URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 61 users
Total Pengunjung: 6224162 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
MARI BERZIARAH KE MAKAM RASULULLAH SAW 
Penulis: Pejuang Islam [ 25/9/2023 ]
 
MARI BERZIARAH KE MAKAM RASULULLAH SAW

Luthfi Bashori

Sebagai penulis yang pernah bermukim di kota Madinah selama tiga tahun, rasanya judul ini memberi nuansa romantisme kehidupan dan nostalgia yang tak kan pernah terlupakan.

Sekali pun saat penulis bermukim di Madinah itu terjadi antara tahuh 1983 – 1986 M, namun peristiwa itu rasanya baru kemarin sore saja terjadi. Suara derap langkah berjalan kaki dari tempat tinggal di wilayah Babul ‘Awali ke Masjid Nabawi berjarak sekitar satu kilo meter, terasa masih segar terngiang di telinga.

Sepekan dua kali ijin berziarah ke makam Rasulullah SAW diberikan oleh pengurus pesantren kepada semua santri. Maka setiap hari Jumat dan hari Senin, tak pelak rombongan para pencari ilmu dan perindu Rasulullah SAW itu, ramai-ramai melangkahkah kaki menuju masjid Nabawi, untuk berziarah ke makam sang kekasih, Nabi Muhammad SAW.

Penulis pun meyakini kebenaran hadits Nabi SAW: “Barang siapa berziarah kepadaku di Madinah dengan mengharapkan pahala dari Allah, maka aku akan menjadi saksi dan pemberi syafaat kepadanya kelak di hari kiamat.” (HR. Imam Baihaqi melalui Sayyidina Anas RA).

Masih banyak motifasi nabawi terkait keutamaan seorang muslim yang mau meluangkan waktunya untuk berziarah ke makam junjungan umat, Nabi Muhammad SAW, seperti janji pemberian syafa’at di hari kebangkitan kelak.

Dia antaranya, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Barang siapa yang menziarahi aku dan ia hanya berniat menziarahi aku, maka wajib bagiku untuk mensyafaatinya’." (HR Thabrani).

Jadi, termasuk keutamaan berziarah kepada makam rasulullah SAW, kelak pelakunya akan dibela oleh beliau SAW di hari Kiamat dan akan mendapatkan syafaatnya.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam