SEPULUH HARI TERAKHIR DI BULAN RAMADHAN

Luthfi Bashori

Sudah saatnya kita memasuki sepuluh hari terakhir di bulan suci Ramadhan. Sepuluh hari ini tiada lain, adalah paling afdhal-afdhalnya hari pada bulan ramadhan. Bahkan atas kemuliaannya ini, Allah bersumpah Walayaalin `asyr (Demi sepuluh hari / terakhir di bulan Ramadhan).

Pada saat itulah Allah menurunkan malam Lailatul Qadar, yang seluruh amal ibadah jika dilaksanakan di malam itu, maka pahalanya dilipat gandakan sebanyak pahala orang beribadah seribu bulan.
Keberkahan Lailatul Qadar ini adalah peristiwa haqiqi yang telah digariskan oleh Allah dalam Alquran, Lailatul Qadri khairun min alfi syahr (Lailatul Qadar itu lebih baik dari pada seribu bulan).

Konon Nabi SAW jika sudah masuk sepuluh hari terakhir ini, beliau SAW mengencangkan ikat pinggangnya, alias tidak banyak memenuhi keinginan nafsunya, dan meninggalkan keluarganya untuk berlama-lama i`tikaf di masjid sambil beribadah kepada Allah. Beliau SAW bersangat-sangat dalam beramal kebaikan melebihi amalannya di waktu-waktu lain.

Bahkan terkadang beliau SAW sampai tertidur sejenak saat melaksanakan shalat sunnah yang sangat khusuk dengan bilangan rakaat yang banyak pula. Karena terlalu capek itulah terkadang tak terasa tertidur di dalam shalat beliau SAW.

Hampir setiap awal malam di hari-hari terakhir Ramadhan, Nabi SAW selalu mandi sunnah, berwangi-wangian, serta menggunakan pakaian yang paling baik miliknya demi menyiapkan diri untuk bermunajat kepada Allah, dan mendapatkan keberkahan Lailatul Qadar.

Beliau SAW sangat tahu, jika malam Lailatul Qadar ini sangat mulia. Barangsiapa mendapatkan keberkahannya sungguh sangat beruntung, sedangkan mereka yang melalaikan malam Lailatul Qadar, sungguh merupakan suatu kerugian bagi dirinya.

Adapun sebab turunnya ayat Lailatul Qadar ini adalah konon ada seorang Yahudi yang beriman di Jaman Nabi Musa AS, dia telah mencurahkan hidupnya selama seribu bulan dengan mengangkat senjata demi kepentingan dakwah Nabi Musa AS.

Kemudia kaum muslimin di jaman Nabi Muhammad SAW merasa heran dengan pengorbanan si Yahudi ini, dan merasa pesimis, apa mungkin umat Islam dapat beristiqamah berjuang demi agama Islam selama seribu bulan ?

Maka Allah SWT mempermudah bagi umat Nabi Muhammad SAW, Nabi yang sangat dicintai-Nya itu, dengan menurunkan satu malam bagi umat Islam, yang jika dipergunakan untuk beribadah, maka pahalanya lebih baik daripada seribu bulan.

Mudah-mudahan kita mendapatkan keberkahan malam Lailatul Qadar pada tahun ini. Aamiiiin ya Rabbal \`aalamiin.