BERSIKAP TERHADAP PENGEMIS
Luthfi Bashori
Di antara ajaran akhlaq mulia dalam Islam adalah tata cara seorang muslim dalam menyikapi para pengemis yang datang ke depan pintu rumahnya untuk menghaparkan pemberiannya. Nabi Muhammad SAW bersabda :
هَدِيَّةٌ إِلَى المُؤْمِنِ السَّائِلُ عَلَى بَابِهِ
“Hadiah dari Allah bagi seorang mukmin itu ialah (kedatangan) pengemis yang meminta-minta di depan pintu rumahnya.” (HR. Imam Al-khatib RA).
Artinya, Allah SWT akan membalas pemberian seseorang kepada pengemis dengan pahala yang berlipat ganda. Hadits ini menganjurkan agar seseorang yang hidupnya berkecukupan itu tidak layak menolak kedatangan pengemis yang meminta-minta di depan pintu rumahnya.
Bagi orang yang mau mendermakan sebagian hartanya kepada para pengemis, artinya orang tersebut telah melaksanakan hadits: “Tangan di atas itu lebih mulia daripada tangan di bawah.”
Bagi seseorang yang sempurna imannya, kemampuan dirinya untuk berderma itu justu adalah suatu kebahagian hati yang tiada tara tatkala ia mampu membantu orang lain yang sedang membutuhkan uluran tangannhya.
Namun bagi orang yang mempunyai sifat kikir/pelit serta kadar imannya lemah, sekalipun dirinya itu kaya harta atau minimal berkecukupan dalam kehidupannya, maka ia akan merasa terganggu dengan kedatangan para pengemis ke pintu rumahnya.
Padahal kedatangan para pengemis itu adalah hadiah pahala yang berlipat ganda bagi orang-orang muslim yang imannya kuat serta memiliki sifat kedermawanan dan kepedulian terhadap kaum fuqara dan masakin.