DUNIA vs AKHIRAT
Luthfi Bashori
Membandingkan antara kehidupan dunia dan kehidupan akhirat, kata orang jaman sekarang, ibarat ‘bainas samaa-i was sumur’, artinya ibarat membandingkan antara ketinggian langit dan kedalaman sumur/perigi. Maka tentunya sangat berbeda dan bukanlah bandingan yang sempurna, selain hanyalah sebuah perumpamaan yang tidak mungkin terjadi.
Dunia dengan segala isinya yang serba gemerlapan ini tidak ada artinya bila dibandingkan dengan pahala di akhirat. Sama halnya dengan seseorang yang mencelupkan jari telunjuknya ke dalam lautan, lantas ia mengangkat telunjuknya, maka apa yang ia dapatkan itu merupakan perumpamaan bagi dunia, sedangkan laut adalah akhiratnya.
Sesuai dengan Rasulullah SAW bersabda :
وَاللهِ مَا الدُّنْيَا فِي الأَخِرَةِ اِلَّا مِثْلُ مَا يَجْعَلُ أَحَدُكُمْ أَصْبُعَهُ هَذِهِ في اليَمِّ فَلْيَنْظُرْ بِمَا يَرجع
“Demi Allah, tiada berarti dunia ini bila dibandingkan dengan akhirat melainkan seperti seseorang yang memasukkan jari telunjuknya ke dalam laut, maka lihatlah apa yang dia dapakan. (HR. Imam Ahmad).
Jika umat Islam sudah menyadari tentang perbedaan kehidupan dunia dan akhirat, tentu sangat tidak bijaksana jika setiap hari cara berorientasinya hanya untuk mengumpulkan harta kekayaan, merebut jabatan demi jabatan, dan meluapkan keinginan hawa dan nafsunya, tanpa mau beribadah yang sungguh-sungguh demi mempersiapkan kehidupan akhirat yang kekal abadi.
Allah Swt telah berfirman :
اَرْضِيْتُمْ بِالْحَيَوةِ الدُّنْيَا مِنَ الْأَخِرَةِ فَمَا مَتَاعُ الْحَيَوةِ الدُّنْيَا فِي الْأَخِرَةِ اِلَّا قَلِيْلٌ
“Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit.” (At Taubah : 38).
Insan yang akal dan IQ-nya sempurna, tentu akan mengatur sedemikian rupa dalam hidupnya, yang terkait dengan apa-apa yang dapat menjadi kemaslahatan kehidupan dunianya dan mempersiapkan apa-apa yang menjadi kebaikan dirinya saat ia hidup di akhirat kelak.