URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 5 users
Total Hari Ini: 209 users
Total Pengunjung: 6224321 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - MEDIA GLOBAL
 
 
KOMENTAR ULAMA TENTANG SYIAH IMAMIYAH 
Penulis: Abdullah bin Muhammad [26/9/2011]
 
KOMENTAR ULAMA TENTANG SYIAH

Abdullah bin Muhammad

Ibnu Katsir memberikan penafsiran tentang firman Allah di bawah ini yang artinya:

Muhammad itu adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka ruku` dan sujud mencari karunia Allah dan keridlaan-nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat, dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya, maka tunas itu kuat lalu menjadi besarlah dia, dan tegak lurus di atas pokoknya, tanamannya itu menyenangkan hati penanam-penanamnya,karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir [dengan kekuatan orang-orang mukmin]. [Al-Fath:29].

Imam Malik telah mengambil kesimpulan dari ayat ini tentang kafirnya orang-orang Rafidhah (Syiah), karena mereka telah membenci para sahabat Nabi. Orang yang membenci sahabat adalah kafir berdasarkan ayat ini.

Imam al-Qurtubi berkata, sungguh Imam Malik telah berpendapat, penafsiranya benar dan tidak salah. Sebab yang orang mencaci salah satu dari sahabat Nabi dan mencela riwayatnya, maka pada dasarnya ia telah menolak Allah, dan membatalkan syariat Islam. Abu Hatim berkata, Harmalah bercerita kepadaku, dia mendengar Imam asy-Syafi`i berkata: Saya belum pernah melihat 0rang paling dusta kesaksianya dari pada Rafidhah (Syiah).

Muammil bin Ahab berkat, saya mendengar Yazid bin Harun berkata: Bisa diterima riwayat seorang pelaku bid`ah, selama tidak mengajak kepada kebid`ahannya, kecuali Rafidhah (Syiah), selamanya tidak bisa diterima riwayatnya karena mereka pendusta. Muhammad bin Said al-Ashbahani berkata, saya mendengar Syuraik berkata: Ambillah ilmu dari siapa saja yang anda jumpai kecuali dari Rafidhah, karena mereka membuat hadits sendiri dan menjadikannya sebagai agama. Yang dimaksud syuraik adalah syuraik bin Abdullah, hakim kota Kufah.

Muawiyah berkata, saya mendengar al-A`masy berkata: Saya menjumpai segolongan manusia yang di kenal dengan kaum pendusta mereka ini adalah teman-teman al-Mughirah bin Said seorang pendusta Rafidhah, sebagai mana dikatakan oleh adz-Dzahabi. Ibnu Taimiyah, memberikan komentar terhadap perkataan ulama salaf,Pokok dan dasar dari kebid`ahan orang-orang Rafidhah adalah kekufuran mereka yang tersembunyi, menyekutukan kepada Allah, dan kedusataan adalah hal yang biasa bagi mereka, bahkan mereka sendiri mengakui hal ini, dengan mengatakan, agama kami adalah taqiyyah yaitu ucapan seseorang dengan lisannya yang bertolak belakang dengan keyakinannya, inilah kedustaan dan kemunafikan mereka.

dalam hal ini seperti ucapan pepatah: Melempar orang lain tapi kena dirinya sendiri. Imam Ahmad bin Hambal berkata: Saya pernah bertanya kepada bapak saya tentang Rafidhah, maka beliau menjawab, yaitu mereka yang mencaci dan mencela Abu Bakar dan Umar. Pernah ditanyakan kepada Imam Ahmad tentang Abu bakar dan Umar, beliau menjawab, semoga beliau berdua di rahmati oleh Allah, dan di bebaskan dari tuduhan orang-orang yang membencinya.

Diriwayatkan oleh al-Khallal dari Abu bakar Al-Marwazi, ia berkata: Aku bertanya kepada Abu Imam Ahmad tentang orang yang mencela Abu Bakar, Umar dan Aisyah ra, beliau menjawab, ia tidak termasuk lagi dalam agama Islam. Al-Khallal berkata, bercerita kepada saya Harb bin Ismail al-Karmani dengan mengatakan, bahwa Musa bin Harun bin Ziyad berkata: Saya mendengar seseorang bertanya kepada al-faryabi tentang orang yang mencaci dan mencela Abu bakar, maka ia manjawab, ia kafir ! apakah ia dishalatkan? dijawab, tidak. Orang-orang Nashrani pernah mendebat ibnu Hazm dalam pembelaan terhadap Rafidhah dengan menghadirkan beberapa kitab rafidhah, maka Ibbnu Hazm berkata, mereka (Rafidhah) tidak tergolong orang Islam, dan ucapan mereka tidak menjadi bukti atas agama, ia hanya sebuah kelompok yang pertama kali muncul 25 tahun setelah wafatnya Nabi, dan pendirinya nampak seperti sambutan dari orang yang dihinakan Allah untuk menyeru orang yang membuat makar (tipu daya) terhadap Islam. Rafidhah ini sama seperti Yahudi dan Nashrani dalam kebohongan dan kekufurannya .

Abu Zur`ah ar-Razi ra berkata: Jika Anda melihat seseorang yang mencaci(mengurangi derajat salah satu dari shahabat Nabi), ketahuilah bahwa ia adalah seorang zindik (kafir).
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
Kembali Ke Index Berita
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam