WASIAT IMAM AHMAD BIN HANBAL
Luthfi Bashori
Dalam kitab Mukhtashar Tadzkirah karangan Imam Qurthubi halaman 25, diriwayatkan bahwa Imam Ahmad bin Hanbal berwasiat : Apa bila kalian masuk tanah makam pekuburan maka bacalah surat Alfatihah dan Almu`awwidzatain (Annaas + Alfalaq) dan Qulhuwallau Ahad (Al-ikhlash), lantas hadiahkanlah pahalanya untuk ahli kubur, sesungguhnya akan sampai pahala itu kepada mereka.
Betapa tegasnya Imam Ahmad bin Hanbal dalam menyikapi sampai tidaknya pahala bacaan Alquran bagi para penghuni makam pekuburan. Ternyata menurut Imam Ahmad bin Hanbal, pahala bacaan-bacaan itu sampai kepada si mayyit, tanpa keraguan sedikitpun.
Amalan kirim pahala surat Alfatihah dan pahala amalan baik lainnya kepada mayyit ini, telah diingkari oleh kaum Wahhabi, dan ternyata mereka bertentangan dengan fatwa Imam Ahmad bin Hanbal. Sedangkan Imam Ahmad bin Hanbal sendiri adalah murid dari Imam Syafi`i.
Tentang amalan kirim doa kepada mayyit, yang menjadi tradisi warga Sunni Syafi`i di bumi persada Nusantara dan negara-negara Ahlis sunnah lainnya, yang mana amalan kirim doa itu mencakup pahala bacaan ayat-ayat Alquran serta permohonan ampun kepada Allah bagi keluarganya yang telah wafat, bukanlah sesuatu yang bertentangan dengan ajaran para ulama salaf.
Coba perhatikan pernyataan Imam Ahmad bin Hanbal: Saya mendoakan Imam Safi`i dalam shalat saya selama 40 tahun, saya berdoa, Ya Allah ampunilah aku, kedua orang tuaku, dan Muhammad bin Idris Assyafi`i. (Manaqib Assyafi`i, juz 2, hal 254).
Betapa jelas amalan Imam Ahmad bin Hanbal untuk mengimplementasikan fatwa beliau sendiri dalam kehidupan nyata keseharian beliau.
Nah, kiranya masih adakah kelompok Wahhabi yang meragukan ke-muhaddits-an Imam Ahmad bin Hanbal, lantas menuduh beliau sebagai tokoh Ahli bid`ah dhalalah karena dinilai telah mengamalkan `kirim doa kepada para mayyit` dan menganggapnya sebagai amalan yang tidak ada dalil Alquran & Haditsnya ?
Hadzaa buhtaanun `adhiim.
Ini adalah kebohongan yang nyata.