URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 6 users
Total Hari Ini: 201 users
Total Pengunjung: 6224313 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
TIGA ORANG QURAISY FIGUR TAULADAN UMAT. 
Penulis: Pejuang Islam [ 5/9/2016 ]
 
TIGA ORANG QURAISY FIGUR TAULADAN UMAT.

 Luthfi Bashori

 Persaksian Shahabat Abdullah bin Amr bin Al`Ash tentang keistimewaan tiga orang Quraisy di bawah ini, perlu untuk diketahui oleh umat Islam dewasa ini, untuk dijadikan panutan hidup.

Tiga orang Quraisy yang paling baik akhlaqnya, paling ceria menyenangkan wajahnya, dan paling sangat pemalunya menurut persaksian Shahabat Abdullah bin Amr bin Al`Ash adalah Shahabat Abu Bakar Asshiddiq, Shahabat Abu Ubaidah bin Aljarrah, dan Shahabat Utsman bin Affan.

Kebaikan akhlaq Sayyidina Abu Bakar Asshiddiq sangatlah terkenal.

Betapa tidak, beliau adalah shahabat yang paling setia kepada Nabi SAW. Bahkan hampir seluruh hidupnya dan hari-harinya hanyalah dikorbankan dan diperuntukkan untuk mendampingi kepentingan Nabi SAW.

Beliau, sekalipun tidak pernah menolak apapun tugas yang diperintahkan oleh Nabi SAW.

Bahkan juga dalam urusan harta bendanya, Shahabat Abu Bakar menyatakan kepada Nabi SAW : Maalii laka yaa rasuulallaah (Hartaku ini aku peruntukkan untukmu wahai Rasulullah).

Persaksian Allah dengan menjuluki Sayyidina Abu Bakar sebagai Shahabat Nabi SAW, adalah ayat yang menerangkan peristiwa perjalanan hijrah Nabi SAW yang dikawal oleh Sayyidina Abu Bakar, lantas bersembunyi di Gua Tsur di atas gunung Nur.

 Idzhumaa fil ghaar (tatkala keduanya [Nabi dan Sy. Abu Bakar] di goa Tsur). Idz yaquulu lishaahibihi laa tahzan innallaha ma`ana (tatkala Nabi mengatakan kepada Shahabatnya [Sy. Abu Bakar] : Janganlah engkau takut, sungguh Allah bersama kita).

Shahabat Ubaidah bin Aljarrah dikenal sebagai pribadi yang ceria dan menyenangkan, sedangkan salah satu amal ibadah yan sangat dicintai oleh Allah adalah idkhaalus suruur fi qalbi muslim (memasukkan kesenangan dalam hati seorang muslim).

 Menghibur sesama muslim adalah baik, selagi tidak keluar dari ajaran syariat Islam.

Adapun pribadi Sayyidina Utsman bin Affan, sangat terkenal sebagai seorang pemalu. Diriwayatkan dalam sejarah, bahwa suatu saat, tatkala Nabi SAW bersama Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Umar, duduk di rumah Nabi SAW, dan betis beliau SAW sedikit tersingkap, tiba-tiba datang Sayyidina Utsman.

 Maka secara spontan Nabi SAW menutup betisnya, yang menyebabkan timbul keheranan Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Umar, hingga mereka bertanya tentang hal itu. Nabi SAW menjawab : Bagaimana aku tidak malu kepada orang yang Allah dan para Malaikat itu malu kepadanya.

Hal, ini dikarenakan pribadi Sayyidina Utsman yang terkenal sebagai seorang yang pemalu. Alhayaa-u minal imaan (budaya malu itu termasuk dari iman).

 Alhayaa-u kulluhu khair (mempunyai rasa malu itu semuanya adalah baik). Tentunya malu dalam hal-hal yang tidak bertentangan dengan syariat.
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: aswaja  - Kota: probolinggo
Tanggal: 18/10/2010
 
like this.. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Bravo Aswaja pecinta para shahabat Nabi SAW. Pecinta orang-orang diridhai oleh Allah dan dicintai oleh Nabi Muhammad SAW.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam