URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 310 users
Total Pengunjung: 6224431 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
BERAPA MAKSIMAL DURASI BERTAMU ? 
Penulis: Pejuang Islam [ 25/12/2024 ]
 

BERAPA MAKSIMAL DURASI BERTAMU ?


Luthfi Bashori
 

Menghormati tamu sangat diperintahkan oleh syariat. Sebagian ulama mengatakan bahwa hukum menghormati tamu adalah sunnah muakkadah (sangat diperintah), namun tidak sedikit dikalangan para yang mengatakan hukumnya wajib.
 

Perintah menghormati tamu itu mencakup menjawab salam, menyambut dengan baik, menyuguhkan minuman atau makanan, memberi tempat yang layak, berbuat baik selama tamu belum pulang, tidak mengunci rumah sebelum tamu tersebut ijin pergi keluar dari rumah, dan memberikan jamuan sesuai kemampuan sebagai tuan rumah.
 

Sedangkan adab sopan santun menjadi seorang tamu, terutama dalam menentukan berapa lama seorang muslim itu diijinkan menjadi tamu bagi saudaranya sesama muslim lainnya. 
 

Rasulullah SAW bersabda: “Bertamu itu (maksimalnya) selama tiga hari, dan hadiah (tambahan durasi untuk orang yang bertamu) adalah sehari semalam. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, hendaknya (tuan rumah itu) menghormati tamunya. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian hendaknya ia mengucapkan hal yang baik atau diam. (HR. Imam Bukhari dan Muslim).
 

Maksudnya batas diijinkan seseorang muslim bertamu itu adalah selama tiga hari. Namun bila tuan rumah menginginkannya lebih lama lagi, maka boleh ditambah satu hari lagi sebagai hadiah. 
 

Pemberian batasan waktu ini dimaksudkan, agar keberadaan tamu itu jangan sampai merepotkan tuan rumah. Kecuali jika tuan rumah membutuhkan kehadiran tamu tersebut karena suatu sebab, semisal memberikan kursus pada bidang tertentu bagi keluarga tuan rumah, maka bolehlah saling bersepakat terkait berapa lama durasi yang dibutuhkan di antara kedua belah pihak.
 

Rasulullah SAW bersabda: “Tamu itu datang dengan membawa rezekinya sendiri, dan ia pergi seiring dengan lenyapnya dosa-dosa (tuan rumah) yang telah ia hapuskan (HR. Abus Syaikh dari shahabat Abud Darda).
 

Bila tamu datang, maka ia datang dengan membawa rezeki bagi orang yang ditamuinyaa; dan bila ia pergi, maka ia pergi dengan membawa semua dosa-dosa orang yang ditamuinya itu hingga bersih karena diampuni oleh Allah SWT.
 

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam