|
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori |
|
 |
Ribath Almurtadla
Al-islami |
|
|
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ) |
|
|
|
|
|
Book Collection
(Klik: Karya Tulis Pejuang) |
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki |
|
• |
Musuh Besar Umat Islam |
• |
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat |
• |
Dialog Tokoh-tokoh Islam |
• |
Carut Marut Wajah Kota Santri |
• |
Tanggapan Ilmiah Liberalisme |
• |
Islam vs Syiah |
• |
Paham-paham Yang Harus Diluruskan |
• |
Doa Bersama, Bahayakah? |
|
|
|
WEB STATISTIK |
|
Hari ini: Senin, 22 September 2025 |
Pukul: |
Online Sekarang: 8 users |
Total Hari Ini: 64 users |
Total Pengunjung: 6224166 users |
|
|
|
|
|
|
|
Untitled Document
PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI |
|
|
YANG PALING DURHAKA & YANG PALING BERBAKTI |
Penulis: Pejuang Islam [ 5/9/2016 ] |
|
|
YANG PALING DURHAKA & YANG PALING BERBAKTI
Luthfi Bashori
Konon ada seorang A`rabi yang berjalan keliling dunia untuk mencari orang yang paling durhaka, dan orang yang paling berbakti kepada orang tuanya.
Suatu hari si A`rabi mendapati seorang anak muda yang naih pedati sambil memegang cambuk, namun pedati tersebut bukan ditarik oleh seekor kuda atau sapi, melainkan ditarik oleh manusia, yang mana penarik pedati itu sudah memasuki usia senja di atas lima puluhan.
Jika si tua itu berjalan agak lambat, maka sang pemuda tak segan-segan mengayunkan cambuknya ke arah punggung penarik pedati itu, hingga semangat jalannya kembali terpacu.
Melihat peristiwa yang naif itu, si A`rabi menjadi jatuh hati dan belas kasihan kepada si penarik pedati, dan merasa jengkel serta muak menyaksikan sang pemuda yang tampak pongah tersebut.
Tiba-tiba, si A`rabi berhasrat mendekati sang pemuda seraya bertanya setengah menegur : Ki sanak, siapa gerang bapak penarik pedati ini sehingga begitu tega engkau memperlakukannya seperti hewan yang tidak memiliki perasaan sama sekali ?
Dengan ringan sang pemuda menjawab : Ooh, dia ini adalah ayahku, dan seperti ini juga dulu dia memperlakukan kakekku, dan seperti ini juga cara kakekku memperlakukan ayahnya, demikian dan seterusnya budaya nenek moyangku.
Si A`rabi pun tanpa mampu mencegah kedhaliman dan kemungkaran yang disaksikan oleh kedua matanya, hanya dapat berguman dalam hati : Inilah keluarga yang paling durhaka di seluruh jagad raya.
Sejurus kemudian, si A`rabi melanjutkan perjalanan hingga sampailah di sebuah perkampungan yang cukup ramai. Si A`rabi memperhatikan situasi warga setempat, selanjutnya matanya tertuju kepada seorang pemuda yang badannya cukup tegap sedang menyuapi seorang bapak, sekalipun si bapak tampak badannya masih cukup segar bugar.
Sesaat kemudian si bapak minta digendong karena ingin pindah tempat. Anehnya, sebelum digendong si bapak terlebih dahulu berjalan menuju tempat sang anak yang sedang beristirahat melepas lelah.
`Nak, ayoo kita jalan-jalan, bapak sudah bosan duduk di sini !` seru si Bapak.
Tanpa ba bi bu, sang anak menyambut kedatang bapaknya dengan wajah penuh ceria, seraya bergegas menggendong bapaknya ke tempat mana saja yang dimaui oleh orang tuanya.
Sebelum mengetahui kejelasan status kedua orang tua dan muda itu, si A`rabi mengikuti perjalanan mereka dengan rasa penuh kagum dan keheranan. Betapa mesranya hubungan kedua orang itu.
Begitu melihat kedua orang ini menentukan pilihan tempat untuk beristirahat, si A`rabi mendekati mereka seraya bertanya :
Assalamu alaikum, kalau boleh tanya siapa gerangan ki sanak berdua, dan kiranya sakit apakah yang diderita bapak sehingga harus jalan di bopong ?
Si bapak menjawab dengan senyum bahagia : Walaikum salam, mari duduk dulu di sini ...! Begini yaa, ini adalah anak kandung saya yang sangat saya cintai. Alhamdulillah, saya masih sehat dan segar bugar. Namun, di keluarga kami sejak turun temurun telah mengajarkan kasih sayang dan keakraban yang sedemikian rupa.
Kebiasaan berkhidmat dengan mengendong kedua orang tua semacam ini, adalah salah satu ajaran nenek moyang kami, bukan karena ada yang sakit, tetapi hanya karena mencari barakah dari para sesepuh keluarga.
Mendengar keterangan yang sangat menyejuknya ini, si A`rabi merasa lega sambil mengangguk-anggukkan kepala seraya berguman : Aku kini menemukan keluarga yang paling berbakti se jagat raya kepada para orang tua mereka.
Alamdulillah, mudah-mudahan adat baik yang mereka lestarikan ini dapat ditiru oleh seluruh keluarga muslim.
|
1. |
Pengirim: abdullah - Kota: Malang
Tanggal: 27/9/2010 |
|
Assalamu'alaykum wr wb..ustadz, minal aizin fal faizin ustdz, ana mohon maaf lahir bathin jika selama ini, dalam beberapa diskusi yang ana sampaikan, ada kata2 yang kurang berkenan bagi ustadz..semoga ustadz berkenan memaafkannya..amiin..oia ustadz, cerita yang sangat menarik..cm ana pgn tau sumbernya ustadz,,biar semakin mantab untuk kami menampaikan kepada hang lainnya..jazakumulloh ahzanal jaza |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Mohon maaf, kami pribadi adala penggemar buku-buku hikmah dan hikayat Islamiyah, jadi tidak semua hikayat yang kami tutturkan, teringat persisnya di kitab mana ? Karena itu kami juga mengulasnya dengan tutur bahasa kami sendiri. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|