URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 6 users
Total Hari Ini: 195 users
Total Pengunjung: 6224307 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
RIDLA TERHADAP TAQDIR ALLAH 
Penulis: Pejuang Islam [ 5/5/2025 ]
 

RIDLA TERHADAP TAQDIR ALLAH
 

Luthfi Bashori


Taqdir adalah ketentuan Allah terhadap nasib kehidupan setiap orang. Beriman kepada taqdir ini merupakan salah satu dari rukun iman. Setiap muslim yang beriman kepada taqdir Allah, ditandai dengan penerimaannya terhadap segala hal yang datang kepada dirinya. Jika ia mendapatkan ada hal-hal yang baik dan positif, ia akan bersyukur, sedangkan saat mengalami musibah atau hal-hal yang negatif, ia akan bersabar.


Allah SWT berfirman (dalam hadits qudsi) yang artinya: “Barang siapa yang tidak rela dengan keputusan dan takdir-Ku maka hendaknya dia mencari tuhan selain-Ku.” (HR. Imam Baihaqi melalui Sayyidina Anas RA)


Menurut para ulama bahwa takdir itu ada dua macam,  takdir mubram dan takdir mu’allaq. Takdir mubram ialah kepastian yang tidak dapat diubah lagi, seperti jenis kelamin sejak kelahiran, keberadaan nasab keturunan, atau waktu kematian. 


Adapun takdir mu’allaq merupakan suatu kepastian yang berkaitan dengan usaha manusia, seperti firman Allah yang artinya : “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar - Ra’d : 11).


Terkadang Allah menentukan nasib suatu bangsa, atau kepada seseorang, dengan mendapatkan kenikmatan yang sangat banyak, dan Allah perintah kepada siapapun yang telah mendapatkan kenikmatan itu agar bersyukur, misalnya dengan semakin rajin beribadah dan mengamalkan perintah syariat-Nya. 


Namun tak jarang mereka yang telah mendapat berbagai macam kenikmatan itu, justru melupakan Allah Sang Pemberi, bahkan menggunakan harta pemberian Allah itu untuk bermaksiat kepada-Nya. Misalnya ada orang kaya yang pelit, tidak sudi mengeluarkan zakat dan sedekahnya kepada orang miskin . Padahal zakat dan sedekah itu adalah perintah Allah, maka Allah pun murka dan membalikkan taqdir mereka menjadi bangkrut dan pailit gegara perilaku buruk mereka.
 

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam