URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 9 users
Total Hari Ini: 63 users
Total Pengunjung: 6224165 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
IDZBAH BISSAK LAILA IRSAK 
Penulis: Pejuang Islam [ 5/9/2016 ]
 
IDZBAH BISSAK LAILA IRSAK

 Luthfi Bashori

 Bunuhlah kucingmu pada malam pertama pernikahanmu !
Ini adalah arti dari sebuah pribahasa Arab Prokem yang cukup menggelitik untuk disimak. Namun juga mengandung makna yang baik bagi calon suami - istri.

Sebagaimana diketahui bahwa Alquran menyebut Arrijaalu qawwamuuna alan nisaak (para lelaki itu bertanngungjawab penuh terhadap para istri), memberi nafkah, mengatur, melindungi, memimpin dan sebagainya.

 Konon ada dua orang pria yang menjalin persahabatan sangat erat. Bahkan dalam banyak hal mereka kerjakan bersama. Bisa dikatakan se-ia sekata dalam segala hal. Keduanya adalah Hisyam dan Irfan.

Pada saat Hisyam ingin berkeluarga, maka ia pun bermusyawara dengan sahabatnya, hingga saat melamar seorang wanita calon istinya Irfan pun diajak dalam rombongan keluarga.

 Demikianlah hingga pelaksanaan pernikahan tetap saja mereka saling mendukung dan berbagi rasa.

Beberapa bulan setelah itu Irfan pun ikut menyusul sahabatnya untuk melangsungkan pernikahan, dan tentunya Hisyam juga berbalas budi terhadap sahabatnya dengan ikut terlibat langsung detail pernikahan Irfan hingga tuntas.

 Seiring waktu berjalan, mereka menjalani kehidupan rumah tangganya, namun persahabatan keduanya juga tetap terjalin dengan baik dan akrab.

Hingga suatu ketika Hisyam mengetahui jika sahabatnya itu ternyata adalah termasuk figur suami-suami takut istri. Sedangkan dirinya sendiri adalah suami yang benar-benar mampu memenuhi kriteria Alquran.

Tatkala Hisyam bertemu Irfan dalam sebuah acara santai, maka keduanya berdiskusi memngenai kehidupan keluarganya, dan Irfan pun bercurhat kepada Hisyam agar sahabatnya itu membantu memberikan solusi terbaik bagi dirinya.

Hisyam : Hai Irfan, semestinya engkau laksanakan Idzbah bissak laila irsak, sejak awal pernikahan dulu.

Irfan : Maksudnya ?

Hisyam : Istri itu terbentuk kepribadiannya sejak pertama kali berrumah tangga dengan suaminya.

Irfan : Jadi gimana menurutmu sekarang ?

Hisyam : Kalau kamu mau, yaa harus aku beri contoh langsung, karena tidak mudah diterangkan dengan teori. Jadi begini, engkau ceraikan istrimu, lantas aku nikahi dia, tapi jangan salah paham, aku hanya akan menikahinya sebagai formalitas, dan nanti begitu para undangan sudah pulang maka malam itu juga akan aku ceraikan agar bisa kembali menjadi istrimu.

Irfan : Baiklah kalau demikian, lantas apa yang harus aku lakukan nanti ?

Hisyam : Pada saat aku menikahi istrimu, kamu harus hadir, dan jangan lupa membawa kucing !

Irfan : Emangnya untuk apa kucing ?

Hisyam : Begini, kalau aku sudah duduk di pelaminan bersama istrimu, maka lemparkanlah kucing itu tepat di depanku. Gak usah kamu tanya yang lain-lain, cukup kamu perhatikan pelajaran yang aku berikan nanti kepadamu.

Pada akhirnya dilaksanakanlah pernikahan antara Hisyam dengan `mantan` istrinya Irfan sesuai dengan rencana. Tatkala Hisyam dan mempelai putri duduk di pelaminan, maka Irfan pun memenuhi pesanan Hisyam untuk melempar kucing ke depan pelaminan, mempelai putri pun agak sedikit kaget. Bahkan begitu kucing itu mendekat ke kaki Hisyam, maka tanpa pikir panjang Hisyam berdiri dan menginjak kucing itu sambil meninggikan suaranya dan matanya melotot pertanda marah : Huusy ... kucing kurang ajar, menggangu orang saja !

Karena diinjak dengan keras, kucing itu pun mengeong keras, kemudian mati. Hadirin undang menjadi terperanjat, lebih-lebih lagi mempelai putrinya menjadi bingun, dan berusaha menyadarkan suami barunya : Mas, jangan kejam-kejam terhadap binatang !

Mendapat teguran semacam itu, maka Hisyam pun melancarkan serangannya dengan suara menggelegar terhadap mempelai putri sesuai dengan rencana : Huusy, kamu melawanku yaa ..., apa perlu kamu juga saya tendang seperti kucing itu ?

Tentu saja mempelai putri menjadi pucat pasi, karena menghadapi suami baru yang kejam seperti itu. Melihat situasi seperti itu, Hisyam mengambil kesempatan dan megatakan kepada istri barunya : Sana, ambilkan aku minuman dan kue-kue ringan untukku, jangan nyuruh orang lain, karena aku ingin dilayani oleh istriku ... !

Seperti kerbau dicokok hidungnya, mempelai putri pun bangkit dari pelaminan dan mengambil minuman untuk suami barunya, lantas menyerahkan minumannya kepada Hisyam, tapi Hisyam menimpali : Kalau disuruh ambil minuman dan kue-kue, yaa ambil yang lengkap, jangan setengah-setengah melayani suami.

Seakan-akan terhepnotis, mempelai putri itu mengikuti kemauan Hisyam yang tidak peduli dengan keberadaan para tamu undangan. Sedangkan Irfan menyaksikan dari kejauhan sambil manggut-manggut pertanda mengerti pelajaran yang diberikan oleh sahabat karibnya itu.

Pada penghujung acara, Hisyam bertanya kepada mempelai putri : Senang dik yaa menikah denganku ? Lebih senang mana yaa dengan suami lamamu ?

Tanpa pikir panjang mempelai putri itu pun menjawab : Maaf Mas, saya lebih senang dengan suami lama, karena belum pernah saya diperlakuan seperti ini selama saya menikah dengannya.

Hisyam pun pura-pura marah dengan meninggikan suaranya hingga didengar oleh para hadirin : Apa kamu bilang, kamu lebih senang berumah tangga dengan suami lamamu ? Kalau begitu, sekarang juga aku ceraikan kamu, dan sana kembali kepada suami lamamu !

Setelah beberepa bulan, Irfan menjalin hubungan dengan mantannya untuk membangun nikah lagi.

 Sesuai rencana yang dikemas dengan sahabat karibnya, maka Irfan pun perhelatan resepsi dengan pelaminan. Pada saat Irfan bersama istrinya duduk dipelaminan maka dari belakang panggung, Hisyam melempar kucing ke depan pelaminan untuk memberi kesempatan Irfan mengamalkan ajaran Idzbah Bissak laila irsak.

Namun, sebelum Irfan berdiri dan mengijak kucing itu, tiba-tiba sang istri berdiri dan mengancam : Apa, kamu mau ngikuti temanmu itu yaa ..., ayoo coba kalau berani ..., bukan kucingnya yang mati, tapi kamu sendiri yang akan kesakitan aku tendang.

Tentu saja Irfan menjadi pucat pasi mendapat ancaman sang istri, karena figur Iran adalah termasuk suami-suami takut istri.

 Jadi, seseorang yang akan membangun rumah tangga itu harus diatur sejak awwal berumah tangga, dan disesuaikan dengan keinginan serta cita-citanya bagaimana sifat rumah tangga yan akan dijalaninya.
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: aswaja  - Kota: probolinggo
Tanggal: 13/10/2010
 
hehe.. ada aja. tp ibrah yg amat bagus 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Sekedar hiburan ilmiah.

2.
Pengirim: yazid  - Kota: kendal
Tanggal: 21/10/2010
 
bermanfaat banget ......
saya suka gaya nasihat yg dibentuk jadi cerita.... lanjutkan.
ijin copaz ya ustadz? 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Kami persilahkan.

3.
Pengirim: rifat  - Kota: di Jakarta
Tanggal: 31/10/2010
 
Alhamdulillaah,,
Bermanfaat sekali cerita yang menjadikan nasihat seperti ini, tetapi penjelasan tentang maksud perlu diberikan beberapa contoh yang mudah dipahamai juga bagi orang awwam
terimakasih banyak 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Jika akan membangun mahligai rumah tangga yang sesuai dengan keinginannya, maka harus ditata mulai hari pertama pernikahan. Karena itu, sebelum menikah hendaklah banyak belajar terlebih dahulu kepada rumah tangga-rumah tangga yang telah berhasil mempertahankan pernikahan dengan harmonis hingga masa tua.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam