lagi dan menghilang.

 Tanpa pikir panjang, masyarakat yang berkerumun pun mendapuk Jauhar bin Abdullah menjadi guru mereka : Wahai Syeikh Jauhar, sejak hari ini kami bersepakat akan menjadikan anda sebagai pengganti Sayyid Sa`ad Alhaddad ... !

Didapuk semacam itu, tentu saja Syeikh Jauhar bin Abdullah terheran-heran, karena sejak awwal, beliau tidak mengerti duduk permasalannya, hingga belaiu menampik dan menolak dengan halus : Masih banyak tokoh-tokoh di antara kalian yang lebih layak dibandingkan diriku yang mantan budak ini untuk menggantikan kedudukan guru kita, Sayyid Sa`ad Alhaddad.

Perwakilan masyarakat pun akhirnya menceritakan asbabul wurud (penyebab utama) mengapa mereka berkerumun di tempat itu. Hingga akhirnya dengan berat hati, Syeikh Jauhar bin Abdullah menerima keinginan masyarakat demi amanat yang diembankan kepadanya oleh Sayyid Sa`ad Alhaddad.



Demikianlah, pada akhirnya Syeikh Jauhar benar-benar menjalankan kewajibannya menjadi pilar utama dan mutiara kota Adan sesuai dengan wasiat gurunya dan sesuai juga dengan namanya, Jauhar yang berarti mutiara.

(disadur dari kitab Jami` karamatil aulia, karangan Annabhani).
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam