URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 7 users
Total Hari Ini: 202 users
Total Pengunjung: 6224314 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
SIFAT QANA’AH (MERASA CUKUP) 
Penulis: Pejuang Islam [ 29/4/2025 ]
 

SIFAT QANA’AH (MERASA CUKUP)
 

Luthfi Bashori


Belajar menjadi orang yang berhati qana’ah itu sangatlah mulia, yaitu selalu merasa berkecukupan sekalipun andaikata diberi oleh Allah dengan sedikit rezeki, setelah ia mengupayakan dengan semangat kerja sedemikian rupa. Hakikat orang yang berhati qana’ah seperti itulah orang yang kaya sejati. 


Sedangkan, orang yang diberi oleh Allah rezeki melimpah ruah yang dalam pandangan masyarakat umum disebut kaya, namun jika ia selalu tamak, hingga selalu meminta dan merebut harta yang ada di tangan orang lain, bahkan berusaha merampas dengan penuh kesombongan dan kedhalimannya, maka sesungguhnya yang semacam itulah sejatinya orang yang fakir dan miskin hati. 


Rasulullah SAW bersabda : “Berkecukupan (qana’ah/ghina) adalah sikap tidak mengharapkan apa yang ada di tangan orang lain. Janganlah engkau bersikap tamak, karena sesungguhnya sifat tamak itu merupakan kemiskinan di masa sekarang.” (HR. Imam Al Askari melalui Sayyidina Ibnu Abbas RA)


Orang kaya sesungguhnya ialah orang yang tidak mengharapkan apa yang ada pada tangan orang lain, dan orang miskin yang sesungguhnya itu adalah orang yang tamak.


Rasulullah SAW bersabda : “Orang yang benar-benar berkecukupan adalah orang yang kaya hatinya.” (HR. Imam Bukhari dan Muslim).


Kaya yang sesungguhnya adalah kaya jiwa, bukan kaya dengan harta benda tetapi miskin jiwanya.
Seorang muslim yang shaleh dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya, tentu akan selalu berhati-hati dalam menjaga hati, jangan sampai hatinya diisi oleh sifat tamak dan bengis, hingga tidak segan-segan merampas harta milik orang lain, baik secara kasar dan kasat mata, maupun dengan berbagai modus tersembunyi yang tidak dibenarkan dalam ajaran agama. 
 

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam