URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 199 users
Total Pengunjung: 6224311 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
TANDA MUSLIM DI ATAS JEMBATAN 
Penulis: Pejuang Islam [ 2/12/2024 ]
 

TANDA MUSLIM DI ATAS JEMBATAN


Luthfi Bashori

 

Dalam Al-Quran surat Maryam, ayat 71 Shirat, diosebutkan bahwa Shirat itu semisal jembatan yang dipasang di atas kedua tepi neraka Jahannam, yang kelak seluruh umat manusia diharuskan melaluinya tanpa kecuali, seperti yang telah disebutkan dalam firman Allah yang artinya: “Dan tidak ada seorang pun daripada kalian melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kepastian yang sudah ditetapkan.” 
 

Orang-orang munafik dan orang-orang kafir semuanya terjerumus ke dalam neraka, sedangkan orang-orang mukmin akan selamat sampai di surga. Pada waktu itu perlambang orang-orang mukmin ialah mereka selalu mengucapkan doa, “Wahai Rabbku, selamatkanlah-selamatkanlah.”
 

Hal itu sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW: “Pertanda mukmin di atas shirat kelak di hari Qiamat adalah (ucapan mereka): “Wahai Rabbku, selamatkan diriku, selamatkan diriku.” (HR. Imam Tirmidzi melalui shahabat Al-Mughirah r.a).
 

Sedangkan seorang mukmin yang ahli maksiat sebelum diampuni oleh Allah, maka sekalipun ia mampu mengucapkan doa “Wahai Rabbku, selamatkanlah-selamatkanlah,” namun ia akan terjerembab terlebih dahulu ke jurang neraka hingga beberapa saat, sampai pada akhirnya Allah menolongnya hingga dimasukkan ke dalam surga. 
 

Rasulullah SAW juga menerangkan bahwa sebelum peristiwa penyeberangan jembatan tersebut, ada peristiwa kebangkitan terlebih dahulu: “Lambang orang-orang mukmin pada hari mereka dibangkitkan dari kuburnya, masing-masing mengucapkan kalimat: “Laa ilaaha illallaahu wa ‘alallaahi falyatawakkalil mukminuun.” (Tiada Tuhan selain Allah, dan hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang mukmin bertawakkal). (HR. Imam Ibnu Murdawaih melalui St. Aisyah r.a.).
 

Jadi, kelak di saat hari berbangkit itu, tanda yang dapat membedakan antara seorang mukmin dan orang kafir itu adalah bacaan syahadat dan tawakkal. Untuk itulah maka hendaklah seorang mukmin itu rajin mengucapkan kalimat syahadat, tawakkal dan kalimat-kalimat dzikir lainnya selagi masih hidup di dunia, agar kelak di hari berbangkit, lisannya dipermudah untuk mengucapkannya.
 

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam