BERISTIGHFAR NIAT MEMPERLANCAR REZEKI
Luthfi Bashori
Barangkali di antara keluarga rumah tangga umat Islam, ada yang sedang terpuruk ekonominya, maka syariat Islam telah mengajari untuk mencari solusinya, terutama solusi rabbani.
Allah berfirman dalami Surat Nuh ayat 10-12.
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا .يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا .وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا
"Maka Aku katakan kepada mereka: Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha-Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan kepadamu hujan lebat, dan membanyakkan harta, anak-anak, dan mengadakan untukmu kebun-kebun, serta mengadakan untukmu sungai-sungai.`` (QS Nuh : 10-12).
Ayat ini menurut para ulama, adalah termasuk sulosi rabbani bagi keluarga muslim yang sedang membutuhkan pekerjaan demi menaikkan taraf hidupnya. Jika seseorang itu memperbanyak bacaan istighfar, maka Allah sendiri yang akan mengirimkan rezeki melimpah ruah kepada orang yang bersangkutan.
Dalam masalah ini Rasulullah SAW juga menambah keterangan: “Barang siapa mendapat nikmat, hendaknya ia memuji (bersyukur) kepada Allah dan barang siapa merasakan rezekinya yang terlambat, hendaknya ia meminta ampun kepada Allah, dan barang siapa merasa duka cita karena sesuatu perkara, hendaknya ia mengucapkan, “Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah”. (HR. Sayyidina Ali bin Abi Rhalib Karramallahu wajhah)
Dalam hadits ini tersirat suatu makna yang menunjukkan bahwa adakalanya rezeki itu datang terlambat atau seret, karena perbuatan dosa yang dilakukan oleh orang yang bersangkutan. Karena itu, ia diperintahkan untuk memperbanyak memohon ampun kepada Allah dengan bacaan istighfar.