RIDLA TERHADAP TAQDIR ALLAH
Luthfi Bashori
Taqdir adalah ketentuan Allah terhadap nasib kehidupan setiap orang. Beriman kepada taqdir ini merupakan salah satu dari rukun iman. Setiap muslim yang beriman kepada taqdir Allah, ditandai dengan penerimaannya terhadap segala hal yang datang kepada dirinya. Jika ia mendapatkan ada hal-hal yang baik dan positif, ia akan bersyukur, sedangkan saat mengalami musibah atau hal-hal yang negatif, ia akan bersabar.
Allah SWT berfirman (dalam hadits qudsi) yang artinya: “Barang siapa yang tidak rela dengan keputusan dan takdir-Ku maka hendaknya dia mencari tuhan selain-Ku.” (HR. Imam Baihaqi melalui Sayyidina Anas RA)
Menurut para ulama bahwa takdir itu ada dua macam, takdir mubram dan takdir mu’allaq. Takdir mubram ialah kepastian yang tidak dapat diubah lagi, seperti jenis kelamin sejak kelahiran, keberadaan nasab keturunan, atau waktu kematian.
Adapun takdir mu’allaq merupakan suatu kepastian yang berkaitan dengan usaha manusia, seperti firman Allah yang artinya : “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar - Ra’d : 11).
Terkadang Allah menentukan nasib suatu bangsa, atau kepada seseorang, dengan mendapatkan kenikmatan yang sangat banyak, dan Allah perintah kepada siapapun yang telah mendapatkan kenikmatan itu agar bersyukur, misalnya dengan semakin rajin beribadah dan mengamalkan perintah syariat-Nya.
Namun tak jarang mereka yang telah mendapat berbagai macam kenikmatan itu, justru melupakan Allah Sang Pemberi, bahkan menggunakan harta pemberian Allah itu untuk bermaksiat kepada-Nya. Misalnya ada orang kaya yang pelit, tidak sudi mengeluarkan zakat dan sedekahnya kepada orang miskin . Padahal zakat dan sedekah itu adalah perintah Allah, maka Allah pun murka dan membalikkan taqdir mereka menjadi bangkrut dan pailit gegara perilaku buruk mereka.