TIDUR BERKUALITAS BAGI MUJAHID MA’ISYAH
Luthfi Bashori
Menurut ilmu kesehatan, bahwa orang dewasa itu memerlukan setidaknya 7 jam untuk waktu tidur. Karena tidur itu termasuk kebutuhan dalam hidup. Dengan tidur, dapat membantu menjaga kesehatan fisik dan mental. Tidur yang baik adalah tidur yang berkualitas yaitu sekira dapat mempengaruhi aktivitas keesokan harinya.
Kurang tidur juga termasuk penyebab penurunan daya pikir, tingkat konsentrasi serta kemampuan kerja. Eferk kurang tidur itu bisa membuat sistem kekebalan tubuh tidak optimal untuk melawan virus dan bakteri. Akibatnya akan lebih rentan terhadap penyakit. Jika hal itu dibiarkan, bahaya kurang tidur dapat meningkatkan risiko penyakit berbahaya seperti penyakit lemah jantung.
Dalam Islam, orang yang tidur beristirahat setelah bekerja dengan cara yang halal, atau beraktifitas seharian suntuk, saat ia merasa lelah saat mencari rezeki yang halal pula, demi menghidupi ma’isyah bagi keluarganya, maka tidurnya tersebut bisa dinilai ibadah jika diniati beribadah.
Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa tidur semalam suntuk karena lelah setelah mencari rezeki ayng halal, maka semalam suntuk ia dalam keadaan mendapat ampunan (dari Allah atas dosa-dosanya).” (HR. Imam Ibnu Asakir RA)
Maknanya, barang siapa yang sore hari dalam keadaan lelah, akibat bekerja seharian penuh dalam mencari rezeki yang halal, tentunya dengan cara-cara yang halal pula, maka dosa-dosanya akan diampuni oleh Allah.
Istilah kekinian sedang trendi bagi kalangan para pekerja yang benar-benar mencari rezeki halal secara syar’i, adalah Pejuang Rezeki atau Mujahid serta Jihad Ma’isyah.