URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 60 users
Total Pengunjung: 6224161 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
JANGAN MEMAKSAKAN DIRI 
Penulis: Pejuang Islam [ 27/2/2024 ]
 
JANGAN MEMAKSAKAN DIRI

Luthfi Bashori


Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW melarang umat Islam memaksakan diri, terutama di saat menghormati tamu, sebagaimana hal itu tertera dalam hadits riwayat Imam Hakim melalui Sayyidina Salman RA.

Menghormati tamu itu hukumnya wajib. Termasuk menyuguhi makanan untuk tamu itu terhitung salah satu bentuk penghormatan terhadap tamu. Namun jika tuan rumah memaksakan diri dengan mengada-adakan suguhan tertentu, justru merupakan hal yang dilarang (makruh), jika hal itu mengakibatkan tuan rumah jadi kerepotan, apalagi jika sampai memaksa berutang kepada orang lain.

Yang dimaksud dengan mengada-adakan suguhan ialah melebihi kemampuan sang tuan rumah, hingga untuk itu terpaksa harus berutang kepada orang-orang yang ia kenal, sedangkan ia tidak mampu membayarnya.

Yang dianjurkan dalam tata cara menghormati tamu antara lain, menemui sang tamu dengan wajah yang seri-seri, lantas menyapa dan mempersilahkan tamu untuk duduk di tempat yang paling layak di salah satu bagian ruang tamu yang ada. Lantas menyuguhkan hidangan layak yang sekira tidak memberatkan tuan rumah.

Tentu terkait jenis hidangan yang dimaksud itu tergantung kondisi sosial tuan rumah, dan setiap orang itu kemampuannya berbeda-beda. Yang terpenting adalah memilihkan hidangan yang paling layak untuk disuguhkan namun tetap harus seusai dengan kadar kemampuan.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam