KEBAIKAN SEORANG MUKMIN
Luthfi Bashori
Ada perbedaan sedikit antara seseorang itu disebut Muslim dan Mukmin. Muslim adalah orang yang memeluk agama Islam, dan berpegang teguh terhadap ajaran Islam. Sedangkan Mukmin adalah orang yang beriman (percaya) kepada Allah serta beriman kepada ajaran agama yang dibawa oleh Rasul-Nya.
Seorang yang menjadi Muslim itu belum dianggap sempurna sebelum ia menjadi seorang Mukmin yang sejati, yaitu memiliki keimanan yang sempurna dan penuh keyakinan terhadap semua ajaran agama yang telah disampaikan oleh Rasulullah SAW.
Adapun jika seseorang itu telah menjadi seorang Mukmin yang sejati, maka pada diri dan pribadinya itu terdapat kebaikan yang banyak, hingga akan bermanfaat bagi dirinya sendiri, keluarganya, lingkungannya serta bagi segala urusan.
Rasulullah SAW bersabda: “Sungguh menakjubkan perihal orang mukmin itu, bahwa semua perihalnya baik belaka. Hal tersebut tidak akan didapati dalam diri seseorang kecuali pada orang mukmin. Yaitu, apabilah ia memperoleh kebahagiaan maka ia bersyukur, dan bersyukur itu baik baginya. Apabila ia tertimpa musibah maka ia bersabar, dan bersabar itu adalah hal yang baik baginya. (HR. Imam Ahmad).
Perumpamaan orang mukmin itu sama dengan sebuah pohon yang seluruh bagiannya bermanfaat, tiada suatu pun darinya yang tidak berguna. Apabila ia mendapat kegembiraan, maka ia bersyukur, dan apabila ia tertimpa kesusahan ia bersabar, dalam semua keadaan itu baik belaka baginya.
Rasulullah SAW juga bersabda: “Aku takjub terhadap orang mukmin, sesungguhnya Allah SWT tidak memutuskan suatu perkara pun bagi orang mukmin kecuali hanya yang baik baginya. (HR. Imam Ibnu Hibban melalui Sayyidina Anas r.a).
Orang mukmin adalah orang yang dikasihani oleh Allah SWT. Oleh karena itu, Dia tidak pernah menentukan suatu keputusan untuknya, melainkan hanya kebaikan belaka.