Setiap rumah tangga itu tentu ada saja dari anggota keluarganya yang pernah ditimpa sakit parah, hingga harus ada perawatan khusus, entah itu di opname di rumah sakit, atau harus dirawat di rumah.

Tentu di antara anggota keluarga juga ada orang-orang yang senang untuk melayani atau membantu keperluan dari si sakit yang sangat membutuhkan perawatan atau pendampingan.

Sudah banyak nasehat dan hikmah yang telah diuraikan oleh para ulama dan tokoh-tokoh Islam, tentang bagaimana kemulaian di balik kesabaran orang-orang yang sakit, seperti Allah akan mengampuni dosa-dosanya, melipatgandakan paha ibadahnya, sertai meninggikan derajatnya.

Namun untuk kemuliaan orang-orang yang ikhlas, bukan petugas bayaran, untuk merawat pasien yang sedang sakit, masih agak jarang dibahas di depan publik. Padahal untuk kesembuhan sang pasien itu tentu ada rahasia tertentu yang dilakukan para perawat, termasuk orang-orang yang ikhlas berkhidmat kepada keluarga yang sedang sakit.

Ada orang tua, ada suami/istri, ada saudara/family, ada anak/keponakan, ada tetangga, atau ada kawan yang sering kali selalu hadir di dekat para pasien yang membutuhkan pendampingan, dan mereka inilah termasuk pihak-pihak yang mendapat apresiasi khusus dari Rasulullah SAW:
“Barang siapa memberi makan orang yang sakit dengan makanan yang disukainya, niscaya Allah akan memberinya makan dari buah-buahan surga.” (HR. Imam Thabrani).

Para perawat yang ikhlas itu, kelak akan dibalas kebaikannya dengan fasilitas yang sangat baik di surga. Tentunya yang termasuk para perawat itu adalah orang-orang yang rajin mendoakan saudara-saudaranya yang sedang sakit, sekalipun tidak dapat mendampingi pasien secara langsung, namun kepeduliannya untuk melantunkan doa bagi si pasien itu termasuk amal kebajikan yang diapresiasi oleh Allah dan diberi pahala.