URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 9 users
Total Hari Ini: 62 users
Total Pengunjung: 6224164 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
TERTAWALAH YANG WAJAR, JANGAN BERLEBIHAN ! 
Penulis: Pejuang Islam [ 22/12/2024 ]
 

TERTAWALAH YANG WAJAR, JANGAN BERLEBIHAN !


Luthfi Bashori


Islam tidak melarang seorang muslim untuk tertawa, namun harus dalam batas yang wajar dan tidak berlebihan. Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah terlalu sering tertawa, karena sering tertawa dapat membuat hati menjadi mati". 


Termasuk yang diperbolehkan adalah tertawa yang  tidak membawa nama Allah SWT, tidak berbohong, tidak saling menjelekkan, memilih cara bercanda yang baik agar tidak membuat sakit hati lawan bicara. 


Namun perlu diingat, bahwa dalam kondisi tertentu maka tertawa itu diharamkan, seperti tertawa ketika shalat yang secara otomatis akan membatalkan shalat. 


Walaupun menurut mayoritas ulama seperti Imam Malik, Imam Asy Syafi`i dan Imam Ahmad, tertawa itu tidak sampai membatalkan wudhu. Sedangkan menurtut madzhab Hanafi, bahwa tertawa terbahak-bahak dalam shalat itu dapat membatalkan wudhu dan shalatnya. 


Imam As-Suyuthi dalam kitab Asbabun Nuzul menjelaskan, bahwa Rasulullah SAW berpapasan dengan sejumlah sahabat yang sedang tertawa. Beliau SAW berkata: “Mengapa kalian tertawa sedangkan disebutkan bahwa surga dan neraka di antara kalian?" (HR. At-Thabarani).


Rasulullah SAW bersabda: “Tertawa itu ada dua macam yaitu, tertawa yang disukai Allah dan tertawa yang dibenci Allah. Tertawa yang disukai Allah ialah tertwanya seseorang di depan saudaranya yang sudah lama tidak bertemu  karena rindu kepadanya. Tertawa yang dibenci Allah ialah, seperti seseorang yang mengucapkan kata-kata yang jorok atau kata-kata yang batil dengan maksud supaya ia tertawa atau untuk membuat orang lain tertawa. Maka kata-katanya itu akan menjerumuskannya ke dalam neraka Jahannam selama tujuh puluh tahun. (Riwayat al Hasan al Bashri secara mursal).


Tertawa yang disukai oleh Allah adalah tertawa karena menyambut kedatangan seorang teman atau saudara yang sudah lama tidak berjumpa, dan dalam suasana yang penuh kerinduan. Tertawa yang di benci oleh Allah ialah tertawa karena mengeluarkan perkataan yang kasar atau perkataan yang batil, atau ia mengeluarkan perkataan tersebut untuk membuat orang lain tertawa (sengaja melawak jorok), dan pelakunya diancam dalam hadits ini akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam selama 70 tahun.
 

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam